Selasa, 23 Juli 2013

Kuncup Hati

Jangan biarkan kuncup-kuncup hatimu mengembang sebelum saatnya, jika demikian ranting-ranting daunnya akan sulit sekali memangkasnya, bahkan saat berusaha mencabut akarnya sekalipun.
 
Allah.. Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu.. Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan tentang cinta sejati. Semoga Allah memberikan kesempatan untuk merasakan hakikatnya. Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan untuk memandang wajahNya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.

*Berharap menemukan kekuatan tentang pelajaran hidup yang harus diterima, belajar menikmati setiap episodenya, tak boleh ada rasa benci, hanya boleh ada penerimaan,  dan sepenuh hati berterima kasih pada apa yang telah terjadi.


Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya) dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi    (QS. Hud: 47)

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak dari hambaMu, ubun-ubunku (nasib-ku) ada di tanganMu, telah lalu hukumMu atasku, adil ketetapanMu atasku, aku memohon kepadaMu dengan perantara semua nama milikMu yang Engkau namakan sendiri, atau Engkau turunkan dalam kitabMu, atau Engkau ajarkan seseorang dari hambaMu, atau Emgkau rahasiakan dalam ilmu ghaib di sisiMu. Jadikanlah AlQur'an sebagai penawar hatiku, cahaya dalam dadaku, penghapus dukaku, dan pengusir keluh kesahku
(HR. Ahmad)


#Tereliye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Tidak ada komentar: