Selasa, 22 Februari 2011

Pencarian Pelayanan Kesehatan (Part II)

Seluruh proses dalam mencari pelayanan kesehatan mencakup perangkat konsultan potensial, mulai pada batas-batas keluarga yang informal dan dekat melalui orang awam yang terseleksi, lebih jauh dan lebih mempunyai otoritas sampai pada tingkat profesional. Hal ini disebut sebagai sistem rujukan awam (hierarchy of resort) yang meliputi tiga sektor yaitu : sektor awam, sektor tradisional dan sektor profesional.

a. Sektor Awam atau Sektor Populer.
Pada sektor inilah pertama kali kesakitan dikenali dan ditentukan. Hal ini melibatkan keluarga, teman, dan tetangga. Perangkat informal inilah yang mungkin bisa membantu menafsirkan sebuah gejala, memberi nasehat bagaimana cara mencari bantuan medis. Sekitar 70 % - 90 % kesakitan maupun gangguan lain tidak pernah masuk sektor tradisional atau sektor profesional, tetapi bisa terdiagnosa dan diobati oleh orang awam. Keyakinan awam tentang kesehatan dan kesakitan, lebih spesifik mengenai etiologi akan mempengaruhi perilaku mencari bantuan. Keyakinan awam adalah suatu konsep yang sangat umum yang mengacu pada setiap keyakinan yang berkaitan dengan kesehatan dan kesakitan.

b. Sektor Tradisional
Sektor ini menempati posisi tengah antara sektor awam dengan sektor profesional. Di Indonesia dukun termasuk dalam kelompok tradisional. Tenaga-tenaga pengobat tradisional biasanya merupakan warga yang sangat dihormati dalam masyarakat mereka. Pengetahuan mereka berbeda dengan pengetahuan dokter, tetapi hal ini sama sekali tidak berarti pengetahuannya kurang penting. Tenaga-tenaga pengobat tradisional dihormati sebagai dukun-dukun tradisional. Pencaharian pertolongan perawatan kesehatan ibu hamil kepada pengobatan tradisional ini dilakukan oleh dukun beranak. Salah satu tujuan dari perawatan kehamilan adalah untuk memperoleh keselamatan. Penelitian yang dilakukan oleh Bahar (2010) pada Kecamatan Abeli Kota Kendari menunjukkan bahwa kebiasaan memeriksakan kehamilan pada dukun sudah menjadi tradisi yang berlaku secara turun-temurun dengan didasari akan kepercayaan akan tindakan dan kemampuan dukun dan kepuasan pelayanan dapat mereka rasakan jika sudah melakukan pemeriksaan kehamilan pada dukun.

c. Sektor Profesional
Para profesional kesehatan dari organisasi-organisasi profesi di bidang penyembuhan yang resmi seperti dokter, perawat, dan bidan. Pelaksanaan sistem rujukan awam dalam pencaharian pelayanan kesehatan adalah merupakan pencaharian pelayanan kesehatan secara berjenjang. Namun, dalam pelaksanaannya sering dilaksanakan secara simultan dan serentak dilakukan pencarian pelayanan kesehatan kepada sumber-sumber pemberi pelayanan.

Foster dan Anderson menyebutkan lima tahap di dalam proses menuju pemanfaatan pelayanan medis yaitu :
1. Keputusan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
2. Keputusan bahwa seseorang sakit dan membutuhkan perawatan profesional.
3. Keputusan untuk mencari perawatan medis.
4. Keputusan untuk mengalihkan pengawasan kepada dokter dan menerima serta mengikuti pengobatan yang ditetapkan.
5. Keputusan untuk mengakhiri peranan pasien.
Banyak faktor yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang tidak terlepas dari perilaku kesehatan. Menurut Green dalam Notoatmodjo (2005) mengemukakan bahwa perilaku masyarakat dalam program kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, faktor penentu (Predisposing Factors) terhadap perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi perilaku, yang termasuk dalam faktor ini adalah pengetahuan, sikap, nilai, dan kepercayaan. Kedua faktor pemungkin (Enabling Factors) suatu motivasi terlaksana, termasuk didalamnya keterampilan, sumberdaya peribadi dan sumber daya komuniti. Ketiga, faktor penguat (Reinforcing Factors) adanya pemberian ganjaran, reward, dan insentif untuk manfaat sosial.

Daftar Bacaan :

Bahar Hartati, 2010, Peran Aspek Sosial Budaya Pada Kejadian Anemia (Studi Kasus Pada Masyarakat Pesisir Kecamatan Abeli Kota Kendari, PPS Unhas, Makassar.
Foster dan Anderson, 1986, Antropologi Kesehatan, UI Press, Jakarta
Irwan Zaki, 2003, Perilaku Ibu Hamil Etnis Mandar Terhadap Kejadian Anemia di Kabupaten Majene, PPS Unhas, Makassar.
Machfoedz I dan Suryani E, 2008, Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan, Fitramaya, Yogyakarta
Muzaham Fauzi, 1995, Sosiologi Kesehatan, UI Press, Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
Smet Bart, 1994, Psikologi Kesehatan, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Tidak ada komentar: