#Kemuliaan dan selembar kain
Selembar kain ini menjadi bernilai saat pemakainya sadar bahwa ini adalah tanda ketaatan bukan sekedar pakaian.,
Selembar kain ini akan bernilai saat kesadaran hadir tentang kewajiban menunaikan titah sang penguasa alam bukan hanya sekedar penutup kepala.,
Selembar kain ini akan bernilai saat kesadaran hadir bahwa muara yang dituju dari hijab adalah keridhoan Allah bukan sekedar menggugurkan kewajiban.,
Selembar kain ini boleh jadi menjadi bukti ikatan antara penguasa kehidupan dan hambanya.,
Bukankah Dia bertanya Alastu Birabbikum? (bukankah Aku tuhanmu?) kita pun menjawab qaaluu balaa syahidnaa.. “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. Hari dimana Roh berjanji akan ketaatan dan penghambaan pada-Nya.,
Janji yang akan dimintai pertanggungjawaban, inilah yang membuat selembar kain ini begitu berharga. Selembar kain yang menentukan posisi seorang wanita dalam pandangan Tuhannya,. Selembar kain tetap selembar kain tapi selembar kain bisa membawa kemuliaan dengan ketaatan pemakainya.,
Lalu apa yang salah dengan melepas kain itu? memasangnya kembali, lalu melepasnya lagi? Hujatan, hinaan, dan juga celaan pantaskah untuknya?
Agama ini nasehat dan hati ini bagai buku berbolak-balik. Angin sepoi membuatnya bertahan, angin kencang membuatnya bertebaran, selalu ada kesempatan kembali, selalu ada kesempatan memperbaiki lembar-lembat halamannya. Saat nasehat tak mampu lagi menyentuh hati, Doa selalu jadi pilihan terbaik, semoga Allah memberi dan menjaga hidayah untuk hati-hati ini. Doa adalah pengikat kita, karena aku dan kamu tak ada yang tau ujung dan akhir ceritamu, juga ujung dan akhir ceritaku.. semoga kisah kita dan semua yang sempat membaca tulisan ini berakhir penuh keberkahan, berakhir penuh ketaatan…Aamiin Allahumma Aamiin…
“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik (Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)”
#tren bongkar pasang kerudung
#nasehatidiri
Kdi, 24072014
@tatikbahar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar