Jika kehidupan adalah perjalanan yang berujung, maka menulis akan mengabadikan kehidupan...
Kamis, 11 Desember 2014
Tentang Kebaikan
Sore menyapa, jam pulang membuat jalanan kampus ramai dipadati pengguna jalan. Saya mengendarai kendaraan secara perlahan karena menyadari diri belum begitu mahir menyetir. Kepadatan di jalan raya adalah tantangan tersendiri bagi penyetir pemula, harmonisasi kopling dan gas terkadang masih tak seirama, mesin mobil 'mati dalam' adalah hal biasa, dan parahnya mobil saya 'mati dalam' di tanjakan jembatan. Innalillahi... inilah yang saya khawatirkan.
Setelah menarik rem tangan, menormalkan persneling saya menghidupkan kembali mesin mobil, masukkan gigi satu, menurunkan rem tangan, injak gas, ups.. mesin mobil kembali mati. Mobil saya malah bergerak mundur, beberapa kali saya coba kembali tetap saja seperti itu. Mobil bukannya maju malah mundur, beberapa kendaraan di belakang malah telah membunyikan klakson pertanda tak sabar. Saya menurunkan kaca jendela mobil, seraya memandangi kaca spion memperhatikan sekeliling.. hikss kerumunan motor dan mobil sudah mengantri di belakang mobil saya. Beberapa motor melambung melalui celah sempit di antara bahu jalan dengan tatapan sesekali diarahkan pada pengendara mobil yang mungkin sudah terlihat panik ini.
Bismillah..saya coba sekali lagi dan yang terjadi tetap sama, mobil tetap mundur dan klakson kendaraan yang berada pas dibelakang mobil saya makin nyaring berbunyi, heiii STOP JANGAN MUNDUR lagi!!! Mungkin seperti itu nada klakson mobil yang diteriakkan padaku.
Di kejauhan melalui arah depan kaca mobil saya melihat sebuah motor yang tadi berlalu mendahuluiku memutar motornya kembali dan berbalik arah ke kemacetan yang saya sebabkan ini. Dua anak muda yang berboncengan menghentikan motornya disisi mobilku dan menyapa,
"Kak kita butuh bantuan ?"
Saya balik menoleh padanya dan menyahuti,
"Iyee, ini mobilnya saya tidak bisa jalankan klo berhenti ditanjakan.."
"Mari saya bantu kak.."
Saya turun dari mobil dan membiarkannya menengendarai mobilku hingga di penurunan jembatan, setelah memarkir mobil di pingggir jalan, dia turun dari mobil menghampiriku seraya memberi saran
"Kak, kita pakai gigi dua saja langsung kak...hati2 kak..."
"Oh iyee, terima kasih banyak bantuannya.."
Saya masuk ke mobil dan mulai berkendara, lewat kaca spion saya melihat adik itu kembali ke motornya dan melanjutkan perjalanan bersama temannya. Saya sempat menceritakan kejadian ini pada seorang teman dan dia menyahuti "weee klo mau dia bisa bawa lari itu mobilmu nah.. gampangnya tinggal tancap gas itu.."
Saya hanya tersenyum, sampai sekarang saya tidak tahu siapa anak muda itu, dari sekian banyak orang yang ada di tempat kejadian ada satu yang Allah kirimkan dengan sebuah alasan. Begitu banyak orang yang lalu lalang, satu orang ini bisa saja berlalu seperti yang lain tetapi dia memutuskan kembali dan menolongku, mungkin kebaikannya terlihat sederhana tapi pesan yang tersampaikan tidak seseserhana itu.
Ketulusan tak bisa sembunyi, keihlasan yang menyertai tak bisa terabai. Ini bukan tentang siapa dia? Tetapi pesan terhadap kebaikan yang menyentuh hati. Saat dunia mempertontonkan begitu banyak pesakitan, masih saja terdapat sosok-sosok inspiratif, Allah tentu mempertemukan kami dengan sebuah alasan, belajarlah darinya tentang ketulusan, belajarlah darinya tentang keikhlasan. Siapapun kamu, terima kasih banyak, Jazakallahu Khairan katsiran.
Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat...
(HR. Muslim)
Kdi, 4 Desember 2014
@tatikbahar
Rabu, 19 November 2014
Catatan HKN 2014
Besok 12 november 2014 kita memperingati hari kesehatan nasional (HKN). Peringatan ke-50 ini mengusung tema sehat bangsaku, sehat negeriku. Harapan dan impianyang tidak muluk-muluk dalam perjalanan panjang peringatan usia setengah abad peringatan HKN.
SEHAT sebuah jargon yang bagi sebagian orang menyikapinya tidak seserius menyikapi kondisi sakit. Paradigma berbeda menyikapi sehat dan dan sakit, dalam banyak hal pengorbanan besar akan dilakukan ketika sakit untuk menjadi sehat kembali, hal ini tentu berbeda dengan pengorbanan di kala sehat untuk mempertahankan kondisi sehat itu sendiri. Paradigma kita sebagian besar masih berorientasi pada aspek kuratif dan rehabilitatif jikatidak ingin dikatakan mengabaikan aspek promotif dan preventif.
Mari menilik sejenak data kesehatan nasional dalam riskesdas 2013. Data yang dilansir oleh Kementrian Kesehatan tahun lalu ini cukup memberikan potret sekilas peta kesehatan nasional betapa upaya promotif dan preventif masih harus terus diupayakan. Ada beberapa indikator yang mengindikasikan hal ini. Salah satunya adalah masalah gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
1.Prevalensi gizi kurang pada balita memberikan trend yang fluktuatif dari 18,4 persentahun 2007, turun menjadi 17,9 persenpada tahun 2010, kemudian meningkat lagi 19,6 persenpada tahun tahun 2013.
2.Peta status gizi balita dimasa lalu (stunting/pendek) masih menjadi masalah serius dengan angka nasional mencapai 37,2 persen.
3.Status imunisasi juga masih dijumpai 32,1 persen balita diimunisasi tetapi tidak lengkap, serta 8,7 persen yang tidak pernah diimunisasi, dengan alasan takut panas, sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, tidak tahu tempat imunisasi, serta sibuk/repot.
4.Posyandu sebagai sarana melakukan pemantauan pada tumbuh kembang balita juga menarik perhatian. Persentase balita umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5 persen (2007), 23,8 persen (2010) menjadi 34,3 persen (2013). Dari data ini kita berasumsi bahwa posyandu masih memiliki banyak tantangan ke depan.
5.Demikian pula dengan ASI Eksklusif,persentase pemberian ASI eksklusif dalam 24 jam terakhir dan tanpa riwayat diberikan makanan dan minuman selain ASI pada umur 6 bulan hanya mencapai 30,2 persen.
Ini hanya sedikit dari sekian banyak indikator kesehatan masyarakat dalam riskesdas 2013. Banyak indikator lain tetapi indikator sttaus gizi balita penting untuk diangkat mengingat status gizi merupakanfaktor yang berpengaruh pada kualitas SDM. Bagaimana mencetak SDM yang cerdas, kreatif, inovatif dan produktif? sangat ditentukan oleh kualitas status giazi hari ini dan balitasebagai periode penting tumbuh kembang anak jika tidak tertangani dengan baik akan mengurangi kualitas SDM kelak.
Data riskesdas 2013 menunjukkan KIA masih harus menjadi fokus utama pembangunan kesehatan. Usaha penyehatan bangsa di negeri ini masih menempuh jalan panjang, aspek promotif dan preventif harus menjadi garda terdepan, promosi kesehatan masih harus terus digalakkan, pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi tak boleh berhenti.Ini tugas berat, tentu saja! Karena itulah kita ada, itulah sebuah kalimat yang selalu ada pada hampir setiap postingan di sebuah milis PERSAKMI. Kalimat sederhana tetapi *inspiring_SKM !! Be a miracle: Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku!!
Pustaka: Data Riskesdas 2013
*Latepost
SEHAT sebuah jargon yang bagi sebagian orang menyikapinya tidak seserius menyikapi kondisi sakit. Paradigma berbeda menyikapi sehat dan dan sakit, dalam banyak hal pengorbanan besar akan dilakukan ketika sakit untuk menjadi sehat kembali, hal ini tentu berbeda dengan pengorbanan di kala sehat untuk mempertahankan kondisi sehat itu sendiri. Paradigma kita sebagian besar masih berorientasi pada aspek kuratif dan rehabilitatif jikatidak ingin dikatakan mengabaikan aspek promotif dan preventif.
Mari menilik sejenak data kesehatan nasional dalam riskesdas 2013. Data yang dilansir oleh Kementrian Kesehatan tahun lalu ini cukup memberikan potret sekilas peta kesehatan nasional betapa upaya promotif dan preventif masih harus terus diupayakan. Ada beberapa indikator yang mengindikasikan hal ini. Salah satunya adalah masalah gizi dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
1.Prevalensi gizi kurang pada balita memberikan trend yang fluktuatif dari 18,4 persentahun 2007, turun menjadi 17,9 persenpada tahun 2010, kemudian meningkat lagi 19,6 persenpada tahun tahun 2013.
2.Peta status gizi balita dimasa lalu (stunting/pendek) masih menjadi masalah serius dengan angka nasional mencapai 37,2 persen.
3.Status imunisasi juga masih dijumpai 32,1 persen balita diimunisasi tetapi tidak lengkap, serta 8,7 persen yang tidak pernah diimunisasi, dengan alasan takut panas, sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, tidak tahu tempat imunisasi, serta sibuk/repot.
4.Posyandu sebagai sarana melakukan pemantauan pada tumbuh kembang balita juga menarik perhatian. Persentase balita umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir cenderung meningkat dari 25,5 persen (2007), 23,8 persen (2010) menjadi 34,3 persen (2013). Dari data ini kita berasumsi bahwa posyandu masih memiliki banyak tantangan ke depan.
5.Demikian pula dengan ASI Eksklusif,persentase pemberian ASI eksklusif dalam 24 jam terakhir dan tanpa riwayat diberikan makanan dan minuman selain ASI pada umur 6 bulan hanya mencapai 30,2 persen.
Ini hanya sedikit dari sekian banyak indikator kesehatan masyarakat dalam riskesdas 2013. Banyak indikator lain tetapi indikator sttaus gizi balita penting untuk diangkat mengingat status gizi merupakanfaktor yang berpengaruh pada kualitas SDM. Bagaimana mencetak SDM yang cerdas, kreatif, inovatif dan produktif? sangat ditentukan oleh kualitas status giazi hari ini dan balitasebagai periode penting tumbuh kembang anak jika tidak tertangani dengan baik akan mengurangi kualitas SDM kelak.
Data riskesdas 2013 menunjukkan KIA masih harus menjadi fokus utama pembangunan kesehatan. Usaha penyehatan bangsa di negeri ini masih menempuh jalan panjang, aspek promotif dan preventif harus menjadi garda terdepan, promosi kesehatan masih harus terus digalakkan, pemberdayaan masyarakat, bina suasana dan advokasi tak boleh berhenti.Ini tugas berat, tentu saja! Karena itulah kita ada, itulah sebuah kalimat yang selalu ada pada hampir setiap postingan di sebuah milis PERSAKMI. Kalimat sederhana tetapi *inspiring_SKM !! Be a miracle: Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku!!
Pustaka: Data Riskesdas 2013
*Latepost
Aksara Kesedihan
Kesedihan...
Kau boleh punya beragam wajah..
Tapi aku bisa memolesmu dengan senyum merekah..
Kesedihan..
Kau boleh punya banyak cerita..
Tapi aku berharap episodenya berujung bahagia..
Kesedihan...
Kau boleh saja mengundang lara...
Pertanda relung terdalam masih berasa..
Kesedihan..
Kau boleh saja menyisakan duka..
Bukan berarti tak akan sirna...
Kesedihan..
Kau tak akan mendekapku lama..
Karena kasih sayang-Nya begitu nyata..
"Ya Allah...Rahmat-Mu aku harapkan...janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata...perbaikilah segala urusanku... tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau...”(HR Abu Dawud)
Kau boleh punya beragam wajah..
Tapi aku bisa memolesmu dengan senyum merekah..
Kesedihan..
Kau boleh punya banyak cerita..
Tapi aku berharap episodenya berujung bahagia..
Kesedihan...
Kau boleh saja mengundang lara...
Pertanda relung terdalam masih berasa..
Kesedihan..
Kau boleh saja menyisakan duka..
Bukan berarti tak akan sirna...
Kesedihan..
Kau tak akan mendekapku lama..
Karena kasih sayang-Nya begitu nyata..
"Ya Allah...Rahmat-Mu aku harapkan...janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata...perbaikilah segala urusanku... tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau...”(HR Abu Dawud)
Pendidik Utama (Part 1)
Apalah artinya ilmu jika hanya menjadi buah bibir dan tumpukan lembaran kertas bertulis teori-teori indah di atas meja. Apalah artinya ilmu jika hanya menjadi pemuas dahaga intelektual akal tanpa aktualisasi nyata. Apalah artinya ilmu jika hanya menjadi lambang kearifan dan status sosial nan penuh kepalsuan.
Aku, kamu dan dia sungguh jengah dengan potret pendidikan hari ini. Di semua tingkatan pendidikan kita, tengoklah apa yang terjadi pada anak usia dini, air mata belum kering menyaksikan predator seksual melakukan tindakan biadab pada anak-anak itu. Truma membekas hebat pada jiwa-jiwa suci tak berdosa http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/13/1500242/Seto.Korban.Pencabulan.di.JIS.Alami.Trauma.karena.Tindakan.Asusila. Tengoklah pendidikan dasar, betapa mereka begitu tega melakukan kekerasan dan pengoroyokan menganiaya teman sebaya tanpa belas kasihan http://m.tempo.co/read/news/2014/10/13/058613861/Kasus-SD-Bukittinggi-Tim-Pencari-Fakta-DiturunkanTengoklah pendidikan menengah metapa mereka begitu lincah merekam adegan dewasa dengan menjadi aktor dan artisnya sendiri http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/23/video-mesum-siswi-smp-diunggah-ke-situs-youtubeTengoklah pendidikan atas, remaja dan dunianya tak mau kalah dengan potret buramnya, kekerasan (tawuran), free seks, aborsi menghiasi warna warni pemberitaan tentang mereka di media sehari-hari http://health.liputan6.com/read/2062737/sepertiga-kasus-aborsi-dilakukan-siswi-sma. Cukup!!! Kita hanya perlu membuka google dan menemukan seabrek data dan fakta yang demikian.
Semua prihatin, lembaga pendidikan menjadi sorotan, pilar utama pendidikan guru dan tenaga pendidik lainnya menjadi sorotan. Guru di tanganmu peradaban besar akan di torehkan jika keberhasilan mentransfer ilmu dan pengetahuan berhasil melekat kuat pada anak didikmu. Ilmu ini akan berbuah indah andai apa yang diajarkan dan tertanam kuat dalam diri-diri mereka, tidak hanya di bibir, singgah di otak, tapi hingga ke hati dan berpengaruh pada perilaku mereka.
Tapi tunggu, benarkah keberhasilan pendidikan hanya ada ditangan para guru? Hmm mari merenungkan kembali bukankah sejak lama telah tertoreh bahwa pendidik pertama dan utama itu adalah ibu? Perempuan dengan gelar kemuliaan "ibu" telah terukir fungsi dan peranan utamanya sebagai pendidik utama. Peranan besar dan penting ini disadari betul oleh R.A. Kartini tokoh legendaris yang mengutarakannya dalam sebuah surat kepada Prof. Anton dan istrinya : “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].
Ibu benarlah kemuliaanmu terletak pada keberhasilan mendidik generasi, dengan berbekal ilmu seorang ibu wajib memiliki kemampuan sebagai pendidik utama, sebagai orang terdekat karakter ibu akan mengalir pada anak-anaknya. Ibu...bahkan sejak awal abad ke 19 seorang perempuan Indonesia telah menoreh dalam tatanan sejarah bahwa perempuan berpendidikan wajib tercerdaskan dengan memiliki satu tujuan agar mereka mampu melaksanakan fungsi dan kewajiban utamanya. Sebagai pendidik dan madrasah pertama. Rusaknya perempuan bisa menjadi barometer rusaknya masyarakat, ahh sejak dulu qoutes ini sangat familiar. Kita tentu tak berbeda pendapat.
Pertanyaannya apakah kini peranan dan fungsi sebagai pendidik utama ini sdh terlaksana dengan baik? Jika tidak mungkin ini jawaban untuk semua permasalahan diatas. Mari me-reposisi kembali peranan ibu sebagai pendidik pertama dan utama dalam masyarakat.*bersambung....
Aku, kamu dan dia sungguh jengah dengan potret pendidikan hari ini. Di semua tingkatan pendidikan kita, tengoklah apa yang terjadi pada anak usia dini, air mata belum kering menyaksikan predator seksual melakukan tindakan biadab pada anak-anak itu. Truma membekas hebat pada jiwa-jiwa suci tak berdosa http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/13/1500242/Seto.Korban.Pencabulan.di.JIS.Alami.Trauma.karena.Tindakan.Asusila. Tengoklah pendidikan dasar, betapa mereka begitu tega melakukan kekerasan dan pengoroyokan menganiaya teman sebaya tanpa belas kasihan http://m.tempo.co/read/news/2014/10/13/058613861/Kasus-SD-Bukittinggi-Tim-Pencari-Fakta-DiturunkanTengoklah pendidikan menengah metapa mereka begitu lincah merekam adegan dewasa dengan menjadi aktor dan artisnya sendiri http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/23/video-mesum-siswi-smp-diunggah-ke-situs-youtubeTengoklah pendidikan atas, remaja dan dunianya tak mau kalah dengan potret buramnya, kekerasan (tawuran), free seks, aborsi menghiasi warna warni pemberitaan tentang mereka di media sehari-hari http://health.liputan6.com/read/2062737/sepertiga-kasus-aborsi-dilakukan-siswi-sma. Cukup!!! Kita hanya perlu membuka google dan menemukan seabrek data dan fakta yang demikian.
Semua prihatin, lembaga pendidikan menjadi sorotan, pilar utama pendidikan guru dan tenaga pendidik lainnya menjadi sorotan. Guru di tanganmu peradaban besar akan di torehkan jika keberhasilan mentransfer ilmu dan pengetahuan berhasil melekat kuat pada anak didikmu. Ilmu ini akan berbuah indah andai apa yang diajarkan dan tertanam kuat dalam diri-diri mereka, tidak hanya di bibir, singgah di otak, tapi hingga ke hati dan berpengaruh pada perilaku mereka.
Tapi tunggu, benarkah keberhasilan pendidikan hanya ada ditangan para guru? Hmm mari merenungkan kembali bukankah sejak lama telah tertoreh bahwa pendidik pertama dan utama itu adalah ibu? Perempuan dengan gelar kemuliaan "ibu" telah terukir fungsi dan peranan utamanya sebagai pendidik utama. Peranan besar dan penting ini disadari betul oleh R.A. Kartini tokoh legendaris yang mengutarakannya dalam sebuah surat kepada Prof. Anton dan istrinya : “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].
Ibu benarlah kemuliaanmu terletak pada keberhasilan mendidik generasi, dengan berbekal ilmu seorang ibu wajib memiliki kemampuan sebagai pendidik utama, sebagai orang terdekat karakter ibu akan mengalir pada anak-anaknya. Ibu...bahkan sejak awal abad ke 19 seorang perempuan Indonesia telah menoreh dalam tatanan sejarah bahwa perempuan berpendidikan wajib tercerdaskan dengan memiliki satu tujuan agar mereka mampu melaksanakan fungsi dan kewajiban utamanya. Sebagai pendidik dan madrasah pertama. Rusaknya perempuan bisa menjadi barometer rusaknya masyarakat, ahh sejak dulu qoutes ini sangat familiar. Kita tentu tak berbeda pendapat.
Pertanyaannya apakah kini peranan dan fungsi sebagai pendidik utama ini sdh terlaksana dengan baik? Jika tidak mungkin ini jawaban untuk semua permasalahan diatas. Mari me-reposisi kembali peranan ibu sebagai pendidik pertama dan utama dalam masyarakat.*bersambung....
Sabtu, 18 Oktober 2014
Benarkah Memberikan ASI Eksklusif Sangat Sulit?
Beberapa
waktu ini secara kebetulan beberapa kerabat dan handai tolan dekat di
karunia bayi-bayi cantik dan sehat alias baru saja lahiran. Sebagai
bentuk ikut merasakan
kebahagiaan mereka maka menjenguk bayi-bayi mungil dan ibu yang baru
yang baru lahiran itu kami lakukan. Sebagai pemerhati masalah kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak (KIA) maka dibalik
kebahagian terselip keprihatinan. Dari lima bayi-bayi yang kami kunjungi
hanya satu bayi yang tetap mendapatkan ASI eksklusif tanpa bantuan susu
formula. Pertanyaanya benarkah memberikan ASI eksklusif sangat sulit?
Pertanyaan
ini mungkin muncul dari ibu yang memiliki bayi yang berusia di bawah
enam bulan. Bayi ibu mengalami pertumbuhan yang signifikan pada enam
bulan pertama, masa pemberian ASI ekslusif dan bayi akan tumbuh optimal
jika diberikan makanan terbaik yaitu ASI. Setelah masa ASI eksklusif
pertumbuhan bayi dan balita ditentukan oleh kualitas makanan tambahan
yang diberikan. ASI eksklusif masih menjadi tantangan tersendiri bagi
ibu pasca melahirkan, mempertahankan konsumsi bayi hanya ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain ternyata bukan hal yang mudah.
Demikian kenyataan di lapangan.
Banyak sudah hasil penelitian yang memaparkan faktor yang menyebabkan sulitnya pemberian ASI eksklusif, mulai dari produksi
ASI kurang, bayi tidak bisa mengisap karena puting susu ibu bermasalah,
ibu bekerja, pengaruh promosi susu bayi yang begitu gencar, ditambah
lagi pengetahuan yang kurang akan metode laktasi yang baik dan benar.
Sungguh disayangkan jika enam bulan pertama masa awal kehidupan yang
menentukan kualitas hidup bayi di masa mendatang ini terlewatkan.
Tumbuh kembang bayi dapat diukur. Ukuran
yang bisa digunakan untuk menggambarkan tumbuh kembang pada usia
menyusui ialah pengukuran berat badan (BB) dan panjang badan (PB) bayi.
Pada bayi yang lahir cukup bulan, normalnya setelah usia lima bulan BB
bayi bertambah menjadi dua kali BB lahir, pada usia satu tahun menjadi
tiga kali BB lahir, dan pada usia dua tahun menjadi empat kali BB lahir.
Di masa 0-6 bulan, pada triwulan
I kenaikan BB yang baik 700-1000 g/bln, dan pada triwulan II 500-600
g/bln. Dalam sebuah riset yang dilakukan di wilayah pesisir Wakorumba
Buton Utara pada 32 sampel bayi berusia 7-12 bulan nampak jelas
perbedaan yang antara berat badan dan panjang badan pada bayi ASI
Eksklusif dan Non ASI Eksklusif. Begitu pula dengan penyakit infeksi,
bayi dengan ASI Non Ekslusif lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Kita semua tahu bahwa pemberianASI
sampai kapan pun tak tergantikan, penyebab kegagalan pemberian ASI
sebagai makanan pertama dan utama bayi bisa beragam, kualitas dan
kuantitas makanan ibu, pengaruh fisik dan psikologis ibu, stress,
ketenangan, ketegangan, kesiapan mental ibu dan pemberian makanan selain
ASI terlalu dini. Kemampuan laktasi ibu memang berbeda-beda tetapi mempersiapkan
ibu agar bisa memberikan ASI eksklusif memang harus direncanakan dan
dipersiapkan. Pengetahuan ibu akan ASI, cara pemberian ASI, kualitas
ASI, dukungan keluarga semua harus dipersiapkan sejak sebelum kelahiran
bahkan penting untuk semua calon ibu. Sebagai lautan kehidupan,
harapannyaibu memegang peranan penting jika berhasil membina dan
memelihara laktasi dengan kondisi kesehatan yang baik ASI Eksklusif bagi
bayi terpenuhi hingga jangka waktu enam bulan. Alangkah indahnya!
#Catatan kecil
#Untukmu bunda dan calon bunda
#Persiapkan diri sebaik mungkin menjadi bunda :)
salam sehat
@tatikbahar
Jadikan Tulisan Sebagai Kado Terindah
#Prolog
“Tidak ditemukan jalan lain bagi dua orang yang saling mencintai selain menikah” (HR. Ibnu Majah)
Sayangku…
Lihatlah hari tersenyum ramah menyapa..
Malam melantunkan lagu bahagia..
Senyum manismu begitu mempesona..
Tak sanggup diri sembunyi rona bahagia..
Sayangku…
Cantikmu dalam pesona keanggunan..
Merayu rindu dalam khusyu’ pengharapan..
Memadu jiwa dalam bingkai keberkahan..
Mitzaqan ghalizah dalam ikrar pernikahan..
Sayangku…
Penantian ini berujung bahagia..
Allah telah memberi karunia cinta..
Memikul amanah penguasa rasa..
Pelengkap agama menuntun ke surga..
Semoga terjaga sepanjang masa…
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair .. aamiin :)
#Smile
Sahabatku menikah hari ini, dan kado terbaik adalah tulisan, mengabadikan momen bahagia dalam keajaiban kata. Ahh bahagianya melihatnya bahagia ^_^
Kendari, 18102014
@tatikbahar
“Tidak ditemukan jalan lain bagi dua orang yang saling mencintai selain menikah” (HR. Ibnu Majah)
Sayangku…
Lihatlah hari tersenyum ramah menyapa..
Malam melantunkan lagu bahagia..
Senyum manismu begitu mempesona..
Tak sanggup diri sembunyi rona bahagia..
Sayangku…
Cantikmu dalam pesona keanggunan..
Merayu rindu dalam khusyu’ pengharapan..
Memadu jiwa dalam bingkai keberkahan..
Mitzaqan ghalizah dalam ikrar pernikahan..
Sayangku…
Penantian ini berujung bahagia..
Allah telah memberi karunia cinta..
Memikul amanah penguasa rasa..
Pelengkap agama menuntun ke surga..
Semoga terjaga sepanjang masa…
Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair .. aamiin :)
#Smile
Sahabatku menikah hari ini, dan kado terbaik adalah tulisan, mengabadikan momen bahagia dalam keajaiban kata. Ahh bahagianya melihatnya bahagia ^_^
Kendari, 18102014
@tatikbahar
Senin, 29 September 2014
Hari Bersama di Kampung Bajo
Cuaca sedang panas-panasnya tapi tak urung menghalangi kami
melangkahkan kaki ke tempat ini. Di kejauhan nampak jejeran rumah
panggung berdiri di atas air lautan. Jalan setapak yang harus kami
lewati dipenuhi anak-anak kecil yang nampak gembira bermain di tepian
jalanan. Rambut mereka menguning terbakar panas mentari, tapi mereka tak
peduli dan asyik bermain. Panas adalah sahabat sepermainan mereka,
biarlah kulit hitam legam akibat paparan mentari, kegembiraan dan
sumringah terpancar jelas dari raut wajah-wajah cilik ini.
Di sudut lain beberapa anak nampak terjun berenang di air laut, gelak tawa riang mereka mengiringi langkah kaki kami menelusuri jalan setapak penghubung di antara rumah. Suara percikan air menyuguhkan lagu merdu tersendiri. Kampung bajo, begitu kami menamainya. Rumah- rumah di bangun dengan model sama berjejer dan bersusun rapi. Suasana kehidupan nelayan sangat terasa. Di beberapa bagian depan rumah penduduk nampak alat penangkap ikan, suara perahu nelayan hidir mudik di hadapan kami, pengemudi sampan-sampan kecil itu wanita. Mengisi perahu dengan berjergen-jergen air bersih. Di kebanyakan perkampungan pesisir air bersih selalu menjadi masalah utama, sama seperti disini mereka harus keluar kampung untuk mendapatkan air bersih yang dipergunakan keperluan rumah tangga.
Semakin jauh kaki menelusuri jalan setapak, seulas senyuman ramah menyambut kedatangan kami, sambil menggenggam tanganku dia berkata:
Senyum hangatnya mengembang saat mengucapkan kalimat terakhir. Laut, ombak, dan suara keras membuatku ikut tersenyum.
Coba Lihat, untuk menemui tetangga sebelah tak perlu berkunjung door to door, cukuplah membuka jendela dan menyampaikan keperluan dan tetangga sebelah membalas dengan melakukan hal yang sama. Laut menjadi penghubung antar rumah. Jembatan dan jalan setapak hanya nampak di depan rumah. Menengok jendela dan pintu belakang langsung menghubungkan kami ke laut. Saat menyantap makan siang semilir angin laut menyapa ditemani cengkrama ikan-ikan kecil di kolong rumah. Melalui jendela mata pun beradu dengan perahu-perahu milik penduduk.
Laut, angin, ikan, dan perahu kembali membuatku tersenyum.
Masyarakat Bajo hidup disini sudah puluhan tahun, namanya Kampung Bajo tapi penghuninya kini tak semua orang bajo. Mereka hidup berdampingan dengan beberapa suku lain dan telah terjadi akulturasi budaya. Namun ada yang tetap sama, kehidupan laut yang tak terpisahkan dari mereka. Suku Bajo dan laut satu kesatuan, mereka hidup dan mencari kehidupan di laut.
Terima kasih harber (baca: hari bersama) telah membawaku ke sudut lain kehidupan laut bersama Suku Bajo. Ukhuwah selalu kan membawamu ke dimensi-dimensi lain yang menakjubkan, sama seperti harber kali ini.
Seperti Bajo, Lautan adalah kehidupanku!! Seperti kalian ukhuwah adalah kehidupanku :)
*Ahh harber.. aku menantikan keindahan lain-mu selanjutnya
#catatan harber nangkring di highlight (HL) kompasiana
#catatan harber nangkring selamanya dihatiku :D
@tatikbahar
^^Latepost
Di sudut lain beberapa anak nampak terjun berenang di air laut, gelak tawa riang mereka mengiringi langkah kaki kami menelusuri jalan setapak penghubung di antara rumah. Suara percikan air menyuguhkan lagu merdu tersendiri. Kampung bajo, begitu kami menamainya. Rumah- rumah di bangun dengan model sama berjejer dan bersusun rapi. Suasana kehidupan nelayan sangat terasa. Di beberapa bagian depan rumah penduduk nampak alat penangkap ikan, suara perahu nelayan hidir mudik di hadapan kami, pengemudi sampan-sampan kecil itu wanita. Mengisi perahu dengan berjergen-jergen air bersih. Di kebanyakan perkampungan pesisir air bersih selalu menjadi masalah utama, sama seperti disini mereka harus keluar kampung untuk mendapatkan air bersih yang dipergunakan keperluan rumah tangga.
Semakin jauh kaki menelusuri jalan setapak, seulas senyuman ramah menyambut kedatangan kami, sambil menggenggam tanganku dia berkata:
"Janganki heran di’...disini itu orang-orang bicaranya keras semua, biasalah saingan sama ombak suaranya.. “
Senyum hangatnya mengembang saat mengucapkan kalimat terakhir. Laut, ombak, dan suara keras membuatku ikut tersenyum.
Coba Lihat, untuk menemui tetangga sebelah tak perlu berkunjung door to door, cukuplah membuka jendela dan menyampaikan keperluan dan tetangga sebelah membalas dengan melakukan hal yang sama. Laut menjadi penghubung antar rumah. Jembatan dan jalan setapak hanya nampak di depan rumah. Menengok jendela dan pintu belakang langsung menghubungkan kami ke laut. Saat menyantap makan siang semilir angin laut menyapa ditemani cengkrama ikan-ikan kecil di kolong rumah. Melalui jendela mata pun beradu dengan perahu-perahu milik penduduk.
Laut, angin, ikan, dan perahu kembali membuatku tersenyum.
Apa yang kau pikirkan saat melihat laut?
Apa yang ku pikirkan saat melihat laut?
Apa yang kita pikirkan saat mendengar kata bajo ? Laut !
Masyarakat Bajo hidup disini sudah puluhan tahun, namanya Kampung Bajo tapi penghuninya kini tak semua orang bajo. Mereka hidup berdampingan dengan beberapa suku lain dan telah terjadi akulturasi budaya. Namun ada yang tetap sama, kehidupan laut yang tak terpisahkan dari mereka. Suku Bajo dan laut satu kesatuan, mereka hidup dan mencari kehidupan di laut.
Di lao’ denakang-Ku, “Lautan adalah saudaraku”.
Terima kasih harber (baca: hari bersama) telah membawaku ke sudut lain kehidupan laut bersama Suku Bajo. Ukhuwah selalu kan membawamu ke dimensi-dimensi lain yang menakjubkan, sama seperti harber kali ini.
Seperti Bajo, Lautan adalah kehidupanku!! Seperti kalian ukhuwah adalah kehidupanku :)
*Ahh harber.. aku menantikan keindahan lain-mu selanjutnya
#catatan harber nangkring di highlight (HL) kompasiana
#catatan harber nangkring selamanya dihatiku :D
@tatikbahar
^^Latepost
Untukmu Bunda: Mengenal Tumbuh Kembang Balita
Sekali lagi masa balita masa emas yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Keterlambatan masa pertumbuhan dalam kandungan dapat dikejar dengan memaksimalkan pertumbuhan pada
usia-usia emas ini. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan pada balita
dapat membantu ibu mengontrol status gizi buah hatinya. Pertumbuhan
balita dapat di ukur dengan berbagai cara, salah satu cara yang lazim
digunakan adalah dengan membandingkan antara Berat Badan (BB) dan TB
balita (BB/TB). Pertanyaannya dimanakah ibu dapat mengontrol pertumbuhan balitanya? Posyandu jawabannya. Di
Posyandu penimbangan adalah salah satu menu utama, setiap bulan dengan
mengunjungi posyandu ibu dapat mengontrol pertumbuhan buah hatinya.
Selain pertumbuhan, indikator lain yang digunakan untuk mengukur status gizi balita adalah memantau perkembanganya. Jika pertumbuhan sangat berkaitan erat dengan aspek fisik maka perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi/organ individu. Faktor biologis, fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan memiliki peranan besar pada pola ini. Sebagai
contoh apa yang ibu lakukan saat si kecil sulit makan? Pola pengasuhan
sangat menentukan untuk menjawab pertanyaan ini. Mari kita simak kutipan
percakapan berikut ini:
“Saya biarkan saja begitu.. apa yang dia mau saya ikuti saja toh..karena biasa kalau dia tidak mau makan begitumi…”
“Yah..dibiarkan begitu saja..karena mau di
apa…kalau dipaksa baru menangis kasian juga..jadi nanti lagi dia minta
baru saya kasi..kalau tidak yah nanti dia menangis baru saya kasi makan
berarti kan dia lapar mi itu…”
“Saya ganti-ganti makanannya…kalau malas makan biasa saya ganti-ganti makanannya supaya dia tidak bosan toh..”
“Ituji..paling saya paksa makan..makanji tapi hanya dua sendok, baru itumi dia tidak maumi lagi makan…malas sekali makan…”
“Saya beri itu..apakah obat yang menambah nafsu makan…vitamin..saya beri saja vitamin..”
Jawaban yang diberikan
ibu sangat beragam, jawaban ini sangat tergantung kondisi biologis ibu
(umur, penyakit yang diderita, hormon), kondisi fisik (keadaan rumah,
cuaca, musim), kondisi psikologis (stress, kualitas interaksi anak-ibu,
motivasi, niat), kondisi sosial (penghasilan keluarga, pekerjaan,
pendidikan, jumlah anak). Dari faktor-faktor inilah yang menentukan
jenis makanan yang diberikan juga frekuensi pemberian makanan pada
balita. Faktor-faktor inilah yang membentuk pola pengasuhan makan pada
balita.
Akhirnya pada masa-masa
emas ini anak balita memandang segala sesuatu hanya dari sudut
pandangnya. Ia adalah raja/ratu kecil yang harus dipenuhi semua
keinginannya termasuk urusan makanan. Tapi bukanlah dalam sebuah
kerajaan selalu ada permasuri, ibu suri yang selalu bisa menaklukkan
hati raja dan ratu kecilnya, permaisuri itulah bunda. Untuk
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan pada usia emas ini, Yuks
mengenal lebih jauh tumbuh kembang balita :)
#Catatan kecil
#Untukmu bunda dan calon bunda
#Persiapkan diri sebaik mungkin menjadi permaisuri :)
salam
@tatikbahar
Rokok dan Kehamilan
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN
Pesan ini begitu familiar. Ibarat pesan berantai selama kurang lebih 11 tahun sejak tahun 2002-2013 pesan ini adalah tertera pada kemasan rokok dan produk tembakau lainnya yang memperlihatkan beragam efeknya pada kesehatan manusia. Kini dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 tahun 2012, kemasan tembakau maupun iklan harus menyertakan gambar peringatan terdiri 40% dari bungkus rokok ditambah pesan ini “Merokok Membunuhmu” (sumber: wikipedia).
Khusus rokok dan kehamilan suatu waktu saya berkesempatan menyimak sebuah percakapan sebagai berikut:
“Ada yang merokok ini (menunjuk suaminya).. biasa dia merokok dekatku… pernah saya pindah karena lain-lain bau rokoknya..dia tau tetapi biar dilarang dia masih merokok.. asapnya itu mau kemana pasti sama saya.. kalau dia merokok disampingku saya larikan karena saya tidak bisa cium bau rokok… bau asap rokoknya suamiku itu dia tahu tapi dia tidak pergi…”
Ibu ini sedang hamil 8 bulan dan bercerita tentang suaminya, saat dikonfirmasi ke suaminya, suaminya berdalih :
“Karena kebiasaan tidak sadar..biasa kita cerita-cerita ada rokok ditangan, tidak sadar…”
Di suasana lain, pada ibu hamil yang berbeda :
“Suamiku merokok..saya tahu bahayanya seperti yang tertulis disampul rokok itu, dia bisa merokok didekatku tapi saya tidak pindah…”
“Suamiku merokok… biasa setelah makan dia langsung merokok… sering disampingku… saya dengar ibu hamil tidak bisa terkena asap rokok, tetangga yang bilang begitu… saya sampaikan ke suami dia bilang saya tahu itu semua (kata suami saya)… tetapi satu hari habis satu bungkus rokok…”
Bahaya rokok terhadap kehamilan sudah banyak ditemukan pada berbagai penelitian, karbon monoksida dari asap rokok dapat mengikat Hb dalam darah ibu hamil yang menyebabkan distribusi makanan dan suplai makanan ke janin terganggu. Kondisi ini beresiko terhadap kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Pada penelitian Subramoney S di Mumbay India menyatakan bahwa wanita hamil yang terpapar asap rokok berisiko 1,7 kali lebih besar menderita anemia dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak merokok.
Untuk fenomena rokok dan kehamilan biasanya 1) ibu hamil terpapar asap rokok dari suami mereka (2) Perilaku merokok suami secara sadar dan tidak sadar dilakukan, sekalipun istri sedang hamil (3) Ibu hamil mengetahui bahaya rokok bagi kehamilan dan janin tapi tidak bisa menghindari keterpaparan asap rokok (4) Suami telah mengetahui bahaya rokok bagi kehamilan dan janin tapi tetap merokok di dekat istri yang sedang hamil dikarenakan faktor kebiasaan.
Tentang kebiasaan, sulitnya merubah kebiasaan. Kebiasaan adalah arti yang menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat obyektif sebagai perwujudan kemauan dan keinginanan. Rokok sebagai salah satu faktor risiko yang membahayakan kehamilan sayang sekali efeknya tidak langsung terasa, namun jika faktor ini terakumulasi pada berbagai faktor risiko lain misalnya anemia, pendarahan, dan preklamsia dapat memperbesar risiko kematian karena melahirkan.
Menjaga ibu hamil dari keterpaparan asap rokok mengurangi satu risiko potensi bahaya selama kehamilan.
Salam Sehat
@tatikbahar
Pesan ini begitu familiar. Ibarat pesan berantai selama kurang lebih 11 tahun sejak tahun 2002-2013 pesan ini adalah tertera pada kemasan rokok dan produk tembakau lainnya yang memperlihatkan beragam efeknya pada kesehatan manusia. Kini dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 tahun 2012, kemasan tembakau maupun iklan harus menyertakan gambar peringatan terdiri 40% dari bungkus rokok ditambah pesan ini “Merokok Membunuhmu” (sumber: wikipedia).
Khusus rokok dan kehamilan suatu waktu saya berkesempatan menyimak sebuah percakapan sebagai berikut:
“Ada yang merokok ini (menunjuk suaminya).. biasa dia merokok dekatku… pernah saya pindah karena lain-lain bau rokoknya..dia tau tetapi biar dilarang dia masih merokok.. asapnya itu mau kemana pasti sama saya.. kalau dia merokok disampingku saya larikan karena saya tidak bisa cium bau rokok… bau asap rokoknya suamiku itu dia tahu tapi dia tidak pergi…”
Ibu ini sedang hamil 8 bulan dan bercerita tentang suaminya, saat dikonfirmasi ke suaminya, suaminya berdalih :
“Karena kebiasaan tidak sadar..biasa kita cerita-cerita ada rokok ditangan, tidak sadar…”
Di suasana lain, pada ibu hamil yang berbeda :
“Suamiku merokok..saya tahu bahayanya seperti yang tertulis disampul rokok itu, dia bisa merokok didekatku tapi saya tidak pindah…”
“Suamiku merokok… biasa setelah makan dia langsung merokok… sering disampingku… saya dengar ibu hamil tidak bisa terkena asap rokok, tetangga yang bilang begitu… saya sampaikan ke suami dia bilang saya tahu itu semua (kata suami saya)… tetapi satu hari habis satu bungkus rokok…”
Bahaya rokok terhadap kehamilan sudah banyak ditemukan pada berbagai penelitian, karbon monoksida dari asap rokok dapat mengikat Hb dalam darah ibu hamil yang menyebabkan distribusi makanan dan suplai makanan ke janin terganggu. Kondisi ini beresiko terhadap kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Pada penelitian Subramoney S di Mumbay India menyatakan bahwa wanita hamil yang terpapar asap rokok berisiko 1,7 kali lebih besar menderita anemia dibandingkan dengan wanita hamil yang tidak merokok.
Untuk fenomena rokok dan kehamilan biasanya 1) ibu hamil terpapar asap rokok dari suami mereka (2) Perilaku merokok suami secara sadar dan tidak sadar dilakukan, sekalipun istri sedang hamil (3) Ibu hamil mengetahui bahaya rokok bagi kehamilan dan janin tapi tidak bisa menghindari keterpaparan asap rokok (4) Suami telah mengetahui bahaya rokok bagi kehamilan dan janin tapi tetap merokok di dekat istri yang sedang hamil dikarenakan faktor kebiasaan.
Tentang kebiasaan, sulitnya merubah kebiasaan. Kebiasaan adalah arti yang menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat obyektif sebagai perwujudan kemauan dan keinginanan. Rokok sebagai salah satu faktor risiko yang membahayakan kehamilan sayang sekali efeknya tidak langsung terasa, namun jika faktor ini terakumulasi pada berbagai faktor risiko lain misalnya anemia, pendarahan, dan preklamsia dapat memperbesar risiko kematian karena melahirkan.
Menjaga ibu hamil dari keterpaparan asap rokok mengurangi satu risiko potensi bahaya selama kehamilan.
Salam Sehat
@tatikbahar
Sulitnya Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Rutin Pada Awal Kehamilan
Kehamilan
adalah anugerah bagi seorang perempuan. Alamiahnya setiap perempuan
yang mengalami kehamilan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis,
karenanya selama masa ini seorang perempuan perlu mendapatkan perhatian
dan perawatan khusus. Pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dikenal
dengan istilah ANC (antenatal care) yakni pemeriksaan berkala 4
kali selama kehamilanya; 1 kali pemeriksaan di trimester satu (usia 1-3
bulan kehamilan), satu kali pemeriksaan di trimester dua (4-6 bulan
kehamilan), dan dua kali pemeriksaan pada trimester kedua (7-9 bulan
kehamilan).
Sayang sekali dalam perkembangannya banyak kendala dalam pelayanan dan perawatan kehamilan ini. Biasanya ibu
hamil berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan setelah trimester kedua
kehamilan. Jlika ada yang berkunjung pada awal kehamilan dikarenakan ibu
mengalami gangguan dan keluhan hingga perlu mendapatkan perawatan. Banyak
alasan yang dikemukan oleh ibu hamil mengapa enggan memeriksakan
kehamilannya sejak awal kehamilan. Beberapa alasan akan dirangkum dalam
tulisan berikut ini:
- Ibu hamil yang memeriksakan kehamilan pertama kali pada trimester kedua disebabkan pandangan bahwa pemeriksaan kehamilan baru boleh dilakukan saat kehamilan dianggap kuat (kandungan ibu di anggap kuat nanti setelah melewati usia trimester pertama).
- Kepercayaan pada budaya pamali (tak boleh dipegang dan keguguran juga menjadi faktor yang menghambat ibu hamil memeriksakan kandungannya ke pusat-pusat pelayanan kesehatan.
- Ibu hamil tidak mengetahui kehamilannya karena masih menggunakan alat kontrasepsi hormonal (Pil dan suntik).
- Pengalaman pertama hamil (kehamilan anak pertama).
- Fasilitas posyandu yang kurang memadai (tidak ada tempat duduk bagi ibu hamil selama menunggu).
- Kepercayaan akan budaya ‘pamali’ jika keluar rumah di awal-awal kehamilan akan membahayakan kehamilan.
Well dari beberapa sebab di atas, aspek sosial budaya ternyata masih mendominasi. Secara
umum masih sangat lazim adanya kepercayaan-kepercayaan tertentu
menyangkut ibu hamil dan anak yang dikandungnya, sehingga ibu hamil
dikenakan banyak keharusan atau larangan tertentu yang berlaku selama
kehamilan. Disisi lain ada beberapa risiko yang
ditimbulkan saat kunjungan K1 (kunjungan di trimester satu kehamilan)
terlewatkan, salah satunya ditemukan ibu hamil mengalami lemas, letih
dan loyo juga ditemukan ibu hamil yang mengalami kurang gizi termasuk
anemia defesiensi besi yang bisa membahayakan kehamilan ibu.
Itulah beberapa alasan yang bisa kami rangkum mengapa ibu hamil sulit melakukan pemeriksaan kehamilan rutin pada awal kehamilan.
Senin, 01 September 2014
Malam Indah
Malam..
Dikau meluruh dan menenggelamkan bayangan
Malam..
Kulihat bulan tersenyum menyapa kegelapan
Malam..
Kusapa senyap saat melukis keindahan bintang
Malam..
Kumenemukan keindahan saat langit bercerita tentang keiklasan..Tentang mentari yg rela berbagi secercah sinar untuk keindahan
Malam..
Bersamamu aku menemukan keindahan dibalik keikhlasan
Kdi, 0102014
@tatikbahar
Dikau meluruh dan menenggelamkan bayangan
Malam..
Kulihat bulan tersenyum menyapa kegelapan
Malam..
Kusapa senyap saat melukis keindahan bintang
Malam..
Kumenemukan keindahan saat langit bercerita tentang keiklasan..Tentang mentari yg rela berbagi secercah sinar untuk keindahan
Malam..
Bersamamu aku menemukan keindahan dibalik keikhlasan
Kdi, 0102014
@tatikbahar
Kelor Pohon Ajaib untuk Buah Hati Bunda
Bunda punya masalah dengan si kecil yang susah makan? Cemas berat badan balita bunda tidak betambah? Masa balita masa emas pertumbuhan bunda, pastikan balita bunda terpenuhi kecukupan gizinya. Bunda khawatir yah makanan utama si kecil tidak pernah habis? Makan sedikit, malas makan atau bunda merasa balita bunda banyak makan tapi kok badannya masih kecil dan kurus? Mungkin itu artinya jagoan bunda belum terpenuhi zat gizi sesuai kebutuhannya. Si kecil pasti butuh makanan selingan, jika dibiarkan masa-masa emas pertumbuhan balita dapat berujung pada kurang gizi, kemampuan kognitif dan performance anak-anak bunda menurun belum lagi ancaman penyakit infeksi sangat rentan untuk balita-balita yang kurang gizi.
Bingung dengan makanan selingan apa yang baik buat si kecil? Yuk manfaatkan tanaman lokal bernilai gizi tinggi, kelor (Moringa Oleifera) harganya sangat murah dengan zat gizi melimpah. Moringa oleifera pohon ajaib ini tumbuh subur di kampung kita. Kelor selama ini dikonsumsi biasanya dalam bentuk sayuran untuk pelengkap menu makanan utama, sayang sekali anak kecil biasanya malas mengkonsumsi sayuran, lebih menyukai jajanan ketimbang menu utama buatan bunda.
Kelor dengan tampilan imut kelor menyimpan nutrisi yang menakjubkan, 4 kali kandungan kalsium dalam susu, 4 kali kandungan vitamin A wortel, 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali kalsium susu, 50 kali kandungan vitamin B3 kacang, 36 kali kandungan magnesium telur, 25 kali kandungan zat besi dalam bayam dan 4 kali potassium pisang. Kelor juga mengandung 18 dari 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, 4 diantaranya termasuk asam amino essensial. Luar biasa, kelor pohon ajaib!! Vitamin dan mineralnya jauh lebih unggul dibanding sayuran lain.
Sebuah penelitian yang berjudul nutritional and clinical rehabilitation of severely malnourished children with moringa oleifera lam. Leaf powder in ouagadougou (Burkina Faso) menunjukkan terjadi peningkatan yang significant pada kelompok yang menerima suplemen kelor rata-rata peningkatan berat badannya lebih tinggi (8,9±4,3 gr per kg per hari) dibanding kelompok kontrol yang tidak menerima suplemen kelor(5,7±2,72 gr per kg per hari).
Well, ketika ingin mengkreasikan makanan selingan bunda punya banyak pilihan untuk jenis makanan selingan ini, pastikan kelor ada di pilihan-pilihan itu, makanan cemilan dengan mengkombinasikan kelor menjadi salah satu pilihannya, dengan bahan yang sangat sederhana, murah, dan mudah didapat, kelor bisa menjadi pilihan untuk campuran penganan buah hati bunda, campurkan kelor untuk resep-resep yang bunda buatkan untuk cemilan si kecil. Aman dari zat berbahaya dan tentu bernilai gizi tinggi. Yuk hayuukk, jangan lewatkan kelor jadi tambahan nutrisi buah hati bunda. Kelor pohon kehidupan tumbuh subur dan jadi tanaman pagar, sayang kan jika tidak di manfaatkan? Zat gizinya TOP :)
*yuhuu ini dia #pesanberantaikelor
Sabtu, 26 Juli 2014
Terima Kasih Musa Inspirator Cilik Hafiz Indonesia
Hari istimewa Jumat selalu menjadi hari istimewa. Kemarin bertepatan
dengan 27 Ramadhan 1435 H, Hafiz Indonesia yang ditayangkan di RCTI
menayangkan wisuda akbar. Puncak acara perhelatan Hafiz Indonesia ini
akhirnya mengantarkan Musa (5,5 tahun) asal Bangka Belitung sebagai
juara pertama Hafiz Indonesia 2014, setelah nilai akhir yang berhasil
dia kumpulkan mengungguli dua hafiz cilik lainnya yaitu Aza (7 tahun)
asal Jambi dan Fuadi (7 tahun) asal Bima Nusa Tenggara Barat.
Penilaian oleh tiga otang juri yakni Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali jaber, Ustadz Dr. Amir Faisal Fath dan Ustadzah Lulu Susanti berdasarkan pada hafalan ayat dan pelafadzan makhroj dan sifat-sifat huruf hijayyah saat mereka tilawah. Ketiga peserta tiga besar hafiz indonesia memiliki kelebihan masing-masing, Musa dengan hafalan yang sangat kuat mencapai 29 Juz, Aza dengan lantunan irama merdu yang menyentuh hati, dan Fuadi dengan kharismanya saat membacakan alqur'an begitu khitmat. Acara ini juga menghadirkan seluruh finalis Hafiz Indonesia sejak episode perdana yang tayang awal akhir juni lalu, ada 29 anak penghafal alquran bersama orang tuanya ikut meramaikan acara ini dari seluruh penjuru tanah air.
Musa, Aza dan Fuadi dipenayangan wisuda akbar kemarin di tes menjadi imam, mereka membacakan surat Al-fatihah dan surat-surat pilihan mereka. Aza tampil pertama memilih surat Al-Mulk juz ke-29, di ikuti Musa membacakan Ash-Shoffat juz ke-23, dan Fuadi membacakan surah Al-Haqqah juz ke- 29. Musa juga sempat di uji oleh tiga orang penonton menyambung ayat surah Fathir juz ke- 22, At-Taubah juz ke-10, dan surah Al-Hajj juz ke-17. Subhanallah hafalannya mumtaaz!!
Banyak kejutan di Hafiz Indonesia kemarin, Musa pemenang pertama berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 100 juta rupiah, Aza sebagai pemenang kedua berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 75 juta rupiah, dan Fuadi sebagai pemenang ketiga berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 50 juta rupiah. Selain itu mereka juga mendapat undangan berhaji dari kerajaan Arab Saudi yang disampaikan melalui duta besarnya di Indonesia pada pelaksannan haji tahun 2014 ini. Hadiah kejutan lain diperuntukkan untuk 7 finalis yang masuk 10 besar mendapatkan undangan berumroh dari kerajaan Arab Saudi. Semua hadiah kejutan ini baru diketahui peserta di akhir acara. Tapi tahukah kita, apa yang disampaikan Aza tentang makna juara, dia hanya ingin menjadi juara dimata Allah dengan Alqur'an yang telah dihafalkannya, yah mengutip kata Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali jaber dengan membaca dan menghafalkan Alqur'an tak ada yang kalah semua telah menjadi pemenang, sungguh salut dengan anak-anak ini!!
Panggung hafiz indonesia selalu mengharu biru, setiap episodenya selalu membuat penonton berlinang air mata. Di usia belia, anak-anak hebat ini dengan bacaan Al-Qu'rannya telah mampu membawa syiar islam dengan Al-Qu'ran dengan memotivasi indonesia untuk dekat dengan Al-Qur'an. Mereka bukan lagi milik daerahnya, tapi milik indonesia. Terima kasih Musa telah menginspirasi Indonesia. Sugguh Al-Quran memulaikan pembacanya di dunia dan di akhirat.
*Repotasi singkat setelah menyaksikan Wisuda Akbar Hafiz Indonesia
Kdi, 26 Juli 2014
Catatan pagi @tatikbahar
Penilaian oleh tiga otang juri yakni Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali jaber, Ustadz Dr. Amir Faisal Fath dan Ustadzah Lulu Susanti berdasarkan pada hafalan ayat dan pelafadzan makhroj dan sifat-sifat huruf hijayyah saat mereka tilawah. Ketiga peserta tiga besar hafiz indonesia memiliki kelebihan masing-masing, Musa dengan hafalan yang sangat kuat mencapai 29 Juz, Aza dengan lantunan irama merdu yang menyentuh hati, dan Fuadi dengan kharismanya saat membacakan alqur'an begitu khitmat. Acara ini juga menghadirkan seluruh finalis Hafiz Indonesia sejak episode perdana yang tayang awal akhir juni lalu, ada 29 anak penghafal alquran bersama orang tuanya ikut meramaikan acara ini dari seluruh penjuru tanah air.
Musa, Aza dan Fuadi dipenayangan wisuda akbar kemarin di tes menjadi imam, mereka membacakan surat Al-fatihah dan surat-surat pilihan mereka. Aza tampil pertama memilih surat Al-Mulk juz ke-29, di ikuti Musa membacakan Ash-Shoffat juz ke-23, dan Fuadi membacakan surah Al-Haqqah juz ke- 29. Musa juga sempat di uji oleh tiga orang penonton menyambung ayat surah Fathir juz ke- 22, At-Taubah juz ke-10, dan surah Al-Hajj juz ke-17. Subhanallah hafalannya mumtaaz!!
Banyak kejutan di Hafiz Indonesia kemarin, Musa pemenang pertama berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 100 juta rupiah, Aza sebagai pemenang kedua berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 75 juta rupiah, dan Fuadi sebagai pemenang ketiga berhak atas umroh dan uang tunai sebesar 50 juta rupiah. Selain itu mereka juga mendapat undangan berhaji dari kerajaan Arab Saudi yang disampaikan melalui duta besarnya di Indonesia pada pelaksannan haji tahun 2014 ini. Hadiah kejutan lain diperuntukkan untuk 7 finalis yang masuk 10 besar mendapatkan undangan berumroh dari kerajaan Arab Saudi. Semua hadiah kejutan ini baru diketahui peserta di akhir acara. Tapi tahukah kita, apa yang disampaikan Aza tentang makna juara, dia hanya ingin menjadi juara dimata Allah dengan Alqur'an yang telah dihafalkannya, yah mengutip kata Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali jaber dengan membaca dan menghafalkan Alqur'an tak ada yang kalah semua telah menjadi pemenang, sungguh salut dengan anak-anak ini!!
Panggung hafiz indonesia selalu mengharu biru, setiap episodenya selalu membuat penonton berlinang air mata. Di usia belia, anak-anak hebat ini dengan bacaan Al-Qu'rannya telah mampu membawa syiar islam dengan Al-Qu'ran dengan memotivasi indonesia untuk dekat dengan Al-Qur'an. Mereka bukan lagi milik daerahnya, tapi milik indonesia. Terima kasih Musa telah menginspirasi Indonesia. Sugguh Al-Quran memulaikan pembacanya di dunia dan di akhirat.
*Repotasi singkat setelah menyaksikan Wisuda Akbar Hafiz Indonesia
Kdi, 26 Juli 2014
Catatan pagi @tatikbahar
Becak berlabel "Kebaikan"
A: "Heii, kamu kann!!!!" dengan antusias menyebut namaku
B: " Iye pak, saya.." sambil tersenyum membalas sapaannya...
A: " Langgananku ini waktu kecil.."
B: "Iye kasian pak, saya langganan becakta dulu..." ucapku menimpali
Percakapan ini terjadi kemarin siang, saya dan beberapa teman sedang berjalan bersama saat bertemu bapak ini, terakhir bertemu seingat saya bapak ini masih menganyuh becak sekalipun dengan kaki yang cacat (kaki beliau hanya satu- red). Dia masih mengingatku dengan jelas rupanya. Bapak yang dulu semasa SMP dan SMA selalu kutumpangi becaknya. Kini setelah lorong rumah kami dulu jalannya diperlebar, pengayuh becak sudah tersisih dengan ojek, maka pindahlah mereka ke lorong lain yang jalurnya lebih pendek.
Semua pasti diantara kita pernah melihat kendaraan roda tiga ini, bagi kota-kota kecil seperti kota kami becak masih menjadi alternatif transportasi bagi lorong-lorong kecil yang tak terjangkau angkot.
Bayangkanlah seorang bapak pengendara becak mengayuh becaknya dengan mengandalkan satu kaki karena kakinya yang satu puntung dan diamputasi. Dulu, diawal mengenalnya bagi saya seorang gadis kecil becak dengan pengendara cacat membuatku takut dan khawatir, jangan-jangan bapak ini tak bisa mengantarku sampe tujuan, kasihan juga tak tega bercampur jadi satu. jadi setiap bertemu dengan becaknya saya memilih memanggil becak lain sampai suatu hari dia berkata kepadaku "kenapa nak, kenapa tak mau naik becak saya., saya masih kuat bawa becak, jangan takut., daripada saya minta-minta, lebih bagus bawa becak to..." ucapan ini seakan membuka pikiranku, dan jadilah sejak saat itu saya tak lagi menolak menumpangi becaknya pulang dan pergi sekolah. Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak pertama.
Jelang memasuki perguruan tinggi, kisah bersama bapak pengendara becak berlanjut. Di Kota Daeng tempatku menuntut ilmu dan jauh dari keluarga, menjadi anak kos-kos-an adalah pilihan. Jadilah saya dan beberapa teman mengontrak sebuah rumah tak jauh dari kampus. Becak sekali lagi menjadi alat transportasi yang mengantarkan kami keluar masuk lorong, tak ayal lagi karena sering menumpang becak ada pengendara becak yang menjadi langganan kami, kami biasa menitipkan belanjaan dari pasar untuk diantar kerumah saat harus pergi ke tempat lain setelah belanja, biasa pula kami minta tolong diperbaiki pagar atau memotong rumput dihalaman. Saat musim kemarau dan air PDAM macet, bantuan daeng becak ini sangat terasa (kami memanggilnya daeng sebagai bentuk pengormatan-red), tanpa diminta dia biasa menghampiri rumah kami dan berkata "Habismi airmu..mari kuambilkanko' air sumur..". Kami biasa memberinya upah alakadarnya, tapi beliau tak pernah meminta besaran rupiah yang harus kami berikan ke dia. Seikhlasnya begitulah dia. Beberapa tahun setelah menyelesaikan pendidikan di Kota Daeng saya sempat berkunjung dan mencari "Daeng Sabare" begitu kami biasa memanggilnya, saat pertemuan terkhir itu, saya menemuinya dalam keadaan lumpuh dan tuli, penyakit yang tiba-tiba datang menyerangnya.
Di masa sakitnya 'daeng sabare' tak bisa lagi mengontrak rumah hingga salah seorang tetangganya merelakan satu kamar kontrakannya untuk di huni daeng sabare dan keluarganya. beliau memang terkenal baik hati, anak-anak kecil berseragam merah putih seingat saya yang jalan kaki keluar masuk lorong sering diangkut gratis oleh Daeng Sabare. Bahkan seorang langganan becak Daeng Sabare ada yang dengan rela mengurus pengobatan Daeng Sabare, mengantarnya ke bolak-balik berobat jalan ke rumah sakit semua dilakukan dengan tulus dan ikhlas, begitu banyak yang berbuat baik untuk Daeng Sabare. Jalan-jalanlah ke lorong kami tak ada yang tak kenal pengendara becak "Daeng Sabare" dan kebaikan hatinya. balasan kebaikan selalu kebaikan. Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak kedua.
Belum lama ini, suatu pagi lagi-lagi saat menumpangi becak, saya telah sampai ditempat tujuan dan ingin membayar ongkos becak yang saya tumpangi, pengendara becak itu berkata "Tidak usah bayar de, gratis saja...saya biasa memang kasi gratis penumpang pertamaku pagi-pagi". Katanya dengan ringan sambil tersenyum. Hahhh jawaban yang tidak saya sangka-sangka. Pagi-pagi menerima sedekah dari abang becak..Hehee..Luar Biasa! Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak ketiga.
*Terima kasih bapak pengendara becak. Mungkin inilah yang disebutkan jika semua tempat adalah sekolah, maka setiap orang yang ditemui adalah guru. Tk
B: " Iye pak, saya.." sambil tersenyum membalas sapaannya...
A: " Langgananku ini waktu kecil.."
B: "Iye kasian pak, saya langganan becakta dulu..." ucapku menimpali
Percakapan ini terjadi kemarin siang, saya dan beberapa teman sedang berjalan bersama saat bertemu bapak ini, terakhir bertemu seingat saya bapak ini masih menganyuh becak sekalipun dengan kaki yang cacat (kaki beliau hanya satu- red). Dia masih mengingatku dengan jelas rupanya. Bapak yang dulu semasa SMP dan SMA selalu kutumpangi becaknya. Kini setelah lorong rumah kami dulu jalannya diperlebar, pengayuh becak sudah tersisih dengan ojek, maka pindahlah mereka ke lorong lain yang jalurnya lebih pendek.
Semua pasti diantara kita pernah melihat kendaraan roda tiga ini, bagi kota-kota kecil seperti kota kami becak masih menjadi alternatif transportasi bagi lorong-lorong kecil yang tak terjangkau angkot.
Bayangkanlah seorang bapak pengendara becak mengayuh becaknya dengan mengandalkan satu kaki karena kakinya yang satu puntung dan diamputasi. Dulu, diawal mengenalnya bagi saya seorang gadis kecil becak dengan pengendara cacat membuatku takut dan khawatir, jangan-jangan bapak ini tak bisa mengantarku sampe tujuan, kasihan juga tak tega bercampur jadi satu. jadi setiap bertemu dengan becaknya saya memilih memanggil becak lain sampai suatu hari dia berkata kepadaku "kenapa nak, kenapa tak mau naik becak saya., saya masih kuat bawa becak, jangan takut., daripada saya minta-minta, lebih bagus bawa becak to..." ucapan ini seakan membuka pikiranku, dan jadilah sejak saat itu saya tak lagi menolak menumpangi becaknya pulang dan pergi sekolah. Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak pertama.
Jelang memasuki perguruan tinggi, kisah bersama bapak pengendara becak berlanjut. Di Kota Daeng tempatku menuntut ilmu dan jauh dari keluarga, menjadi anak kos-kos-an adalah pilihan. Jadilah saya dan beberapa teman mengontrak sebuah rumah tak jauh dari kampus. Becak sekali lagi menjadi alat transportasi yang mengantarkan kami keluar masuk lorong, tak ayal lagi karena sering menumpang becak ada pengendara becak yang menjadi langganan kami, kami biasa menitipkan belanjaan dari pasar untuk diantar kerumah saat harus pergi ke tempat lain setelah belanja, biasa pula kami minta tolong diperbaiki pagar atau memotong rumput dihalaman. Saat musim kemarau dan air PDAM macet, bantuan daeng becak ini sangat terasa (kami memanggilnya daeng sebagai bentuk pengormatan-red), tanpa diminta dia biasa menghampiri rumah kami dan berkata "Habismi airmu..mari kuambilkanko' air sumur..". Kami biasa memberinya upah alakadarnya, tapi beliau tak pernah meminta besaran rupiah yang harus kami berikan ke dia. Seikhlasnya begitulah dia. Beberapa tahun setelah menyelesaikan pendidikan di Kota Daeng saya sempat berkunjung dan mencari "Daeng Sabare" begitu kami biasa memanggilnya, saat pertemuan terkhir itu, saya menemuinya dalam keadaan lumpuh dan tuli, penyakit yang tiba-tiba datang menyerangnya.
Di masa sakitnya 'daeng sabare' tak bisa lagi mengontrak rumah hingga salah seorang tetangganya merelakan satu kamar kontrakannya untuk di huni daeng sabare dan keluarganya. beliau memang terkenal baik hati, anak-anak kecil berseragam merah putih seingat saya yang jalan kaki keluar masuk lorong sering diangkut gratis oleh Daeng Sabare. Bahkan seorang langganan becak Daeng Sabare ada yang dengan rela mengurus pengobatan Daeng Sabare, mengantarnya ke bolak-balik berobat jalan ke rumah sakit semua dilakukan dengan tulus dan ikhlas, begitu banyak yang berbuat baik untuk Daeng Sabare. Jalan-jalanlah ke lorong kami tak ada yang tak kenal pengendara becak "Daeng Sabare" dan kebaikan hatinya. balasan kebaikan selalu kebaikan. Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak kedua.
Belum lama ini, suatu pagi lagi-lagi saat menumpangi becak, saya telah sampai ditempat tujuan dan ingin membayar ongkos becak yang saya tumpangi, pengendara becak itu berkata "Tidak usah bayar de, gratis saja...saya biasa memang kasi gratis penumpang pertamaku pagi-pagi". Katanya dengan ringan sambil tersenyum. Hahhh jawaban yang tidak saya sangka-sangka. Pagi-pagi menerima sedekah dari abang becak..Hehee..Luar Biasa! Pelajaran berharga dari bapak pengendara becak ketiga.
*Terima kasih bapak pengendara becak. Mungkin inilah yang disebutkan jika semua tempat adalah sekolah, maka setiap orang yang ditemui adalah guru. Tk
#HappyFriday, 27 Ramadhan^^
#Jumatberkah #RamadhanAl-Mubarak
Catatan pagi,
@tatikbahar
Catatan pagi,
@tatikbahar
Tren Bongkar Pasang Kerudung
in#Kemuliaan dan selembar kain
Selembar kain ini menjadi bernilai saat pemakainya sadar bahwa ini adalah tanda ketaatan bukan sekedar pakaian.,
Selembar kain ini akan bernilai saat kesadaran hadir tentang kewajiban menunaikan titah sang penguasa alam bukan hanya sekedar penutup kepala.,
Selembar kain ini akan bernilai saat kesadaran hadir bahwa muara yang dituju dari hijab adalah keridhoan Allah bukan sekedar menggugurkan kewajiban.,
Selembar kain ini boleh jadi menjadi bukti ikatan antara penguasa kehidupan dan hambanya.,
Bukankah Dia bertanya Alastu Birabbikum? (bukankah Aku tuhanmu?) kita pun menjawab qaaluu balaa syahidnaa.. “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. Hari dimana Roh berjanji akan ketaatan dan penghambaan pada-Nya.,
Janji yang akan dimintai pertanggungjawaban, inilah yang membuat selembar kain ini begitu berharga. Selembar kain yang menentukan posisi seorang wanita dalam pandangan Tuhannya,. Selembar kain tetap selembar kain tapi selembar kain bisa membawa kemuliaan dengan ketaatan pemakainya.,
Lalu apa yang salah dengan melepas kain itu? memasangnya kembali, lalu melepasnya lagi? Hujatan, hinaan, dan juga celaan pantaskah untuknya?
Agama ini nasehat dan hati ini bagai buku berbolak-balik. Angin sepoi membuatnya bertahan, angin kencang membuatnya bertebaran, selalu ada kesempatan kembali, selalu ada kesempatan memperbaiki lembar-lembat halamannya. Saat nasehat tak mampu lagi menyentuh hati, Doa selalu jadi pilihan terbaik, semoga Allah memberi dan menjaga hidayah untuk hati-hati ini. Doa adalah pengikat kita, karena aku dan kamu tak ada yang tau ujung dan akhir ceritamu, juga ujung dan akhir ceritaku.. semoga kisah kita dan semua yang sempat membaca tulisan ini berakhir penuh keberkahan, berakhir penuh ketaatan…Aamiin Allahumma Aamiin…
“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik (Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)”
#tren bongkar pasang kerudung
#nasehatidiri
Kdi, 24072014
@tatikbahar
Minggu, 29 Juni 2014
Bidan Sahabat Sejati Perempuan
#Midwives Day
Tak banyak yang tahu bahwa ada satu penanggalan di bulan ini yakni 24 juni 2014 diperingati sebagai hari bidan nasional. Bidan sebuah profesi mulia yang mungkin bagi sebagian kalangan kurang populer. Indikator “kurang populer” nya boleh jadi ketidaktahuan “midwives day” di bulan ini. Bidan adalah salah satu ujung tombak pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak juga berperan besar dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di negeri ini.
Dalam satu waktu jelang peringatan hari bidan nasional, saya berkesempatan memewawancarai ibu-ibu bidan di salah satu wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari, berikut kutipan wawancara yang sempat saya ingat :)
–
“saya itu klo ketemu ibu hamil satu kataji saya bilang “posyandu..!! ingat posyandu!!” Ketemu di pasar, ketemu di jalan, ketemu dimana saja satu kataji saya sampaikan” bu posyandu jangan lupa, posyandu…posyandu.. !!!” Dimana-mana saya pergi motto-ku posyandu!!
Ibu bidan ini berusia 33 tahun dan sudah bekerja kurang lebih 12 tahun sebagai bidan desa, dengan sangat antusias menyampaikan bahwa mottonya selama ini dalam menjalankan tugas adalah mengingatkan ibu hamil untuk ke posyandu, kapan dan dimanapun beliau berjumpa dengan ibu-ibu hamil di wilayah kerjanya.
“Oh klo saya ketemu pasien apalagi ketemu ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis), satuji pesanku ” makan bu!! pokoknya makan!! klo perlu kita berkelahi dengan makanan, ingat bu nah “berkelahi dengan makanan !!!”
Lain lagi dengan ibu bidan yang satu ini, dalam menjalani tugasnya selama 20 tahun dia punya istilah sendiri untuk menyampaikan pesan ke ibu hamil di wilayah kerjanya, “berkelahi dengan makanan”. Istilah ini biasanya disampaikan pada ibu-ibu hamil yang mengalami masalah gizi selama kehamilannya.
“Oh saya pernahmi saya baku angkat dengan suaminya pasien, dia tidak mau istrinya dibawa ke rumah sakit, padahal istrinya sudah gawat!! saya panggilkan ketua RT!! klo tugas no HP- nya RT RW harus kita ambil, no HP-nya kader harus kita ambil, minimal kerabatnya harus kita ambil..klo ada apa-apa hubungi bidannya,.. kita syukur sekalimi klo da mau bekerja sama, kita tidak harapji apa-apa”
Ibu bidan yang berusia 31 tahun ini menceritakan bahwa pengalaman paling berkesan selama menjalankan tugas menjadi bidan desa adalah saat menangani kehamilan berisiko pasiennya dan suami si ibu hamil tidak bersedia istrinya dibawa ke pusat pelayanan kesehatan dengan alasan masih sanggup menangani sendiri keadaan istrinya, upayanya akhirnya berhasil setelah melibatkan tokoh masyarakat setempat
“Saya itu saya dibilangkan sama ibu hamilku, oh itu ibu bidan memang cerewet, tapi baik kasian hatinya!! Saya to dimana2 pergi klo ketemu masyarakat ..oh ibu bidan… ibu bidan..singgahki..ke rumahki bu bidan!!”
Lain lagi dengan ibu bidan yang satu ini, salah satu kesan paling menyenangkan dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan desa adalah dikenal luas oleh masyarakat tempatnya bertugas, kemana pun dia berada sapaan masyarakat tak pernah putus padanya.
Suka dan duka menjadi bidan, bidan sahabat perempuan, bukankah begitu :)
–
*note 21062014
**kutipan dalam salah satu FGD bersama ibu-ibu bidan
@salamsehat
Tak banyak yang tahu bahwa ada satu penanggalan di bulan ini yakni 24 juni 2014 diperingati sebagai hari bidan nasional. Bidan sebuah profesi mulia yang mungkin bagi sebagian kalangan kurang populer. Indikator “kurang populer” nya boleh jadi ketidaktahuan “midwives day” di bulan ini. Bidan adalah salah satu ujung tombak pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak juga berperan besar dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di negeri ini.
Dalam satu waktu jelang peringatan hari bidan nasional, saya berkesempatan memewawancarai ibu-ibu bidan di salah satu wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari, berikut kutipan wawancara yang sempat saya ingat :)
–
“saya itu klo ketemu ibu hamil satu kataji saya bilang “posyandu..!! ingat posyandu!!” Ketemu di pasar, ketemu di jalan, ketemu dimana saja satu kataji saya sampaikan” bu posyandu jangan lupa, posyandu…posyandu.. !!!” Dimana-mana saya pergi motto-ku posyandu!!
Ibu bidan ini berusia 33 tahun dan sudah bekerja kurang lebih 12 tahun sebagai bidan desa, dengan sangat antusias menyampaikan bahwa mottonya selama ini dalam menjalankan tugas adalah mengingatkan ibu hamil untuk ke posyandu, kapan dan dimanapun beliau berjumpa dengan ibu-ibu hamil di wilayah kerjanya.
“Oh klo saya ketemu pasien apalagi ketemu ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis), satuji pesanku ” makan bu!! pokoknya makan!! klo perlu kita berkelahi dengan makanan, ingat bu nah “berkelahi dengan makanan !!!”
Lain lagi dengan ibu bidan yang satu ini, dalam menjalani tugasnya selama 20 tahun dia punya istilah sendiri untuk menyampaikan pesan ke ibu hamil di wilayah kerjanya, “berkelahi dengan makanan”. Istilah ini biasanya disampaikan pada ibu-ibu hamil yang mengalami masalah gizi selama kehamilannya.
“Oh saya pernahmi saya baku angkat dengan suaminya pasien, dia tidak mau istrinya dibawa ke rumah sakit, padahal istrinya sudah gawat!! saya panggilkan ketua RT!! klo tugas no HP- nya RT RW harus kita ambil, no HP-nya kader harus kita ambil, minimal kerabatnya harus kita ambil..klo ada apa-apa hubungi bidannya,.. kita syukur sekalimi klo da mau bekerja sama, kita tidak harapji apa-apa”
Ibu bidan yang berusia 31 tahun ini menceritakan bahwa pengalaman paling berkesan selama menjalankan tugas menjadi bidan desa adalah saat menangani kehamilan berisiko pasiennya dan suami si ibu hamil tidak bersedia istrinya dibawa ke pusat pelayanan kesehatan dengan alasan masih sanggup menangani sendiri keadaan istrinya, upayanya akhirnya berhasil setelah melibatkan tokoh masyarakat setempat
“Saya itu saya dibilangkan sama ibu hamilku, oh itu ibu bidan memang cerewet, tapi baik kasian hatinya!! Saya to dimana2 pergi klo ketemu masyarakat ..oh ibu bidan… ibu bidan..singgahki..ke rumahki bu bidan!!”
Lain lagi dengan ibu bidan yang satu ini, salah satu kesan paling menyenangkan dalam menjalankan tugasnya sebagai bidan desa adalah dikenal luas oleh masyarakat tempatnya bertugas, kemana pun dia berada sapaan masyarakat tak pernah putus padanya.
Suka dan duka menjadi bidan, bidan sahabat perempuan, bukankah begitu :)
–
*note 21062014
**kutipan dalam salah satu FGD bersama ibu-ibu bidan
@salamsehat
Selasa, 03 Juni 2014
Selamatkan Generasi dengan Cukai Rokok !
#bosan kampanye capres?
Hari tanpa tembakau sedunia (HTTS) baru saja berlalu, coretan saya di kompasiana tentang tembakau dan tema peringatan HTTs tahun ini link nya bisa dilihat disini http://m.kompasiana.com/post/read/658771/2/curhat-di-hari-tanpa-tembakau-sedunia-htts.html.
Seperti peringatan HTTS tahun lalu, merujuk pada tema HTTS 2013 "hentikan iklan, promosi dan sponsor rokok" pemerintah menghimbau kepada media agar tidak menayangkan iklan rokok pada penanggalan 31 mei, bahkan polemik tentang iklan rokok sempat mencuat saat dukungan regulasi pelarangan iklan rokok untuk disahkan. Hal ini bukan tanpa alasan sebab data WHO menyebutkan bahwa di South-East Asia Region/SEARO , tiga dari empat anak usia 13-15 tahun terpapar oleh iklan rokok, tentu data ini juga sejalan dengan data riset kesehatan dasar tahun (Riskesda) tahun 2013 juga menunjukkan bahwa perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2 persen menjadi 36,3 persen.
Remaja di usia-usia rentan begini adalah pencontek paling ulung. Cermin panduan mereka adalah warna dominan yang mereka lihat, perilaku merokok tak diadopsi tiba-tiba, bisa karena coba-coba, mencontoh teman sebaya, duplikat orang tua, atau boleh jadi terpapar iklan rokok yang ada di lingkup mereka. Masih menurut WHO SEARO, data menunjukkan 1 dari 10 pelajar di Asia Tenggara memiliki benda yang mencantumkan logo sebuah merek rokok. Tak cuma itu, 7 dari 10 pelajar juga menjumpai merek rokok saat menonton tayangan olahraga di televisi. Keberhasilan iklan sebagai media pemasaran jelas berujung pada adopsi perilaku, inilah muara semua promosi barang ataupun jasa.
Tahun ini peringatan HTTS bertema "Naikkan Cukai Rokok". Berita baiknya akhirnya Kemenkes mendesak Kemenkeu manaikkan cukai rokok minimal 57%. Yah, penikmat rokok di negeri ini usianya semakin dini, tahun 2013 lalu Kemenkes melansir bahwa perokok remaja di indonesia malah naik 12 kali lipat dalam 12 tahun.wow, angka yang fantastis!! rokok memang murah, perbatangnya sangat terjangkau oleh uang jajan (baca: kantong) remaja. Sebuah kompleksitas sempurnah dari pengetahuan akan bahaya rokok yang minim, keterjangkauan plus regulasi yang longgar.
Andai kabar ini terealisasi semoga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengendalikan tembakau. Pengendalian rokok dan dampaknya sudah mencapai titik kritis. Upaya persuasif berupa peningkatan pengetahuan, menggugah kesadaran dengan penyuluhan tak bisa menjadi poros utama, kini yang dibutuhkan adalah strategi makro yang melibatkan penegakkan regulasi, peraturan daerah (perda) kawasan tanpa rokok (KTR), pembatasan iklan rokok, dan kini peningkatan cukai rokok. Semoga bisa mengendalikan tembakau dan dampaknya bagi kesehatan. Mari dukung upaya-upaya ini, naikkan cukai rokok, lindungi generasi bangsa!
Saya setuju!!
Kamu?
*semoga iya^_^
Kdi, 2 juni 2013
@tatikbahar
^^nite all:)
Hari tanpa tembakau sedunia (HTTS) baru saja berlalu, coretan saya di kompasiana tentang tembakau dan tema peringatan HTTs tahun ini link nya bisa dilihat disini http://m.kompasiana.com/post/read/658771/2/curhat-di-hari-tanpa-tembakau-sedunia-htts.html.
Seperti peringatan HTTS tahun lalu, merujuk pada tema HTTS 2013 "hentikan iklan, promosi dan sponsor rokok" pemerintah menghimbau kepada media agar tidak menayangkan iklan rokok pada penanggalan 31 mei, bahkan polemik tentang iklan rokok sempat mencuat saat dukungan regulasi pelarangan iklan rokok untuk disahkan. Hal ini bukan tanpa alasan sebab data WHO menyebutkan bahwa di South-East Asia Region/SEARO , tiga dari empat anak usia 13-15 tahun terpapar oleh iklan rokok, tentu data ini juga sejalan dengan data riset kesehatan dasar tahun (Riskesda) tahun 2013 juga menunjukkan bahwa perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2 persen menjadi 36,3 persen.
Remaja di usia-usia rentan begini adalah pencontek paling ulung. Cermin panduan mereka adalah warna dominan yang mereka lihat, perilaku merokok tak diadopsi tiba-tiba, bisa karena coba-coba, mencontoh teman sebaya, duplikat orang tua, atau boleh jadi terpapar iklan rokok yang ada di lingkup mereka. Masih menurut WHO SEARO, data menunjukkan 1 dari 10 pelajar di Asia Tenggara memiliki benda yang mencantumkan logo sebuah merek rokok. Tak cuma itu, 7 dari 10 pelajar juga menjumpai merek rokok saat menonton tayangan olahraga di televisi. Keberhasilan iklan sebagai media pemasaran jelas berujung pada adopsi perilaku, inilah muara semua promosi barang ataupun jasa.
Tahun ini peringatan HTTS bertema "Naikkan Cukai Rokok". Berita baiknya akhirnya Kemenkes mendesak Kemenkeu manaikkan cukai rokok minimal 57%. Yah, penikmat rokok di negeri ini usianya semakin dini, tahun 2013 lalu Kemenkes melansir bahwa perokok remaja di indonesia malah naik 12 kali lipat dalam 12 tahun.wow, angka yang fantastis!! rokok memang murah, perbatangnya sangat terjangkau oleh uang jajan (baca: kantong) remaja. Sebuah kompleksitas sempurnah dari pengetahuan akan bahaya rokok yang minim, keterjangkauan plus regulasi yang longgar.
Andai kabar ini terealisasi semoga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengendalikan tembakau. Pengendalian rokok dan dampaknya sudah mencapai titik kritis. Upaya persuasif berupa peningkatan pengetahuan, menggugah kesadaran dengan penyuluhan tak bisa menjadi poros utama, kini yang dibutuhkan adalah strategi makro yang melibatkan penegakkan regulasi, peraturan daerah (perda) kawasan tanpa rokok (KTR), pembatasan iklan rokok, dan kini peningkatan cukai rokok. Semoga bisa mengendalikan tembakau dan dampaknya bagi kesehatan. Mari dukung upaya-upaya ini, naikkan cukai rokok, lindungi generasi bangsa!
Saya setuju!!
Kamu?
*semoga iya^_^
Kdi, 2 juni 2013
@tatikbahar
^^nite all:)
Sabtu, 31 Mei 2014
Curhat di Hari Tanpa Tembakau Sedunia HTTS 2014
#HTTS
#HariTanpaTembakauSedunia
Sebagai pengguna layanan publik khususnya angkutan kota ini, hal yang paling menyebalkan saat naik angkot selain aksi ngebut-ngebutan sopir adalah’ rokok’.,
Huppfff.. jika saja ada survei tujuh dari sepuluh sopir angkot yang hilir-mudik pengemudinya pasti merokok, haripun makin sempurnah jika diangkot penumpangnya lainnya juga ikut merokok.
Pemandangan seperti ini adalah lazim adanya, ada saatnya mimik dan gesture tubuh cukup menggugah kesadaran penumpang lain untuk mematikan rokoknya, tetapi ada saat bahasa tubuh tak mampu mengantarkan pesan tersirat, teguran, atau mungkin pilihan terakhir mengganti angkot adalah jalan keluar.
Yah.. terlihat jelas kesadaran akan bahaya tembakau bagi kesehatan masih sangat rendah. Kalimat ini “Merokok mati, tidak merokok mati, merokok sampai mati” biasa terdengar. Pergantian slogan di iklan rokok “Merokok membunuhmu” diplesetkan lagi, “merokok kan membunuhmu bukan membunuhku..”, ckckck., tetep aja ada soal ada jawab!
Well, tengoklah sudah puluhan tahun negeri ini ada gerakan menggugah kesadaran bahaya rokok, tetapi data Kemenkes tahun 2013 lalu menunjukkan bahwa perokok remaja di indonesia malah naik 12 kali lipat dalam 12 tahun ini, linknya ada di sini http://health.detik.com/read/2013/05/30/150628/2260457/763/kemenkes-perokok-remaja-di-indonesia-naik-12-kali-lipat-dalam-12-tahun.
Data WHO SEARO (South-East Asia Region) dalam rilisnya mengungkap, 3 dari 4 anak usia 13-15 tahun terpapar oleh pesan rokok, mampir ke sini http://health.detik.com/read/2013/05/28/132831/2257932/763/who-3-dari-4-anak-terpengaruh-iklan-rokok?l771108bcj.
Data riset kesehatan dasar tahun (Riskesda) tahun 2013 juga menunjukkan bahwa perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2 persen menjadi 36,3 persen, saya kutip dari sini http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Data-data ini tentu layak menjadi bahan perhatian, remaja sebagai kalangan rentan mencari eksistensi dengan merokok maka risiko mengidap penyakit mematikan berbanding lurus dengan usia dini merokok.
Hari ini 31 mei 2014, kembali diperingati sebagai hari tanpa tembakau sedunia (HTTS), gerakan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tembakau bagi kesehatan, acara tahunan berisi himbauan untuk para perokok agar berhenti merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Menggugah dan menarik perhatian publik akan dampak merokok bagi kesehatan.
Peringatan HTTS tahun 2013 lalu menjadi isu public dengan tema “Hentikan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok” Tahun ini tema yang diangkat pengusung HTTS di situs resmi WHO “Raise taxes on tobacco” linknya ada disini http://www.who.int/campaigns/no-tobacco-day/2014/event/en/ . “Naikkan Cukai Rokok, Lindungi Generasi Bangsa”.
Jika rokok adalah tataran mind set ideologi, garis tegas yang harus ditebalkan?! Pro kesehatan atau pro rokok? Jika masih abu-abu rokok dan uraian masalahnya sepertinya masih jadi PR panjang.[]
*saya ingin hidup sehat tapi saya tak bisa hidup sehat, bukan karena saya tak mau tapi karena saya tak mampu. Sehat dan bebas asap rokok mungkin barang mahal andai usaha masih dalam tataran individu, karena itu gerakan pemberdayaan akan bahaya merokok tak boleh berhenti, dukungan sosial juga tak kalah penting, tetapi andai di Kota ini regulasi pro kesehatan terwujud “Kawasan Tanpa Rokok (KTR)”, tak akan ada lagi pagi-pagi menyebalkan seperti prolog tulisan ini:(
**
Kdi,01;20 WITA - 31052014, Curhat pengguna angkot di Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2014
^^niteall
#HariTanpaTembakauSedunia
Sebagai pengguna layanan publik khususnya angkutan kota ini, hal yang paling menyebalkan saat naik angkot selain aksi ngebut-ngebutan sopir adalah’ rokok’.,
Huppfff.. jika saja ada survei tujuh dari sepuluh sopir angkot yang hilir-mudik pengemudinya pasti merokok, haripun makin sempurnah jika diangkot penumpangnya lainnya juga ikut merokok.
Pemandangan seperti ini adalah lazim adanya, ada saatnya mimik dan gesture tubuh cukup menggugah kesadaran penumpang lain untuk mematikan rokoknya, tetapi ada saat bahasa tubuh tak mampu mengantarkan pesan tersirat, teguran, atau mungkin pilihan terakhir mengganti angkot adalah jalan keluar.
Yah.. terlihat jelas kesadaran akan bahaya tembakau bagi kesehatan masih sangat rendah. Kalimat ini “Merokok mati, tidak merokok mati, merokok sampai mati” biasa terdengar. Pergantian slogan di iklan rokok “Merokok membunuhmu” diplesetkan lagi, “merokok kan membunuhmu bukan membunuhku..”, ckckck., tetep aja ada soal ada jawab!
Well, tengoklah sudah puluhan tahun negeri ini ada gerakan menggugah kesadaran bahaya rokok, tetapi data Kemenkes tahun 2013 lalu menunjukkan bahwa perokok remaja di indonesia malah naik 12 kali lipat dalam 12 tahun ini, linknya ada di sini http://health.detik.com/read/2013/05/30/150628/2260457/763/kemenkes-perokok-remaja-di-indonesia-naik-12-kali-lipat-dalam-12-tahun.
Data WHO SEARO (South-East Asia Region) dalam rilisnya mengungkap, 3 dari 4 anak usia 13-15 tahun terpapar oleh pesan rokok, mampir ke sini http://health.detik.com/read/2013/05/28/132831/2257932/763/who-3-dari-4-anak-terpengaruh-iklan-rokok?l771108bcj.
Data riset kesehatan dasar tahun (Riskesda) tahun 2013 juga menunjukkan bahwa perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas cenderung meningkat dari 34,2 persen menjadi 36,3 persen, saya kutip dari sini http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Data-data ini tentu layak menjadi bahan perhatian, remaja sebagai kalangan rentan mencari eksistensi dengan merokok maka risiko mengidap penyakit mematikan berbanding lurus dengan usia dini merokok.
Hari ini 31 mei 2014, kembali diperingati sebagai hari tanpa tembakau sedunia (HTTS), gerakan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tembakau bagi kesehatan, acara tahunan berisi himbauan untuk para perokok agar berhenti merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Menggugah dan menarik perhatian publik akan dampak merokok bagi kesehatan.
Peringatan HTTS tahun 2013 lalu menjadi isu public dengan tema “Hentikan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok” Tahun ini tema yang diangkat pengusung HTTS di situs resmi WHO “Raise taxes on tobacco” linknya ada disini http://www.who.int/campaigns/no-tobacco-day/2014/event/en/ . “Naikkan Cukai Rokok, Lindungi Generasi Bangsa”.
Jika rokok adalah tataran mind set ideologi, garis tegas yang harus ditebalkan?! Pro kesehatan atau pro rokok? Jika masih abu-abu rokok dan uraian masalahnya sepertinya masih jadi PR panjang.[]
*saya ingin hidup sehat tapi saya tak bisa hidup sehat, bukan karena saya tak mau tapi karena saya tak mampu. Sehat dan bebas asap rokok mungkin barang mahal andai usaha masih dalam tataran individu, karena itu gerakan pemberdayaan akan bahaya merokok tak boleh berhenti, dukungan sosial juga tak kalah penting, tetapi andai di Kota ini regulasi pro kesehatan terwujud “Kawasan Tanpa Rokok (KTR)”, tak akan ada lagi pagi-pagi menyebalkan seperti prolog tulisan ini:(
**
Kdi,01;20 WITA - 31052014, Curhat pengguna angkot di Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2014
^^niteall
Rabu, 28 Mei 2014
Bulan
Memandangi bulan dari balik tirai jendela,
Ingin sekali berkata padanya,
Cahayamu begitu indah malam ini..
Seandainya bisa,
Ingin aku memeluk rembulan,.
Gemerlap cahayanya bgitu menggoda.
Ahh..tak perlu menggapainya,
Teruslah melangkah, toh dengan cahayanya..
kemanapun melangkah,.
Dia yang kan mengikutimu
*mengapa meminta keindahan nun jauh dari jangkauan,
pun dihadapan ada keindahan lain telah memilihmu:)
tatikbahar
Ingin sekali berkata padanya,
Cahayamu begitu indah malam ini..
Seandainya bisa,
Ingin aku memeluk rembulan,.
Gemerlap cahayanya bgitu menggoda.
Ahh..tak perlu menggapainya,
Teruslah melangkah, toh dengan cahayanya..
kemanapun melangkah,.
Dia yang kan mengikutimu
*mengapa meminta keindahan nun jauh dari jangkauan,
pun dihadapan ada keindahan lain telah memilihmu:)
tatikbahar
Selasa, 27 Mei 2014
..dan yang kemudian itu lebih baik :)
Kaki
harus terus melangkah,
kerikil tajam dan bongkahan batu bahkan duri boleh saja melukai,.
Tak mengapa berhenti sejenak menahan pedih,
menangis pun bukan tanda kelemahan
langkah kaki tak boleh berhenti
tujuan telah jelas, petunjuk dan arah telah pasti.
Meyakini hati.. esok harapan akan takdir baik telah menanti..
..dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan..(QS.93:4)
kerikil tajam dan bongkahan batu bahkan duri boleh saja melukai,.
Tak mengapa berhenti sejenak menahan pedih,
menangis pun bukan tanda kelemahan
langkah kaki tak boleh berhenti
tujuan telah jelas, petunjuk dan arah telah pasti.
Meyakini hati.. esok harapan akan takdir baik telah menanti..
..dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan..(QS.93:4)
Pautan Hati
#PautanHati
sore ini tanpa direncanakan situasi membawaku ke rumah saudariku ini, sebuah accident kecil terjadi yang membuatku tak bisa pulang ke rumah. Alhamdulillah setelah menunaikan sholat ashar, kami mengobrol santai ditemani minuman dan santapan kue kecil di temani kumpulan buku-buku yang tersusun rapi dikamarnya. Selain aneka pernak-pernik dan kumpulan bantal boneka, ada tumpukan novel bersusun rapi disana, wah penggemar novel juga dia, jadi deh kami mengisi ngobrol sore ini tentang buku-buku bacaan bertema ringan.
Dia mengeluarkan tumpukan buku 'tereliye' pengarang novel yang selalu menyisipkan pesan-pesan kebaikan itu; kau aku dan sepucuk angpau merah, berjuta rasanya, bidadari surga, sepotong hati yang baru.
"Ka mau baca ini?" sambil memegang beberapa buku tereliye itu.
"Pertama kali saya membaca buku tereliye,.. ini (saya menunjuk buku bersampul merah "kau aku dan sepucuk angpau merah) dan terakhir kali membaca buku tereliye itu judulnya 'daun'...
Para penggemar tereliye pasti tau kelanjutan judul buku kedua yang saya sebutkan, saya tidak menyukai endingnya hingga malas menyebut judul bukunya lengkap-lengkap..hehehee. Buku-buku karangan Dee juga berjejer di meja belajarnya, rangkaian kisah supernova dan rectoverso terpajang di sana, saya hanya menebak judul-judul buku itu dari sampulnya. Buku-buku Paulo Coelho, hingga ke buku inspiratif islami Salim A Fillah, Chicken Soup for the Couple, dan beberapa buku cerita inspiratif terjemahan (saya ga hafal satu-satu saking banyaknya).
"Ka saya lagi baca buku ini, hipertensi" Dia melanjutkan (sambil menyodorkan padaku buku fotocopian bersampul biru), dia melanjutkan..
"Ka saya jadi tau banyak tentang hipertensi karena buku ini" saya melirik sekilas ke buku kopian berbahasa inggris itu, dia berkata lagi "Buku ini pinjaman Ka, karena saya menyukainya jadi difotocopi soalnya yang empunya hanya memberi pinjaman sehari" Sambil tersenyum dia bercerita.
Saya bertanya padanya "Wah wah, beli semua yah buku-buku ini de?"
Dia menjawab "tidak ka, banyak juga yang diberi sebagai hadiah".
Nah jawaban inilah yang menarik pada kunjungan saya sore ini, di beberapa sampul bukunya memang tertulis pesan penanda bahwa buku-buku itu hadiah dari seseorang. Selain buku-buku itu, saya juga melihat beberapa barang lain yang dia kisahkan sebagai bingkisan, sambil menunjuk benda-benda kado lainnya beserta momen saat dia diberikan. Ada boneka bergambar dirinya, dua atau tiga boneka bantal, cangkir beraneka ragam dan rupa, tas, aneka ria pajangan kamar, jika tidak salah juga dia pernah menyebutkan baju dan sepatu kiriman yang berasal dari teman-temannya, wah saya jadi nyeplos "cowok semua yah yang memberi hadiah-hadiah ini de?" dia spontan menjawab sambil tertawa "yeahhh, tidak dong ka ini hadiah dari teman cewek juga ka". Hhehe saya hanya tersenyum.
Biasanya memberi hadiah ke orang lain itu karena beberapa sebab, karena moment yang istimewa atau karena person-nya yang istimewa, menerima banyak kado/hadiah atau bingkisan (bukan suap, sogok, dan sejenisnya; maaf perjelas red:)) boleh jadi karena pribadi/personnya istimewa, kedekatan dan keakraban akan hadir dengan saling memberi hadiah, tuntunan 'dien' ini mengajarkan, "saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai" jika hati tergerak memberi hadiah, semoga kasih sayang subur diantara keduanya. Mungkin demikian teorinya, hiks kembali mikir "gimana aku dan sahabat-sahabatku? apa kasih sayang di hati kami telah terpaut? Mungkinkah "hadiah" jawabannya :)
sore ini tanpa direncanakan situasi membawaku ke rumah saudariku ini, sebuah accident kecil terjadi yang membuatku tak bisa pulang ke rumah. Alhamdulillah setelah menunaikan sholat ashar, kami mengobrol santai ditemani minuman dan santapan kue kecil di temani kumpulan buku-buku yang tersusun rapi dikamarnya. Selain aneka pernak-pernik dan kumpulan bantal boneka, ada tumpukan novel bersusun rapi disana, wah penggemar novel juga dia, jadi deh kami mengisi ngobrol sore ini tentang buku-buku bacaan bertema ringan.
Dia mengeluarkan tumpukan buku 'tereliye' pengarang novel yang selalu menyisipkan pesan-pesan kebaikan itu; kau aku dan sepucuk angpau merah, berjuta rasanya, bidadari surga, sepotong hati yang baru.
"Ka mau baca ini?" sambil memegang beberapa buku tereliye itu.
"Pertama kali saya membaca buku tereliye,.. ini (saya menunjuk buku bersampul merah "kau aku dan sepucuk angpau merah) dan terakhir kali membaca buku tereliye itu judulnya 'daun'...
Para penggemar tereliye pasti tau kelanjutan judul buku kedua yang saya sebutkan, saya tidak menyukai endingnya hingga malas menyebut judul bukunya lengkap-lengkap..hehehee. Buku-buku karangan Dee juga berjejer di meja belajarnya, rangkaian kisah supernova dan rectoverso terpajang di sana, saya hanya menebak judul-judul buku itu dari sampulnya. Buku-buku Paulo Coelho, hingga ke buku inspiratif islami Salim A Fillah, Chicken Soup for the Couple, dan beberapa buku cerita inspiratif terjemahan (saya ga hafal satu-satu saking banyaknya).
"Ka saya lagi baca buku ini, hipertensi" Dia melanjutkan (sambil menyodorkan padaku buku fotocopian bersampul biru), dia melanjutkan..
"Ka saya jadi tau banyak tentang hipertensi karena buku ini" saya melirik sekilas ke buku kopian berbahasa inggris itu, dia berkata lagi "Buku ini pinjaman Ka, karena saya menyukainya jadi difotocopi soalnya yang empunya hanya memberi pinjaman sehari" Sambil tersenyum dia bercerita.
Saya bertanya padanya "Wah wah, beli semua yah buku-buku ini de?"
Dia menjawab "tidak ka, banyak juga yang diberi sebagai hadiah".
Nah jawaban inilah yang menarik pada kunjungan saya sore ini, di beberapa sampul bukunya memang tertulis pesan penanda bahwa buku-buku itu hadiah dari seseorang. Selain buku-buku itu, saya juga melihat beberapa barang lain yang dia kisahkan sebagai bingkisan, sambil menunjuk benda-benda kado lainnya beserta momen saat dia diberikan. Ada boneka bergambar dirinya, dua atau tiga boneka bantal, cangkir beraneka ragam dan rupa, tas, aneka ria pajangan kamar, jika tidak salah juga dia pernah menyebutkan baju dan sepatu kiriman yang berasal dari teman-temannya, wah saya jadi nyeplos "cowok semua yah yang memberi hadiah-hadiah ini de?" dia spontan menjawab sambil tertawa "yeahhh, tidak dong ka ini hadiah dari teman cewek juga ka". Hhehe saya hanya tersenyum.
Biasanya memberi hadiah ke orang lain itu karena beberapa sebab, karena moment yang istimewa atau karena person-nya yang istimewa, menerima banyak kado/hadiah atau bingkisan (bukan suap, sogok, dan sejenisnya; maaf perjelas red:)) boleh jadi karena pribadi/personnya istimewa, kedekatan dan keakraban akan hadir dengan saling memberi hadiah, tuntunan 'dien' ini mengajarkan, "saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai" jika hati tergerak memberi hadiah, semoga kasih sayang subur diantara keduanya. Mungkin demikian teorinya, hiks kembali mikir "gimana aku dan sahabat-sahabatku? apa kasih sayang di hati kami telah terpaut? Mungkinkah "hadiah" jawabannya :)
Roti Labu Kuning, Penganan Sehat bernilai Gizi
Menanami pekarangan rumah dengan tanaman sayuran merupakan salah satu bentuk manajemen risiko dari bahan berbahaya yang marak ditemukan dibahan pangan kita, pemutih, pestisida, pewarna, pengawet, dan lain sebagainya tentu dapat diminimalisir jika sumber penganan ditanam sendiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Banyak jenis tanaman; kelor, bayam, daun kacang, pepaya, labu kuning, daun ubi, serei, daun kemangi, lombok, adalah jenis sayuran yang biasa ditanam dipekarangan rumah. Tak perlu luas tanaman2 ini bisa tumbuh dihalaman rumah, klo luas itu sih berkebun namanya, selain berhemat untuk sayuran (khususnya penggemar sayur bening), jenis sayuran tadi juga bisa diolah menjadi kudapan sehat aman plus bernilai gizi.
Alhamdulillah sore ini bisa menikmati kudapan sore hasil kebun sendiri. Roti labu kuning 'home made' menemani sore ditemani teh manis dan sebuah buku bacaan jatah liburan, wah wah sore yang sempurnah. Bahannya sangat sederhana, hanya terigu, gula, susu bubuk pengembang roti, mentega sedikit dan tentu saja labu sebagai menu utama.
Kandungan gizi labu kuning, warna kuning atau oranye daging buahnya pertanda kandungan karotenoidnya sangat tinggi. Karotenoid dalam buah labu kuning sebagian besar berbentuk beta karoten. Labu mengandung Vitamin A dan beta karoten, Vitamin C, Zat besi, dan Kalium, dan kelebihan lainnya.
Kelebihan lain dari labu kuning adalah kandungan seratnya yang tinggi cocok untuk yang sembelit, kandungan lemak labu kuning juga rendah, jangan khawatir untuk yang berdiet, kalium baik untuk penderita hipertensi, dan zat besi baik untuk pembentukan sel darah merah, plus antioksidan dari betakaroten dan vitamin c (nah fungsi ini yang paling menarik untuk remaja putri plus ibu-ibu muda;) Labu kuning komplitkan., mudah tumbuhnya, bergizi pula, plus lezat untuk diolah sebagai cemilan beraneka rupa.
Nah, sore ini saya memilih roti bakar labu kuning, tentu banyak pilihan lain dengan buah labu., ada yang ingin berbagi resep labu kuning..yuukkk marree nge-teh
Minggu, 18 Mei 2014
Kemuliaan Alqur'an dan Pembeli Permen
#Indonesiaberjoget
#Indonesiamengaji
Selain konvensi capres dan cawapres pilpres juli mendatang, ada berita menarik perhatianku malam ini. Beritanya memang sudah wara wiri hampir sepekan ini, masyarakat makin merespon, kekecewaan dalam balutan kesyukuran mungkin telah terganjar setelah pemenang MTQ Sulsel mendapat hadiah umroh dan dana jutaan rupiah sebagai apresiasi akan prestasi mereka. Wajarlah geleng-geleng kepala untuk pemenang MTQ tingkat Propinsi semakmur Sulsel hanya diganjar hadiah 300rb rupiah. Syukurlah luapan kekecewaan para peserta MTQ ini akhirnya terobati setelah mendapat hadiah umroh seperti dikutip dari link berikut http:// makassar.tribunnews.com/2014/ 05/17/ juara-mtq-sulsel-dapat-hadiah-u mrah-dari-komunitas-warkop-191 -pongtiku.
Lepas dari setuju atau tidaknya kita dengan ganjaran materi untuk amalan ibadah, tapi kemunculan awal berita ini menarik untuk di ikuti. Gelaran acara tingkat propinsi dengan hadiah hanya 300rb memang terkesan kurang perhatian dan dukungan. Di sisi lain, pada kompetisi berbeda dukungan dan penghargaan yang diberikan pada peserta audisi pencarian bakat bernyanyi di TV indos jauh berbeda. Melirik sekilas ke audisi penyanyi dangdut itu , sepertinya peserta dari sulsel masih bertahan hingga ke puncak acara. Yah iyalah, bertahan sampai sejauh ini sudah terbayang dong besar dana premium call untuk mendukung biduanita tadi.
Mari kita layangkan ingatan dua pekan lalu, di Jakarta ada perhelatan akbar 'membumikan Alqur'an dan melangitkan manusia' oleh komunitas pencinta Alqur'an se-nusantara. Massa yang hadir saat itu mencapai 30.000 orang memenuhi setiap sudut mesjid istiqlal. Link beritanya ada disini http://m.hidayatullah.com/ foto/ grand-launching-one-day-one-juz .html
Gemuruh tilawah alqur'an menggema sepanjang hari ahad, 4 Mei 2014
kemarin, bahkan kabarnya komunitas pembaca Alqur'an 'onedayonejuz'
semakin meluas mencapai ratusan ribu orang, Waiting List (WL) peserta
juga masih terus bertambah di bank-bank WL Odojer. 'membumikan alqur'an'
dengan tilawah 'onedayonejuz' konon telah mampu menembus rekor dunia
sebagai komunitas pembaca Al'quran terbanyak diseluruh dunia.
Bukankah ini pertanda baik bahwa makin banyak umat islam yang menjadikan 'onedayonejuz' sebagai gaya hidup? dekat dengan Allah dekat dengan Alqur'an sebisanya dimulai dengan membiasakan diri membaca Alqur'an, perlahan memahaminya dengan membaca juga mentadaburinya, semoga harapan agar cahayanya dapat mewarnai hari sebagai pelita kehidupan dapat terwujud.
Pekan ini kembali berita tentang pembaca Alqur'an mencuat ke media, sungguh kontras dengan berita pekan lalu, pemenang lomba baca Alqur'an MTQ di sulsel protes akan hadiah Rp 300rb yang dianggap hanya cukup untuk membeli permen. Ini link beritanya https://m.facebook.com/ tribunnews/posts/ 10152238697514962 juga ada di link ini http:// makassar.tribunnews.com/2014/ 05/14/ qari-protes-hadiah-juara-mtq-su lsel-rp-200-ribu. Sebenarnya ini bukan tentang besarnya hadiah tapi penghargaan pada kemampuan dan prestasi
Bener deh slogan #indonesiaberjoget versus #indonesiamengaji
Yuk maree..
#indonesiamengaji : ketik nama spasi no wa/bbm kirim ke www.onedayonejuz.org
#indonesiaberjoget : ketik nama spasi kirim ke *tau ahh gelap ×_×
02:05 WITA, @tatikbahar
Sempurnah bentuk bulan malam ini
#Indonesiamengaji
Selain konvensi capres dan cawapres pilpres juli mendatang, ada berita menarik perhatianku malam ini. Beritanya memang sudah wara wiri hampir sepekan ini, masyarakat makin merespon, kekecewaan dalam balutan kesyukuran mungkin telah terganjar setelah pemenang MTQ Sulsel mendapat hadiah umroh dan dana jutaan rupiah sebagai apresiasi akan prestasi mereka. Wajarlah geleng-geleng kepala untuk pemenang MTQ tingkat Propinsi semakmur Sulsel hanya diganjar hadiah 300rb rupiah. Syukurlah luapan kekecewaan para peserta MTQ ini akhirnya terobati setelah mendapat hadiah umroh seperti dikutip dari link berikut http://
Lepas dari setuju atau tidaknya kita dengan ganjaran materi untuk amalan ibadah, tapi kemunculan awal berita ini menarik untuk di ikuti. Gelaran acara tingkat propinsi dengan hadiah hanya 300rb memang terkesan kurang perhatian dan dukungan. Di sisi lain, pada kompetisi berbeda dukungan dan penghargaan yang diberikan pada peserta audisi pencarian bakat bernyanyi di TV indos jauh berbeda. Melirik sekilas ke audisi penyanyi dangdut itu , sepertinya peserta dari sulsel masih bertahan hingga ke puncak acara. Yah iyalah, bertahan sampai sejauh ini sudah terbayang dong besar dana premium call untuk mendukung biduanita tadi.
Mari kita layangkan ingatan dua pekan lalu, di Jakarta ada perhelatan akbar 'membumikan Alqur'an dan melangitkan manusia' oleh komunitas pencinta Alqur'an se-nusantara. Massa yang hadir saat itu mencapai 30.000 orang memenuhi setiap sudut mesjid istiqlal. Link beritanya ada disini http://m.hidayatullah.com/
Bukankah ini pertanda baik bahwa makin banyak umat islam yang menjadikan 'onedayonejuz' sebagai gaya hidup? dekat dengan Allah dekat dengan Alqur'an sebisanya dimulai dengan membiasakan diri membaca Alqur'an, perlahan memahaminya dengan membaca juga mentadaburinya, semoga harapan agar cahayanya dapat mewarnai hari sebagai pelita kehidupan dapat terwujud.
Pekan ini kembali berita tentang pembaca Alqur'an mencuat ke media, sungguh kontras dengan berita pekan lalu, pemenang lomba baca Alqur'an MTQ di sulsel protes akan hadiah Rp 300rb yang dianggap hanya cukup untuk membeli permen. Ini link beritanya https://m.facebook.com/
Bener deh slogan #indonesiaberjoget versus #indonesiamengaji
Yuk maree..
#indonesiamengaji : ketik nama spasi no wa/bbm kirim ke www.onedayonejuz.org
#indonesiaberjoget : ketik nama spasi kirim ke *tau ahh gelap ×_×
02:05 WITA, @tatikbahar
Sempurnah bentuk bulan malam ini
Jumat, 28 Februari 2014
Like Mom Like Son
Ibu adalah manusia pertama yang dikenal seorang anak di dunia ini,. Ibu bahkan dari dalam kandungannnya pun anak telah menghafal alunan nadinya.., ibu di setiap hembusan nafasnya tercurahkan doa dan harapan untuk kebahagian anaknya., ibu sepanjang umur dunia tak pernah lelah menyemai subur kehidupan dengan cinta dan sayangnya,. ibu dikau adalah ratu kehidupan pemberi warna pada hitam putih di kehidupan ini..
Alangkah beruntungnya jika anak memiliki ibu yang sadar akan peranannya sebagai pendidik utama bagi buah hatinya, ditangannyalah akan terlahir anak-anak hebat kebanggaan dan teladan bagi umat., saat kehidupan semakin permisifi (serba boleh) dan hedonis (pengagungan materi/kesenangan jasadiah) ibu tangguh mampu menanamkan bekal melalui semua itu dengan kecintaan kepada Allah, kerinduan kepada Rasulullah, kedekatan dengan Alquran dan kebanggaan kepada Agamanya.
Anak hebat tidak akan terlahir secara instan, makhluk kecil itu adalah kertas kosong, ibunyalah pemberi warna hari-harinya. Alhamdulillah, tanpa sengaja hari ini saya diberi kesempatan menjadi saksi pewarnaaan itu, sebuah pemandangan menyejukkan mata dan meyentuh hati. Dia dengan wajah polos dan suara cadelnya anak yang belum lagi 4 tahun mampu melafadzkan ayat-ayat Alquran dengan fasih, saya bahkan sempat mengetes sendiri dengan membacakan surah an-naziat, berhenti, dan dia secara otomatis menyambung bacaan saya..Subhanallah, siapa yg tidak tersentuh.. saya bukan ibunya tapi ingin sekali mengusap kepalanya, menyentuh ujung rambutnya, menggenggam jari jemarinya yang lembut seraya berdoa semoga keberkahan dan kasih sayang Allah senantiasa tercurah padamu hai pemuda kecil. Sambil mengemudikan mobil ibunya berkata tak pernah memberi pelajaran khusus pada anaknya untuk menghafal, anak itu hanya menyaksikan dan mencontoh perilaku ibunya yang senantiasa melafadzkan Alquran dan dia meng-copy paste hafalan ibunya..hiks..anak tangguh sungguh lahir dari ibu yang tangguh.. terharu..
Saya jadi ingat kisah Uwais al qorni, generasi tabiin yang terkenal sebagai manusia langit, seorang hamba Allah yang tersohor karena baktinya pada ibunya, beliau rela memangku ibunya dengan kedua tangannya dari Yaman menuju Mekkah hingga kembali lagi ke Yaman untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan pulang ibunya bertanya: “Uwais, apa yang kamu berdoa sepanjang kamu berada di Mekah?”. Uwais menjawab: “Saya berdoa minta supaya Allah (SWT) mengampunkan semua dosa-dosa ibu”.Ibunya bertanya lagi: “Bagaimana pula dengan dosa kamu uwais?”. Uwais menjawab: “Dengan terampun dosa ibu, ibu akan masuk syurga, cukuplah ibu ridha dengan saya, maka saya juga masuk syurga”.
Ahh, kisah ini selalu mengharu biru, tetap saja masih berkaca-kaca setiap membacanya kembali. Uwais memang sosok teladan, dan ibu Uwais juga manusia dengan berjuta keutamaan. Beliu mampu mencetak uwais sebakti ini pada orang tua. Siapakah uwais? Tak pernah bertemu Rasulullah tetapi beliau di sebutkan oleh Rasulullah SAW kepada Umar al-Khattab ra dan Ali bin abi tholib ra untuk mengenali Uwais al-Qarni sebagai seorang yang soleh dan derajatnya ditinggikan sehingga dia menjadi seorang yang doanya paling makbul.
*Luar biasa, sungguh hari yang menakjubkan..
"Rabbana hablana min azwajina wadzuriyyatina qurrata a'yunin waj'alna lilmuttaqiina imaama"
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-Furqan: 74)
“Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakan untuknya.” (HR. Muslim)
Kendari, 27 Februari
Inspired by barakatu:)
@tatikbahar
Senin, 24 Februari 2014
Pancaran Cinta ODOJ
Pancaran Cinta ODOJ
Tidak terasa sudah hampir dua bulan bergabung bersama komunitas onedayonejuz, selama kurang lebih 60 hari ini berusaha istiqomah mengkhatamkan satu juz setiap hari bukanlah hal yang selalu mulus. Ada saatnya aktifitas tilawah satu juz ini bersaing ketat dengan padatnya aktifitas lain, mengejar lembar demi lembar hingga menyelesaikan 10 lembar serasa pasang surut bagai ombak, ada saatnya kholas di awal hari (sebelum pukul 10.00 pagi), ada saatnya kholas dipertengahan waktu (sebelum dhuhur), ada saatnya kholas diakhir waktu (sebelum ashar), bahkan tidak jarang meminta tambahan waktu paruh pertama hingga pukul 18.00 petang, atau jika itupun tak cukup, butuh tambahan waktu lagi hingga paruh kedua pukul 20.00 malam. Dinamika khatam onedayonejuz bak utang yang harus dibayar setiap hari, hanya saja waktu membayarnya tak menentu bisa diawal, pertengahan, atau diakhir waktu.
Disinilah sangat terasa peranan group onedayonejuz. Saling menyemangati untuk bisa kholas tepat waktu. Disemangati dan memberi semangat, jika diberi pilihan tentu tidak semua anggota group bisa berperan semisal ini, tapi yakinlah disetiap group Allah telah menitipkan sosok-sosok teladan yang bisa menjadi contoh dan memberi motivasi bagi yang lain. Tengoklah ada yang selalu khatam sebelum matahari terbit, ada yang setiap hari sanggup mengambil lelangan, tak tanggung-tanggung 2-3 juz dikhatamkan setiap hari, ada juga sosok yang sering berbagi kisah inspiratif untuk memotivasi keistiqomahan dalam membaca alquran, ada lagi sosok yang senang menulis dan membuat kata-kata mutiara penyemangat bagi yang lain, sosok-sosok ini membuat group ODOJ serasa hidup, sosok-sosok ini tak kenal lelah berbagi panas bagi saudara-saudaranya, ibarat motor mereka adalah penggerak saat saudaranya kehabisan bensin, mereka sanggup memberi percikan api hingga menularkan panas menjaga semangat ber-ODOJ.
Saya pribadi mungkin belum bisa menjadi sosok-sosok teladan seperti mereka, tetapi sebuah kesyukuran bisa berada dekat dengan mereka, menyerap panas yang mereka berikan, bukanlah alamiahnya manusia akan terpengaruh dengan kebiasaan dan akhlak dari orang-orang didekatnya?! Jika belum mampu menjadi pancaran kebaikan bagi orang lain, setidaknya berada dekat orang-orang yang memancarkan kebaikan. Alhamdulillah, sungguh nikmat yang luar biasa dapat berkumpul dengan teman-teman yang saling menasehati dalam beramal sholeh, saling menyeru kepada kebaikan dan saling mengingatkan jika ada kelalaian. Inilah persaudaraan dan cinta yang sebenarnya, persaudaraan yang diikat karena ikatan ukhuwah karena Allah semata. Cinta yang dibangun karena keinginan untuk taat kepada-Nya. Berharap ‘onedayonejuz’ bisa menjadi sarana menghidupkan Alquran di lisan, menyuburkan di hati dan semoga menjadi tabungan kebaikan di kehidupan abadi.
“Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab” (QS. Ali Imran: 7)
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
*sungguh semoga segala usaha ini diniatkan semata-mata berharap keridhoan Allah, bukan berharap simpati apalagi pujian manusia.
Kendari, 23 Februari 2014.
@tatikbahar, ODOJ 1005
Tidak terasa sudah hampir dua bulan bergabung bersama komunitas onedayonejuz, selama kurang lebih 60 hari ini berusaha istiqomah mengkhatamkan satu juz setiap hari bukanlah hal yang selalu mulus. Ada saatnya aktifitas tilawah satu juz ini bersaing ketat dengan padatnya aktifitas lain, mengejar lembar demi lembar hingga menyelesaikan 10 lembar serasa pasang surut bagai ombak, ada saatnya kholas di awal hari (sebelum pukul 10.00 pagi), ada saatnya kholas dipertengahan waktu (sebelum dhuhur), ada saatnya kholas diakhir waktu (sebelum ashar), bahkan tidak jarang meminta tambahan waktu paruh pertama hingga pukul 18.00 petang, atau jika itupun tak cukup, butuh tambahan waktu lagi hingga paruh kedua pukul 20.00 malam. Dinamika khatam onedayonejuz bak utang yang harus dibayar setiap hari, hanya saja waktu membayarnya tak menentu bisa diawal, pertengahan, atau diakhir waktu.
Disinilah sangat terasa peranan group onedayonejuz. Saling menyemangati untuk bisa kholas tepat waktu. Disemangati dan memberi semangat, jika diberi pilihan tentu tidak semua anggota group bisa berperan semisal ini, tapi yakinlah disetiap group Allah telah menitipkan sosok-sosok teladan yang bisa menjadi contoh dan memberi motivasi bagi yang lain. Tengoklah ada yang selalu khatam sebelum matahari terbit, ada yang setiap hari sanggup mengambil lelangan, tak tanggung-tanggung 2-3 juz dikhatamkan setiap hari, ada juga sosok yang sering berbagi kisah inspiratif untuk memotivasi keistiqomahan dalam membaca alquran, ada lagi sosok yang senang menulis dan membuat kata-kata mutiara penyemangat bagi yang lain, sosok-sosok ini membuat group ODOJ serasa hidup, sosok-sosok ini tak kenal lelah berbagi panas bagi saudara-saudaranya, ibarat motor mereka adalah penggerak saat saudaranya kehabisan bensin, mereka sanggup memberi percikan api hingga menularkan panas menjaga semangat ber-ODOJ.
Saya pribadi mungkin belum bisa menjadi sosok-sosok teladan seperti mereka, tetapi sebuah kesyukuran bisa berada dekat dengan mereka, menyerap panas yang mereka berikan, bukanlah alamiahnya manusia akan terpengaruh dengan kebiasaan dan akhlak dari orang-orang didekatnya?! Jika belum mampu menjadi pancaran kebaikan bagi orang lain, setidaknya berada dekat orang-orang yang memancarkan kebaikan. Alhamdulillah, sungguh nikmat yang luar biasa dapat berkumpul dengan teman-teman yang saling menasehati dalam beramal sholeh, saling menyeru kepada kebaikan dan saling mengingatkan jika ada kelalaian. Inilah persaudaraan dan cinta yang sebenarnya, persaudaraan yang diikat karena ikatan ukhuwah karena Allah semata. Cinta yang dibangun karena keinginan untuk taat kepada-Nya. Berharap ‘onedayonejuz’ bisa menjadi sarana menghidupkan Alquran di lisan, menyuburkan di hati dan semoga menjadi tabungan kebaikan di kehidupan abadi.
“Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab” (QS. Ali Imran: 7)
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
“Seseorang itu menurut agama teman dekat/sahabatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa ia bersahabat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
*sungguh semoga segala usaha ini diniatkan semata-mata berharap keridhoan Allah, bukan berharap simpati apalagi pujian manusia.
Kendari, 23 Februari 2014.
@tatikbahar, ODOJ 1005
Minggu, 09 Februari 2014
Belajar dari Anak seorang Profesor
Usianya baru 17 tahun, anak bungsu dari seorang professor ternama dikampus kami (Universitas Haluoleo Kendari). Saat ini dia masih duduk di kelas 2 Madrasah Aliah, atas inisiatif sendiri dia memutuskan berhenti sekolah dan memilih masuk pesantren tahfidz Alquran. Cita-citanya berubah ingin menjadi penghafal Alquran sejak sering mengikuti talim alquran Islamic Center Muaz Bin Jabal (ICM) Kendari
Apa orang tuanya yang menyandang gelar tertinggi akademik "Profesor Doktor" protes anaknya putus sekolah? Tidak orang tuanya mengijinkan, kakak-kakaknya mendukung. Setelah istikharah dan dengan meminta ridho orang tua, kemarin Pak Profesor sekeluarga mengantarkan anaknya masuk pesantren tahfidz alquran. Di usia belia dia memutuskan menyerahkan hidupnya untuk Allah dengan serius menghafal Alquran.
Tengoklah, disaat anak-anak lain seusianya disibukkan dengan fun; band, film, musik, dan gaul dia merasa terpanggil dan memilih menjadi hafidz quran. Padahal sambil sekolah pun dia telah mampu menyelesaikan 2, 5 juz hafalan alquran. Tak mengapa biarlah nanti adik saya menyelesaikan pendidikan menengah atasnya melalui paket C demikian ungkap salah satu kakaknya.
Orang tua mana yang tidak rela, kakak mana yang tidak terharu, sedih karena harus berpisah dengan anak dan adik tersayang, bahagia karena merrk faham ini adalah harta yang sebenarnya, tabungan dan investasi dunia akhirat., terharu mengingat adik bungsunya ini rela meninggalkan zona nyaman dirumahnya, dan memilih kehidupan zuhud dipesantren penghafal alquran. Cita-cita adiknya telah berubah ingin mempersiapkan diri kuliah di Kota suci Madinah, bertekad mempersembahkan mahkota untuk orang tuanya, mahkota yang cahayanya itu lebih terang dari cahaya matahari, bertekad menjadi hamba yang diberi keistimewaan oleh Allah,. yah.. keistimewaan para penghafal Al Qur'an mereka bersama para malaikat yang mulia dan taat, istimewa karena mampu memberikan syafaat bagi 10 orang keluarganya di kehidupan abadi.
Saya jadi ingat perkataan Ust. Dr. Faizal di acara seminar Alquran Ahad, 26 januari 2014 kemarin. Minimal dalam satu keluarga besar ada satu orang anak penghafal Alquran, anak hebat pasti orang tuanya hebat. TIDAK kata teman saya anak hebat itu lihat ibunya, ibunya yang hebat., WAHAI Calon ibu sudahkah mempersiapkan dirimu menjadi ibu hebat?? Persiapan apa yang sudah kau dilakukan untuk menjadikan rumahmu memiliki penyejuk mata, pancaran cahaya Ilahi dengan anak-anak penghafal Alqur'an?!..Hikss., mengangkat jari telunjuk dan menunjuk hidung sendiri.
*Ahh., sungguh iri dengan keluarga ini
"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat."(Muttafaqun 'alaih)
“Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)
@tatikbahar
Kendari, 9 Februari 2014
seperti dikisahkan kakak calon Al hafidz..insyaAllah semoga istiqomah..aamiin
Apa orang tuanya yang menyandang gelar tertinggi akademik "Profesor Doktor" protes anaknya putus sekolah? Tidak orang tuanya mengijinkan, kakak-kakaknya mendukung. Setelah istikharah dan dengan meminta ridho orang tua, kemarin Pak Profesor sekeluarga mengantarkan anaknya masuk pesantren tahfidz alquran. Di usia belia dia memutuskan menyerahkan hidupnya untuk Allah dengan serius menghafal Alquran.
Tengoklah, disaat anak-anak lain seusianya disibukkan dengan fun; band, film, musik, dan gaul dia merasa terpanggil dan memilih menjadi hafidz quran. Padahal sambil sekolah pun dia telah mampu menyelesaikan 2, 5 juz hafalan alquran. Tak mengapa biarlah nanti adik saya menyelesaikan pendidikan menengah atasnya melalui paket C demikian ungkap salah satu kakaknya.
Orang tua mana yang tidak rela, kakak mana yang tidak terharu, sedih karena harus berpisah dengan anak dan adik tersayang, bahagia karena merrk faham ini adalah harta yang sebenarnya, tabungan dan investasi dunia akhirat., terharu mengingat adik bungsunya ini rela meninggalkan zona nyaman dirumahnya, dan memilih kehidupan zuhud dipesantren penghafal alquran. Cita-cita adiknya telah berubah ingin mempersiapkan diri kuliah di Kota suci Madinah, bertekad mempersembahkan mahkota untuk orang tuanya, mahkota yang cahayanya itu lebih terang dari cahaya matahari, bertekad menjadi hamba yang diberi keistimewaan oleh Allah,. yah.. keistimewaan para penghafal Al Qur'an mereka bersama para malaikat yang mulia dan taat, istimewa karena mampu memberikan syafaat bagi 10 orang keluarganya di kehidupan abadi.
Saya jadi ingat perkataan Ust. Dr. Faizal di acara seminar Alquran Ahad, 26 januari 2014 kemarin. Minimal dalam satu keluarga besar ada satu orang anak penghafal Alquran, anak hebat pasti orang tuanya hebat. TIDAK kata teman saya anak hebat itu lihat ibunya, ibunya yang hebat., WAHAI Calon ibu sudahkah mempersiapkan dirimu menjadi ibu hebat?? Persiapan apa yang sudah kau dilakukan untuk menjadikan rumahmu memiliki penyejuk mata, pancaran cahaya Ilahi dengan anak-anak penghafal Alqur'an?!..Hikss., mengangkat jari telunjuk dan menunjuk hidung sendiri.
*Ahh., sungguh iri dengan keluarga ini
"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat."(Muttafaqun 'alaih)
“Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, ‘Mengapa kami dipakaikan jubah ini?’ Dijawab, ‘Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Daud)
@tatikbahar
Kendari, 9 Februari 2014
seperti dikisahkan kakak calon Al hafidz..insyaAllah semoga istiqomah..aamiin
Minggu, 26 Januari 2014
Langit
Aahay..coba lihatlah...
Dunia ini tak hanya satu warna
Hidup ini begitu banyak bahagia
Hanya perlu melapangkan hati menerima
Hanya perlu ketulusan jiwa memahami
Hanya perlu Keikhlasan diri menjalani
Aahay..coba lihatlah...
Di atas langit masih ada langit
Aku, Kamu, Dia tak ada apa-apanya
Hanya perlu meluaskan pandangan
Hanya perlu menengadahkan wajah
Hanya perlu menengok ke langit
Langit..ohh ternyata Dikaulah jawabannya
Kendari, 26 Januari 2014
@tatikbahar
Dunia ini tak hanya satu warna
Hidup ini begitu banyak bahagia
Hanya perlu melapangkan hati menerima
Hanya perlu ketulusan jiwa memahami
Hanya perlu Keikhlasan diri menjalani
Aahay..coba lihatlah...
Di atas langit masih ada langit
Aku, Kamu, Dia tak ada apa-apanya
Hanya perlu meluaskan pandangan
Hanya perlu menengadahkan wajah
Hanya perlu menengok ke langit
Langit..ohh ternyata Dikaulah jawabannya
Kendari, 26 Januari 2014
@tatikbahar
Selasa, 14 Januari 2014
KOJAK, Komunitas Anak Jalanan Kendari
Pemandangan seperti ini sudah beberapa kali saya temui saat berkunjung ke pelataran Mesjid Agung Alkautsar Kendari, anak-anak jalanan berkumpul memegang buku dan pena, mereka belajar membaca dan menulis ditemani kakak-kakak pendampingi mereka. Saat berkumpul begini mereka terlihat serius memandangi bukunya, menulis, berdiskusi sambil sekali-kali bercanda dan tertawa bersama.
Ahad sore kemarin saya menyempatkan waktu sebentar berbincang-bincang dengan mereka, kegiatan apa sih ini? Kelihatannya seru juga. Keinginan tau lebih banyak membuatku menemui koordinator pendamping mereka, di bawah naungan KOJAK (Komunitas Anak Jalanan) sebuah lembaga yang bertujuan mengentaskan buta aksara pada anak-anak jalanan, kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2008. Sempat fakum satu tahun selama 2009 karena tak punya motor penggerak, aktif kembali di tahun 2010 hingga sekarang.
Kegiatan mereka bertujuan menuntaskan buta aksara pada anak-anak jalanan di Kendari. Tengoklah anak jalanan diseputaran lampu merah mesjid Agung, mereka berada dijalanan sepanjang hari saat anak-anak lain seusia mereka belajar di sekolah. Jadwal belajar bersama KOJAK hanya sekali satu pekan, setiap ahad siang-sore. KOJAK memfasilitasi relawan (kebanyakan pelajar dan mahasiswa) yang ingin meluangkan waktu mengajari anak-anak jalanan membaca dan menulis. Dana kegiatan mereka peroleh dari membuat bazar, donatur, juga baksos yang mereka adakan per periodik untuk menyediakan berbagai fasilitas belajar.
Jujur saya baru tau kemarin jika ada komunitas seperti ini (emang kemana aja neng? Kasian banget., hehe), tapi sutralah., 'better late than never' isn't it?!. Sebenarnya melihat kondisi anak jalanan mereka bukan hanya rentan masalah pendidikan, tetapi masalah kesehatan juga. Aktifitas mereka dijalanan membuat rentan terhadap berbagai penyakit. Salut deh dengan KOJAK yang tergerak menyentuh pendidikan anak jalanan, bagaimana dengan kesehatan mereka, higiene perorangan misalnya? Sepertinya bisa jadi salah satu PR untuk Public Health UHO
Oh iya, diakhir perbincangan bersama koordinator pendamping kemarin beliau sempat menyampaikan jika saat ini anak-anak jalanan dalam binaan KOJAK baru bisa memberikan pendampingan baca tulis latin, untuk baca tulis alqur’ran mereka belum memiliki tenaga sukarelawan.Nah lho, peluang amal jariyah makin banyak nih., ada yang berminat? PM (Ping Me) hehee., ( bacanya ala-ala online shop:)
@tatikbahar
Dusta, Kau Tak Mencintaiku
Membaca Alqura’n onedayonejuz
lumayan berat. Jangankan onedayonejuz dua lembar perhari saja berat.
Alqur’an jauh kalah menarik untuk mengisi waktu dikeseharian, tengoklah
Handphone yang isinya full musik dan lagu, tengoklah laptop yang isinya
kebanyakan film, tengoklah betapa familiarnya #indonesiaberjoget
ketimbang #indonesiamengaji. Rasanya hidup tanpa membawa Handphone
sehari tak lengkap. Hidup sunyi jika Smart Phone jauh dari genggaman,
perasaan tak nyaman hadir jika tak menyentuh Smart Phone. Andai perasaan
itu juga ada saat alqur’an jauh dari pandangan, tapi apa bisa?! caranya
bagaimana?! Cinta yah mungkin Cinta lah jawabannya.
Onedayonejuz gerakan kebaikan, onedayonejuz adalah sarana untuk dekat dengan Alquran, membiasakan diri bercengkrama dengannya, membiasakan diri berada didekatnya, membiasakan diri berinteraksi dengannya? membiasakan diri bercakap-cakap dengannya, bukankah cinta akan hadir lewat kebersamaan? bukankah cinta itu akan hadir dengan pembiasaan? mengapa aku mencintaimu? karena aku nyaman denganmu, mengapa aku mencintaimu? karena aku terbiasa denganmu, mengapa aku mencintaimu? karena aku menemukan kebaikan denganmu. Rasa ini tumbuh subur saat hati terpaut padamu.
Aku tahu perintah membacanya jelas, pahala yang diraih juga pasti, membacanya adalah kebaikan, satu-satunya kitab yang setiap hurufnya akan diganjar kebaikan bukan hanya satu tetapi sepuluh kebaikan adalah Alqur'an, kitab yang berisi petunjuk dan arah kehidupan, kitab yang membacanya adalah ibadah, kitab yang menjadi syafaat dikehidupan abadi. Aku tahu semua aku tahu, aku bahkan tahu alangkah rugi saat membiarkanmu menjauh pergi. Tetapi untuk dekat denganmu aku..aku..
Sungguh aku mencintaimu, tapi aku belum berani membawamu di tasku kemanapun aku pergi, aku belum bisa mengajakmu menemaniku dalam hidupku, menemani hari-hariku, aku belum berani menunjukan rasa cintaku pada dunia, biarlah kau cukup ada tempat tersembunyi dihatiku. aku malu jika harus terlihat bersamamu dikeramaian. sungguh aku malu menunjukkan dekat denganmu. tapi aku sungguh mencintaimu.
*Ahh,. kau berdusta kau tak sungguh-sungguh mencintaiku
ODOJers www.onedayonejuz.org
#CerminUntukDiri
ODOJ1005
@tatikbahar
Onedayonejuz gerakan kebaikan, onedayonejuz adalah sarana untuk dekat dengan Alquran, membiasakan diri bercengkrama dengannya, membiasakan diri berada didekatnya, membiasakan diri berinteraksi dengannya? membiasakan diri bercakap-cakap dengannya, bukankah cinta akan hadir lewat kebersamaan? bukankah cinta itu akan hadir dengan pembiasaan? mengapa aku mencintaimu? karena aku nyaman denganmu, mengapa aku mencintaimu? karena aku terbiasa denganmu, mengapa aku mencintaimu? karena aku menemukan kebaikan denganmu. Rasa ini tumbuh subur saat hati terpaut padamu.
Aku tahu perintah membacanya jelas, pahala yang diraih juga pasti, membacanya adalah kebaikan, satu-satunya kitab yang setiap hurufnya akan diganjar kebaikan bukan hanya satu tetapi sepuluh kebaikan adalah Alqur'an, kitab yang berisi petunjuk dan arah kehidupan, kitab yang membacanya adalah ibadah, kitab yang menjadi syafaat dikehidupan abadi. Aku tahu semua aku tahu, aku bahkan tahu alangkah rugi saat membiarkanmu menjauh pergi. Tetapi untuk dekat denganmu aku..aku..
Sungguh aku mencintaimu, tapi aku belum berani membawamu di tasku kemanapun aku pergi, aku belum bisa mengajakmu menemaniku dalam hidupku, menemani hari-hariku, aku belum berani menunjukan rasa cintaku pada dunia, biarlah kau cukup ada tempat tersembunyi dihatiku. aku malu jika harus terlihat bersamamu dikeramaian. sungguh aku malu menunjukkan dekat denganmu. tapi aku sungguh mencintaimu.
*Ahh,. kau berdusta kau tak sungguh-sungguh mencintaiku
ODOJers www.onedayonejuz.org
#CerminUntukDiri
ODOJ1005
@tatikbahar
Lupa Laptop di Angkot
Penyakit lupa-ku ternyata belum juga sembuh, pagi ini
kembali laptop saya lupa di angkot, masih lekat dalam ingatan beberapa
waktu lalu saya juga pernah lupa laptop di angkot., dan pagi ini kembali
terjadi.
Shock!! pekan ini telah memasuki jadwal peng-input-an
nilai, nilai-nilai mahasiswa sudah hampir rampung semua, jurnal yang
dalam pengeditan, bahan ajar yang telah direvisi, tulisan-tulisan plus
data-data penting lainnya., rasanya campur aduk. Saya sadar lupa
beberapa saat setelah tiba dikampus dan berniat mengedit kembali
pekerjaan hari ini.
Kampus sepi, hanya beberapa orang mahasiswa yang nampak
hilir mudik, sepertinya tak ada yang bisa dimintai tolong untuk membantu
mencarikan. Belajar dari pengalaman kehilangan sebelumnya, satu-satunya
cara menemukannya adalah dengan mengejar angkot yang tadi saya
tumpangi. Hati ini sungguh berharap semoga masih bersua laptop itu.
Alhamdulillah, mendekati parkiran saya bertemu alumni yang
baru saja tiba dikampus. saya menceritakan kepadanya jika kehilangan
laptop di angkot dan minta tolong dicarikan angkot tsb. Saya hanya
sempat menjelaskan ciri-ciri angkot dan supir yang saya tumpangii.
Dibantu oleh salah satu staff perpustakaan adik itu langsung berbalik
arah.. Yaa Allah.. jika masih punya tabungan energi positif, aku ingin
dicairkanlah hari ini.. Allahulmusta’an..
Dua puluh menit kemudian, saya menghubunginya dan bertanya,
“gimana de, apa ketemu laptopnya?”., dia menjawab “Iya bu.,
alhamdulillah ketemu, ini sudah ada sama saya”. Subhanallah., ahh.. saya
spechless..
Sesampainya dikampus adik yang saya mintai tolong tadi
bercerita, awalnya dia mendatangi pangkalan dan bertemu beberapa supir
angkot dengan rute yang sama. setelah menjelaskan mencari laptop, dia
diajak ikut angkot berikutnya untuk mengejar pak supir angkot dengan
ciri-ciri yang telah saya berikan. Allhamdulillah dipertengahan jalan
mereka berpapasan tetapi dengan rute yang berlawanan.
Ternyata, pak supir itu juga tidak mengetahui jika ada
laptop yang dilupa, laptop tersebut malah ditemukan oleh penumpang
dibelakang pak sopir. Setelah itu pak sopir sempat juga bertanya ke
penumpangnya “Tidak adaji to yang punya ini barang?” Penumpangnya
menggelang, maka yakinlah barang itu diserahkan ke adik tadi.
Well, pulangnya adik itu malah dapat tumpangan gratis
tiba ke pangkalan angkot untuk mengambil motornya yang di titipkan
disana, klo masih berjodoh tak kemana yah:)
Terima kasih Allah, terima kasih yang telah membantu
mencarikan, terima kasih pak sopir, juga para penumpang angkot,. syukran
wa jazakumullah khoir.,
Kembalilah
Sebentar lagi aku tiba
Sebentar lagi aku sampai
Aku akan mengantarmu kembali
Kembali ke tempatmu seharusnya
Sebentar lagi aku sampai
Aku akan mengantarmu kembali
Kembali ke tempatmu seharusnya
Tinggal dan berdiamlah disana
Sudah cukup waktumu menemaniku
Sudah cukup waktumu bersamaku
Terima kasih pernah membuatku tertawa
Terika kasih pernah membuatku menangis
Sudah cukup waktumu menemaniku
Sudah cukup waktumu bersamaku
Terima kasih pernah membuatku tertawa
Terika kasih pernah membuatku menangis
Tak pernah menyesali menemukanmu
Tak boleh membenci kau menyapaku
Tak boleh marah mengapa membiarkanmu
Karena Esok lusa boleh jadi aku tersenyum mengingatmu
Tak boleh membenci kau menyapaku
Tak boleh marah mengapa membiarkanmu
Karena Esok lusa boleh jadi aku tersenyum mengingatmu
Hadiah Pelukan
Pagi ini jadwal kuliah seperti biasa, pekan kedua desember adalah jadwal diskusi tugas akhir., dua pekan lagi jadwal final, pekan depan "minggu tenang". Jadi hari ini jadwal terakhir masuk kelas., alhamdulillah dikelas mrk telah siap mempersentasekan materi tugas yang diberikan,. Tugas kelompok rata-rata perfect memperoleh nilai maksimal., senangnya melihat mereka mengerjakan tugas dengan hasil yang baik.
Akhirnya diujung perkuliahan sy sempatkan, mengingatkan untuk persiapkan diri sebaik-sebaiknya untuk menghadapi ujian akhir semester depan, memotivasi agar mereka bisa memaksimalkan diri, klo boleh sy berharap merekaa semua lulus dengan nilai paling baik. Tak lupa juga menyelipkan permohonan maaf jika selama perkuliahan, delapan kali pertemuan kita ada yang tidak berkenan menggores hati., mari saling memaafkan, smg kalian semua sukses menghadapi ujian "final" pertama selama berstatus mahasiswa, mhn doakan juga ibu semoga dimudahkan perjalanan hari ini untuk mendampingi kakakmu praktikum, juga semoga Allah mudahkan untuk urusan yang lain., untuk semua hal semoga Allah mudahkan..Aamiin satu kelas serempak menjawab.." aaminn"..
Saat akan keluar kelas dan berpamitan, salah satu mahasiswa perempuan mengacungkan tangan dan berkata, bu bisakah saya mencium tangan ibu dan memeluk ibu?
MasyaAllah, satu orang maju penghuni kelas lain menyusul.. jadilah hari ini mendapat pelukan hangat dan doa tulus dari 53 orang mahasiswa.
Terima kasih de untuk doanya hari ini, terima kasih juga untuk pelukan dan doa tulus kalian.,
Ahh., andai kalian tahu hari ini..sungguh terharu..
Catatan, 06122013
Langganan:
Postingan (Atom)