Istilah promosi kesehatan sebenarnya sudah lama dikenal melalui upaya kesehatan menyeluruh yakni kesatuan istilah promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pengertian promosi kesehatan adalah proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat.
Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Disamping itu promosi kesehatan juga mencakup berbagai aspek khususnya yang berkaitan dengan aspek lingkungan atau suasana yang mempengaruhi perkembangan perilaku yang berkaitan dengan aspek sosial budaya, pendidikan, ekonomi, politik, dan pertahanan keamanan.
Promosi kesehatan memiliki 5 (lima) area ruang lingkup yakni mengembangkan kebijaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan, mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung, memperkuat kegiatan masyarakat, meningkatkan keterampilan perorangan dan mengarahkan pelayanan kesehatan yang lebih memberdayakan masyarakat.
Kualitas sumber daya manusia sebagai unsur pokok dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh dua faktor yang saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Oleh karena itu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif, di dukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Usaha Kesehatan Sekolah yang dimaksud akan melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta ada kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Karena masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja sangat kompleks maka upaya kesehatan sekolah yang dilakukan juga bervariasi. Misalnya pada anak SD berkaitan sengan kebersihan perorangan dan lingkungan, untuk SLTP dan SMU (remaja) berkaitan dengan perilaku berisiko seperti free sex, penyalahgunaan narkoba, kecelakaan, infeksi menular seksual termasuk HIV AIDS, dll.
UKS dapat digunakan sebagai wadah yang digunakan untuk berbagai program kesehatan seperti kesehatan ibu dan anak, gizi, pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, pengobatan, penyuluhan dan upaya kesehatan lainnya untuk mempercepat tercapainya tujuan promosi kesehatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa UKS merupakan wadah promosi kesehatan untuk melakukan upaya promotif, preventif mencakup penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan di sekolah. Upaya UKS ini harus memperoleh dukungan dari institusi kesehatan dan dukungan kebijakan maupun sumberdaya dari berbagai pihak yang terkait. Berikut ini gambaran upaya pelaksanaan promosi kesehatan melalui UKS yang dilaksanakan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) :
1. Pendidikan kesehatan, meliputi penyuluhan kesehatan, termasuk pelatihan guru UKS, termasuk pelatihan dokter kecil.
2. Pelayanan kesehatan, meliputi pemeriksaan siswa secara berkala (TB, BB), pemeriksaan gigi, golongan darah, pengobatan ringan, dll.
3. Pembinaan lingkungan sehat, meliputi pemberantasan sarang nyamuk, melakukan 3M, dan mengadakan kebersihan secara massal pada hari-hari tertentu.
4. Penyediaan ruangan khusus untuk UKS, yang di lengkapi tempat tidur, alat-alat kesehatan, media komunikasi kesehatan (poster, leaflet, selebaran yang berkaitan dengan anjuran atau peringatan yang berkaitan dengan kesehatan).
5. Melatih secara khusus ‘Dokter Kecil’ yang merupakan kader kesehatan dan pemacu kesehatan teman-temannya untuk mengetahui betapa penting kesehatan. kegiatan-kegiatan dokter kecil antara lain :
a. Melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB teman-temannya.
b. Membimbing sikat gigi massal
c. Memeriksa kuku dan gigi teman-temannya
d. Memeriksa kebersihan ruangan kelas
e. Memeriksa jentik-jentik nyamuk
f. Mendorong terciptanya lingkungan sehat dengan kerja bakti
6. Memanfaatkan pekarangan sekolah dengan penanaman obat keluarga, sekaligus sebagai media pengenalan kepada para siswa tentang contoh-contoh obat tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan, antar lain : kunyit, jahe, kencur, lengkuas, dll.
7. Guru UKS merupakan ujung tombak dalam menggerakkan kegiatan UKS maka perlu diadakan pelatihan guru UKS.
Program ini perlu mendapatkan dukungan berbagai pihak untuk berperan dalam melakukan pembinaan terhadap sekolah yang melaksanakan UKS, seperti Dinas Kesehatan melalui Puskesmas, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Depag, serta yang terpenting adalah dukungan dari pihak sekolah, yaitu kepala sekolah, guru-guru, komite sekolah, para orang tua murid, dan para siswa.
Berikut tatanan promosi kesehatan menurut sasaran pada program UKS :
Sasaran Institusi Pendidikan (SD)
Primer • Sasaran yang diharapkan mau berprilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku yang diharapkan dalam hal ini siswa-siswi SD
Sekunder • Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran primer. Mereka diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang diharapkan dalam hal ini guru, komite Sekolah, dan orang tua murid.
Tersier • Sasaran ini adalah para pengambil keputusan, dan pihak-pihak yang berpengaruh pada berbagai tingkatan dalam hal ini kepala sekolah, dan instansi terkait (Puskesmas, Dinkes, Diknas, Deptan, dan Depag)
Dalam pelaksanaan program UKS ini, diharapkan akan terbentuk pola pikir anak didik yang terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat, dengan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah (halaman sekolah, kelas, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang ada di sekolah), kebersihan pribadi (cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah BAB) melakukan penghijauan dan memanfaatkan fasilitas kantin yang menyediakan makanan jajanan yang bersih dan sehat. Selain itu agar program ini dapat berjalan dengan baik kesepamahaman antar pihak sekolah, komite sekolah, orang tua murid, dan berbagai pihak diharapkan akan terus terjalin.
Rujukan :
Depkes RI, 2005, Pembelajaran Model Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta
Depkes RI, 2002, Metode dan Teknik Promosi Kesehatan Dalam Pemberdayaan Keluarga, Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar