Senin, 02 Mei 2011

Jumpa Teman Lama...

Hari itu pulang kesorean setelah mengikuti ujian di kampus, aku berjalan santai menuju rumah dengan membawa sekantong makanan buah tangan seminar proposal hari ini…diperempatan jalan, melewati sebuah tong sampah aku tertegun menyaksikan seraut wajah yang rasanya begitu familiar, seorang perempuan muda duduk disamping tong sampah sambil menggenggam sesuatu yang aku juga tak tahu apa itu…

Mata kami bertemu, sambil tersenyum bibir ini berkata “rasanya kok kenal..”, dia menjawab tanpa ekspresi “memang…” tapi tak bergeming sama sekali dari tempat duduknya bahkan semakin asyik memainkan benda yang ada digenggaman tangannya yang ternyata sisa-sisa puntung rokok.. wah ternyata feeling ku bener sy tau perempuan ini, tapi memory ini belum bisa mengingat dengan jelas siapa dia.. sampai saat berada sangat dekat dengannya dia tetap sibuk dengan mainan ditangannya seakan tak menyadari kehadiranku…Penasaran sy kembali bertanya “kita kenal dimana yah.. siapa namanya?”, dia menjawab “teman SMP, sy Narti”…MasyaAllah..memori ini terputar 13 tahun yang lalu hampir setiap hari sy bertemu dengannya…yah..betul betul sekali dia adalah narti teman SMPku dulu..teman bermain masa itu..

Yaa Allah…apa yang terjadi dengan temanku ini..sosoknya yang lincah, ceria, bergaya modis di masa itu berkelebat seketika di kepalaku..knp dia bisa jadi begini?! kulit putihnya jadi coklat terbakar mentari, hampir sebagian besar tubuhnya dipenuhi ruam2 tanda penyakit kulit, bajunya kumal kotor menandakan jarang diganti, hanya rambut pendeknya saja yang masih seperti dulu…Narti…hilang semua bayangan keceriaan dan tawamu di masa itu dengan melihat sosok yang ada didepanku ini..

Kami terdiam beberapa saat..aku mengajaknya beranjak dari tempat itu menuju sebuah warung yang berada tak jauh dari sana, setibanya diwarung dia berkata “sy mau beli mie instant tapi tak punya uang..” dia mengucapkannya sambil tertunduk..”oh iya nanti saya belikan..” jawabku…sy membelikannya mie instant pilihannya..dia bergegas mengambil mie instant tersebut dari tanganku dan bergegas ingin segera pergi dariku..”eh narti tunggu dulu..ambillah kantong ini, untuk mengisi mie itu…” sy menyodorkannya sekantong makanan yang tadi ada ditanganku, dia mengambilnya dengan cepat dan meyimpan mie instant yang ada ditangannya ke dalam kantong tersebut..”terima kasih nah..sy mau pulangmi makan ini mie..” katanya sambil berlalu dengan cepat…

Suara ini tercekat tak bisa berkata apa-apa, yang bisa terucap secara perlahan hanyalah “ya..narti sm2..hati..hati!” rasanya kaget bertemu dengan narti dengan kondisi seperti itu..oh iya sampai akan berpamitanpun puntung rokok ditangannya masih tak dibuangnya…Hari yang tak terlupakan..jika mengingat hari itu ada rasa menyesal knp tak mengajaknya bercerita tentang dirinya..knp tak terfikir untuk menanyakan dimana bisa menemuinya lagi…rasanya tak percaya tapi nyata…alangkah banyaknya orang yang tak beruntung di dunia ini…melihat sosok2 mereka masih pantaskah kita mengeluh dengan apa yang kita peroleh hari ini?! nikmat kesehatan, kehidupan yang layak, keluarga yang lengkap, kesempatan sekolah, rasanya terlalu banyak yang harus disyukuri..sudah bersyukur untuk hari ini?! semoga sudah…

Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (menghitungnya)…”(QS. An Nahl:18)

Subhanallah…

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ibu bukan hanya cerdas dan pandai dalam mengajar tentang dunia sains yang berbau akademik tapi bisa jg jadi ustazah... dalam berpakaian dan etika bergaul jg konsisten sebagai muslimah yang seharusnya... duh..siapakan yang kelak beruntung dapat istri insya Allah sholeha seprti ibu?