Rabu, 06 Juni 2012

Memilih dan Menggunakan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah sesuatu bersifat fisik yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran salah satu faktor penentu dalam keberhasilan pembelajaran, sebab dalam pembelajaran pendidik akan berhadapan dengan berbagai mahasiswa dengan karakter yang berbeda-beda, ada anak didik yang lebih senang dengan menggunakan indra penglihatan, indra pendengaran, ada juga yang harus terlibat dalam proses pembelajaran secara langsung. Faktor keragaman inilah yang harus diakomodasi agar semua peserta didik bisa menangkap semua materi yang disampaikan. Media akan sangat membantu akan tetapi sayang sekali masih kurang diperhatikan.

Ada tiga elemen penting dalam pembelajaran yang harus diketahui yakni sumber informasi (dosen/teks books), media, dan penerima informasi (mahasiswa).  Harus diakui bahwa tidak semua hal bisa ditangkap dengan baik oleh penerima pesan, bahkan terkadang penerima pesan gagal menafsirkan pesan yang ada. Gagalnya ini dipengaruhi oleh:  Aspek psikologi berhadapan dengan sikap mahasiswa yang kurang berminat dengan materi yang disampaikan, materi tidak bersesuaian dengan pengalaman mahasiswa, tingkat intelegensi yang kurang. Faktor lingkungan (situasi dan kondisi). Fisik (kesehatan dan kelelahan).  Berdasarkan aspek-aspek ini perlu media yang baik untuk memecahkan masalah yang bisa dalam dua bentuk software dan hardware agar dapat mentransfer pengetahuan dengan baik (hanya jika media dikelola dengan baik).

Media pembelajaran juga memiliki banyak manfaat; dapat merangsang daya ingat mahasiswa, mahasiswa bisa lebih focus, meningkatkan minat peserta didik, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, media pembelajaran bisa merubah mahasiswa yang pasif menjadi aktif, juga dapat menyamakan persepsi dan pengalaman antara peserta didik dan pengajar, media juga bisa membantu proses pembelajaran agar lebih interaktif, bisa meningktkan kualitas hasil belajar, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja kapan saja, dan yang terpenting media pembelajaran dapat mengubah peran dosen kearah yang lebih positif dann produktif.  Salah satu contoh fungsi media yakni media visual Media visual:
  1. Fungsi atensi, menyebabkan peserta didik lebih focus terhadap materi pembelajaran 
  2. Fungsi afektif, merubah perilaku dan sikap dari peserta didik, melakukan materi yg diajarkan menjadi perilaku
  3. Fungsi kognitif, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa
  4. Fungsi kompesantoris, peserta didik memiliki keragaman pengetahuan, intelegensi, fisik, psikis yang semuanya bisa diperkecil dengan penggunaan media tertentu.
--Pelatihan AA, Juni 2012--

Metode Evaluasi Pembelajaran

Dalam proses perkuliahan evaluasi pembelajaran mutlak dilakukan melalui
tes yang benar sehingga tujuan evaluasi tercapai. Proses evaluasi bukan hanya mengukur lulus tidak lulus, materi kuliah relevan atau tidak (up date), memperbaiki strategi perkuliahan dan model perkuliahan yag ada.  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat evaluasi pembelajaran:

  1. Soal harus lahir dari rumusan tujuan perkuliahan dan materi perkualiahan
  2. Soal harus relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa yang akan diukur
  3. Soal harus spesifik yakni adanya pembatasan dalam soal yang dibuat, misalnya jika menginginkan mahasiswa mampu menjelaskan hubungan demografi dan kesehatan
  4. Di akhir soal hendaknya dilampirkan bobot soal, ini untuk membantu mahasiswa dalam memilih dan memperbaiki jawaban agar waktu tidak habis dalam menjawab soal dengan bobot yang rendah
  5. Harus mewakili semua materi yang  telah diajarkan, jika dengan soal essay test paling banyak 
  6. Hasil penelitian ahli evaluasi paling lama kosentrasi mahasiswa mengerjakan soal hanya 60 menit, jadi buatlah soal dengan estimasi waktu 60 menit bagi mahasiswa utk menyelesaikan evaluasi perkuliahan
  7. harus bisa mewakili kemampuan mahasiswa di dalam kelas yakni jenis soal mudah, sedang, dan sulit.  soal yang baik harus mampu mengakomodir semua kemampuan ini, C1 C2 untuk mudah, C3 C4 untuk soal sedang, C5 C6 untuk soal sulit.
  8. hal yang perlu diperhatikan dlm test essay: ruang lingkup jawabab hrs tegas dan tegas, menginfokan kpd mhsw soal ujian uraian sebelum wkt ujian, hal ini diperlukan karena keseriusan belajar sangat diperlukan untuk soal uraian dibandingkan dengan obyektif test (pilihan ganda) dan take home.  jumlah soal 5-10. jangan terlalu banyak mengukur kemampuan mengingat, membuat pedoman peng-skoran setelah menulis soal, hendaknya pertanyaan menunutut jawaban pemikiran peserta didik dan bukan teks books, soal dalam bentuk gambar, tabel, grafik harus disajikan secara jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran berbeda.
  9. waktu yang tersedia haruslah cukup untuk menjawab soal.
  10. menyusun kisi-kisi soal misalnya obyektif test 40 soal terdistribusi  soal C1=5 soal, C2=5 soal, C3=10 soal, C4=10 soal, C5=5 soal, C6=5 soal.
--Aplied Approach, Juni 2012--

Selasa, 05 Juni 2012

Penelitian Tindakan Kelas

Merancang sebuah pembelajaran kreatif, dan sukses diperlukan aplikasi penelitian tindakan kelas dengan tujuan pencapaian pembelajaran yang optimal dan memperbaiki kondisi praktik pembelajaran.  penentuan tujuan pembelajaran harus dituangkan dalam bentuk terukur misalnya mahasiswa peserta mata kuliah 70 % lulus dengan nilai minimal C. 
Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik, situasional, kontekstual, kolaboratif, self reflective dan self evaluative, juga fleksible.
langkah-langkah penelitian tindakan kelas:
  1. Identifikasi dan formulasi masalah
  2. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis
  3. Analisis kelayakan solusi untuk pemecahan masalah
  4. Penyusunan desain penelitian tindakan kelas/model  penelitian tindakan kelas
  5. Cara dan alat monitoring
  6. Laporan evaluasi
--Aplied Approach, Juni 2012-- 

Minggu, 03 Juni 2012

Buku baru!!

Sulawesi Tenggara : Tren Kependudukan 1980-2010
Kategori : Kesehatan Masyarakat, Demografi
Penulis : Hartati Bahar
... Harga : Rp. 37.000,-


Buku teks ini awalnya merupakan bahan ajar mata kuliah Analisis Kependudukan yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang Kependudukan mencakup aspek teoritis dan praktis. Buku ini menggali teori umum mengenai faktor yang mempengaruhis struktur penduduk yakni fertilitas, mortalitas, migrasi, dan mobilitas sosial serta aspek praktisnya pada data kependudukan Provinsi Sulawesi Tenggara sejak tahun 1980-2010. Hasilnya buku ini tersajikan sebagai sebuah referensi baik dibidang demografi maupun bidang sosial lainnya, relatif singkat tetapi memuat konsep analisis indikator demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yakni fertilitas, mortalitas, dan migrasi.