Jika kehidupan adalah perjalanan yang berujung, maka menulis akan mengabadikan kehidupan...
Selasa, 14 Januari 2014
*Arti menunggu
Tanyakanlah kepada pak petani yang menanam padi
Siang malam dia menyiapkan lahan, berhari-hari menyiangi, membajak,
Menyebar benih penuh pengharapan,
Lantas merawat sawahnya dengan segenap perasaan
Maka sudah tibanya menunggu kebaikan takdir
Menatap hijau padi
Jika Allah berkehendak, besok akan muncul bilur buah
Lebat bergumpal-gumpal, penuh isinya
Tapi jika Allah berkehendak lain, buah padi hanya segelintir
Dimakan tikus, dihabisi hama, sia-sia semuanya
Sungguh tanyakanlah arti menunggu kepada pak petani.
Tanyakanlah kepada pak nelayan yang pergi melaut
Sore berangkat menaiki perahu kayu
Membelah ombak, jauh meninggalkan bibir pantai
Melempar jaring, di malam dingin, angin berhembus kencang
Kadangkala badai tidak bersahabat datang
Maka setelah berjam-jam, jaring diangkat
Jika Allah berkehendak, ikan-ikan menggeliat dibawah temaram bulan
Banyak ikannya, besar-besar begitu menggoda
Tapi jika Allah berkehendak lain, kosong jaringnya hingga ke tepi
Satu-dua saja yang tersangkut, itupun ikan kurus-kurus
Sungguh tanyakanlah arti menunggu kepada pak nelayan
Tanyakanlah kepada pak sopir angkot
Berangkat pagi2 sekali membawa mobilnya
Melintasi jalanan macet, sesak, pengap
Berusaha mencari keberuntungan di setiap gang dan jalan
Maka, setelah seharian narik
Jika Allah berkehendak, penumpangnya banyak tak habis-habis
Jarak pendek, turun naik
Tapi jika Allah berkehendak lain, kosong saja mobilnya hingga petang
Juga sepi hingga malam, hanya menatap kosong macet jalanan
Sungguh tanyakanlah arti menunggu kepada pak sopir angkot
Ada banyak sekali tempat kita bisa bertanya
Dan mereka bisa menjawabnya dengan indah
*Tereliye
__
Memahami arti menunggu yang tepat
Seperti saat menunggu langit cerah saat hujan begini
Menikmati derai hujan dalam untaian doa
Membangun harapan untuk rahmat dan takdir baik Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar