Rabu, 10 Juni 2015

Belajar dalam Kebersamaan

Belajar dalam kebersamaan..
.
Satu penyakit yang paling ditakuti dalam agama ini adalah futur..
Futur malas, lesu dan tak punya semangat..
Penyakit yang mungkin saja menimpa sebagian dari kita..
Puncaknya berhenti total dari amalan jariyah setelah bergerak secara kontinyu.. Allahul Musta'an..
.
Tahukah kita bahwa sifat iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan..
Tidaklah seseorang itu berbuat maksiat kecuali mengurangi iman.
Hati manusia yang cenderung pada dua sifat takwa dan fujur..
.
"Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaan, sungguh beruntung orang yang mennyucikan (jiwa itu), dan sungguh rugiorang yang mengotorinya" (Qs.91: 8-10)
.
Hati ini butuh pengkondisian keimanan..
Jika tak menghabiskan waktu dengan kebaikan pastilah waktu ini habis dengan keburukan..
Futur jika menggorogoti hati jiwa pun menjadi taruhan..
MasyaAllah dunia akhirat bisa tergadaikan...
.
Sahabat terima kasih telah menjadikanku bagian dari kalian..
Saling mengingatkan dan saling menjaga dalam kebaikan..
Aku tak mau sendirian karena kesendirian menghilangkan kekuatanku..
Jika kalian tak menemukanku dalam kebaikan nasehatilah aku..
Sungguh teman sejati tak kan membiarkanmu futur berlinang maksiat..
.
Sahabat..
Temukanlah aku dalam doamu.. Temukanlah aku dalam nasehatmu.. Temukanlah aku dalam kebaikanmu.. Semoga kita tetap dipertemukan dalam keteguhan beramal sholeh..
.
"Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat" (Hasan Al-Bashri).
.
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang Aku: "Wahai Rabb kami...HambaMu... sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surgamu.."
.
Semoga semua kami yang menyempatkan diri membaca tulisan ini diberikan sahabat2 yang senantiasa mengingatkannya dalam kebaikan, patuh, taat, dan istiqomah di jalanMu... Aamiin..
.
Kamu adalah agama teman dekatmu

Pilihan Kemuliaan

Keletihan dalam menuntut ilmu akan dibalas kebaikan insyaAllah..
Belajar..belajar..belajar..
Ilmu tak akan berteman dengan kejahilan..
.
Menumbuhkan jiwa untuk mampu mempelajari kebenaran dan agama (islam) ini dengan menuntut ilmu..
.
Menumbuhkan jiwa agar mengamalkan apa yang telah dipelajari dengan menuntut ilmu...
.
Menumbuhkan jiwa untuk berdakwah mengajarkan apa yang ia ketahui untuk orang lain dengan menuntut ilmu..
.
Menundukkan jiwa agar mampu bersabar di atas jalan dakwah dan sanggup memikul beban dakwah dengan menuntut ilmu..
.
Jika rembulan adalah penerang gelapnya malam..
Ilmu adalah penerang kehidupan..
Terangi kehidupanmu dengan ilmu syar'i...
.
Belajar..belajar..belajar..
Tarbiyah..tarbiyah..tarbiyah..
Keyakinan hanya akan terbentuk dengan ilmu..
Keyakinan hanya terbentuk dengan tarbiyah...
.
Tarbiyah adalah pilihan hidup pembawa kemuliaan..
Tarbiyah adalah pilihan pengantar kemenangan...
Tarbiyah adalah pilihan memenangkan risalah...
Semangat belajar...
Semangat tarbiyah...

Ikhtiar Menapaki Jalan Kebenaran

Dan...
Menyadari diri dalam kekhilafan...
Menemukan diri dalam kesalahan..
Melihat diri dalam kelalaian...

Dan...
Tak ingin membiarkan diri terus dalam kekhilafan..
Tak ingin menemukan diri terus dalam kesalahan..
Tak ingin melihat diri terus dalam kelalaian..

Dan...
Kembali berjuang melawan pesona keduniaan...
Kembali berjuang mencapai kemuliaan...
Kembali meluruskan egoisme yang membinasakan...
Kembali ikhtiar menapaki jalan kebenaran...

“Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)

”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du:28)

Hati-hati Hatiku

Hati ini adalah pengendali diri..
.
Satu-satunya bagian diri yang jika dia baik maka baiklah diri..
.
Hati..seperti apa kiranya hati-hati ini?
.
Hati yang selamat dari perkara syahwat..
.
Hati yang selamat dari perkara syubhat..
.
Hati yang menjadikan ridho Allah sebagai landasan kehidupan...
.
Hati yang senantiasa memperbaiki amalan...
.
Hati yang ber-mujahadah mencari kebaikan..
.
Hati yang selalu berhikmat pada Allah..
.
Hati yang bersemangat memperbaiki diri...
.
Duhai hatiku...
Kehidupan dunia ini terukur, sementara kehidupan akhirat itu selamanya...
.
Duhai hatiku...
Maka adillah menyiapkan bekal untuk dunia dan akhiratmu

Penawar Kesedihan

Tersebutlah seorang anak dalam kandungan ibu.. belum sempat mengenal wajah ayah, beliau telah pergi meninggalkannya, sepasang sayap cinta itu kini telah patah, patah dan menimbulkan lara duka di hati.
Bayi berkulit putih itu terlahir tanpa merasakan dekapan ayah, ibu melahirkannya ditemani kakek dan nenek, merekalah pengganti ayah dan ibunya karena kelak saat usianya belum lagi genap lima tahun ibu pun memilih meninggalkan dirinya.

Ohh alangkah sedihnya...
Kemana ayah?
Kemana bunda?

Mengapa tak sekalipun bisa melihat dan merasakan dekapan hangat mereka. Kesedihan tak terkira menghampiri anak kecil tadi, ada saat menangis memanggil ibu.., ada saat menangis memanggil ayah, merindukan ibu, merindukan ayah tapi mereka tak pernah di sisi..

Tumbuh dan berkembang dalam pengawasan kakek nenek menjadikan kakek nenek sosok paling memahami dirinya, kakek sangat menyayanginya, menggendongnya kemana-mana, memangkunya dalam dekapan hangat, memboncengnya bersepeda motor. Mereka adalah nyawa kehidupan bagi anak kecil tadi.
Nenek pun tak kalah sayang padanya, pelukan dan dekapan hangat nenek adalah pelipur lara, suara nenek melantunkan ayat suci adalah penghibur hatinya, saat sedih nenek membacakan ayat alqur'an, belajar dan bermain bersama suara beliau membaca alqur'an, kebiasaan nenek tilawah alquran setiap hari adalah pelipur lara dan hiburan baginya, betapa dia betah berlama2 mendengarkan aluanan suara beliau, betapa bertahun berlalu dan dia tak pernah bosan mendengarkan bacaan alqur'an nenek. Kini Al qur'an sebagai obat kesedihannya dan neneklah yang telah menemukan terapi terbaik untuk kesepian hatinya.

Waktu berlalu anak kecil tadi tumbuh menjadi anak sehat dan cerdas, pipinya tembem, kulitnya putih bersih, matanya bola, wajahnya bulat, badannya berisi, otaknya cemerlang menjadikannya terkenal sebagai juara kelas di sekolah, tak tanggung-tanggung juara pertama adalah langganan bagi dia, tertulis indah juara pertama diperuntukkan khusus untuknya. Tetapi sungguh kesedihan ini tak kunjung pergi, rasa iri menyelimuti saat teman-teman lain didampingi oleh ayah dan ibu menerima raport di sekolah. Lihatlah dia tak sekalipun ditemani ayah dan ibu. tengoklah dia namanya selalu dipanggil sebagai juara kelas tapi semua serasa tak lengkap tanpa ayah dan ibu disisi.

Catatan pendidikannya bersinar, bahkan di acara perpisahan SD dia di nobatkan sebagai siswa terbaik, ada kebahagiaan bisa mempersembahkan kebanggaan untuk kakek dan nenek, ada kesedihan terperih saat ayah yang diundang tidak bersedia datang mendampinginginya, air mata tak terbendung lagi, mengapa ayah tak ingin mendampingi disaat membahagiakan seperti ini? Perasaan tak diinginkan itulah yang melingkupi hatinya, air mata banjir mengaliri pipi, hanya pelukan kakek pelipur lara, menangis dalam pelukan beliau adalah tempat terbaik menumpahkan kesedihan.

Ayah.. mengapa tak ingin menemuiku?
ayah.. andai Engkau tau.. semua prestasi ini ananda persembahkan untukmu..
Ayah..anakmu ini ingin membanggakan dirimu..

Tahun berlalu, setamat sekolah dasar anak kecil tadi masuk pesantren tahfidz alqur'an, mempelajari sebaik-baiknya ilmu di dunia ini, menghafal sebaik-baiknya perkataan di dunia ini, tekadnya sebagai penghafal alquran sdh bulat, dan disinilah tempatnya menempa diri, menikmati dan bersyukur untuk semua proses yang di jalani, tak ingin mengejar setoran hafalan untuk kemuliaan di mata manusia, semua semata-mata karena ingin dicintai Allah, dan berharap Dialah yang akan memberi sebaik-baiknya balasan.

Dan sungguh balasan kebaikan yang Allah berikan tak mampu menahan air matanya, kali ini bukan air mata kesedihan, yang ada justru air mata kebahagiaan karena alqur'anlah yang kembali mempertemukan nya dengan ayah dan ibu, saat orang tuanya mengetahui anaknya telah menjadi penghafal alquran tanpa dipanggil mereka berdua mendatanginya dan memeluknya dengan erat.

Dekapan orangtuanya, dekapan yang sudah lama dirindukan, bertahun-tahun akhirnya bisa merasakan bersama ayah dan ibu, memeluk dan mencium mereka dengan penuh takzim, dengan lirih dia berkata :
"ayah.. ibu... alquran adalah terapi kehidupan, kita dipersatukam kembali krn alquran, dan ananda berjanji semoga bisa menjadi kebangan ayah bunda di dunia dan akhirat kelak..insyaAllah.."

*Ahh kisah yang sangat mengharukan, sungguh alquran ini adalah sebaik2nya terapi kehidupan.. T_T

‪Pesona Kebaikan‬ Hati

#‎prolog‬

‪#‎kebaikan‬ hati

Perjalanan ke kampus seorang bapak pengendara motor mendekati mobilku, saya rada-rada heran dengan caranya memperhatikan mobilku juga caranya melihati pengendaranya, beberapa kali dia menolehkan wajah seakan memastikan sesuatu, saya mempercepat laju kendaraan segera berlalu dari orang itu. saya juga memastikan apa ada keanehan di dalam mobil sambil terus berkendara, syukurlah semua normal, ahh.. sudahlah mungkin hanya orang iseng, toh saya juga sempat memperhatikan wajahnya, asing! Saya sungguh tidak mengenalnya.

Alhamdulillah bisa tiba dikampus dengan waktu tempuh lebih lama dari biasanya, maklumlah hari ini jadwal test masuk perguruan tinggi menjadikan kampus kuning dikunjungi ribuan peserta SBMPTN. Sepanjang jalan menuju kampus lumayan padat.

Di parkiran sesaat setelah turun dari kendaraan seorang satpam yang bertugas menyapa,

"Ibu ada orang yang panggilki dibelakangta.."

Saya membalikkan badan menuruti arahan pak satpam, masyaAllah Bapak yang tadi saya herankan di jalan. Hahhh ternyata Bapak tadi mengikutiku sampai ke kampus, wah wah ada apa ini,

"Iya Pak, maaf ada apa yah?"

"Ini de saya mau kembalikan dompet ta, ada STNK mobil di dalamnya, saya dapat ini di Pasar Andonohu"

"iya pak benar sekali saya memang kehilangan dompet ini.."

Alhamdulillah... dompet saya akhirnya kembali, saya memang kehilangan dompet itu saat berbelanja di Pasar Andonohu, kejadiannya empat hari yang lalu, dompet kecil itu tercecer entah kemana, saya juga sudah menelusuri pasar mencoba ikhtiar mencari kembali dompet itu tapi tidak menemukannya.

Senangnya dompetnya bisa kembali. Kata bapak itu dia juga sempat ke rumah saya sesuai alamat yang tertera tapi sayang sekali tidak ketemu karena kami memang sudah tidak tinggal di sana lagi, akhirnya bapak tadi menyimpan saja dompet saya dan berharap semoga suatu saat ketemu secara kebetulan.

Setelah itu ternyata bapak tadi sdh hafal dengan plat mobilku melalui STNK, jadi lewat mengenali plat mobil itulah dia menemukanku, Ohhh itulah rupanya mengapa bapak tadi memandangi mobilku sedemikian rupa, ternyata untuk memastikan apakah plat mobilnya sama dengan yang dihafalnya, kodong..kodong..padahal sempat saya larikan bapak itu dengan balap dikit tadi.. maaf yah pak, hehee grin emotikon

Dompet dan isinya kembali utuh, alhamdulillah.. terima kasih bapak yang baik hati, semoga Allah membalas kebaikan bapak dengan kebaikan pula, aamiin smile emotikon


Kdi, 9 Juni 2015
Late post
@tatikbahar