Masa remaja masa yang paling indah siapa yang tak familar
dengan kalimat ini, masa muda masa emas, pilihan masa ini menentukan tonggak
masa depan. Remaja dan kemudaan, masa penuh warna, ibarat kupu-kupu yang ingin
terbang tinggi mengepakkan sayap-sayap indahnya, ingin memperlihatkan pada
dunia siapa dirinya, keinginan eksis mulai menyeruak dan ingin diakui. Hey
lihatlah!! aku bukan anak kecil lagi,
aku telah dewasa!
Remaja dengan segala potensinya mengalami pertumbuhan fisik
yang pesat dengan aktifitas yang padat, aktifitas di sekolah, kuliah, ekstra
kurikuler, dan seabrek aktifitas sosial lainnya menyebabkan meningkatnya kebuhan gizi dibanding
masa anak-anak. Konsekuensi ini menuntut kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan
baik. Contoh sederhana setiap bulan remaja putri membutuhkan makanan dengan zat
besi tinggi karena mengalami menstruasi, sayangnya remaja putri umumnya kurang
memperhatikan hal ini. Coba tanya kepada para gadis, lebih perhatian kemana? memperbaiki
pola konsumsi saat haid? Atau lebih memperhaikan penampilan diri? parahnya
saking menjaga penampilan ini, remaja perempuan berpotensi kekurangan gizi, takut
gemuk diet berlebihan, takut jerawatan makanan
dijadikan kambing hitam. Upss semoga itu bukan kamu.
Nah untukmu remaja yang ingin
sehat dan berprestasi hebat berikut ini
akan dipaparkan beberapa penyebab
masalah gizi remaja, yuks bersama ayo kita
kenali :
Pertama, kebiasaaan makan yang buruk.
Remaja dengan seabrek aktifitas sering makan tidak teratur, banyak remaja yang
sering melewatkan makan pagi, padahal sarapan pagi berfungsi sebagai
sumber tenaga untuk melakukan kegiatan pada hari itu. Tidak jarang pula mereka
lebih memlih makanan ringan ‘nol kalori’. Parahnya ,makanan ringan ini
menghilangkan selera makan makanan bergizi lain, belum lagi hobi jajan yang
digandrungi remaja. Hmm benar-benar kebiasaan yang tak boleh dipelihara.
Kedua, pemahaman gizi yang keliru. Langsing sebuah kata yang
menghipnotis remaja khususnya remaja putri. Berbagai cara ditempuh untuk menjadi
langsing termasuk membatasi makanan secara keliru, penilaian teman-teman sebaya
sangat mempengaruhi perilaku makan mereka sehingga mereka berusaha menampilkan diri sesuai nilai
kelompok sebayanya, cantik itu harus langsing!! persepsi ini membuat remaja
putri hanya makan sekali sehari atau malah memilih tidak makan nasi sama sekali demi menjaga berat badan. Konon
dua hal sensitif untuk perempuan salah satunya adalah berat badan, jangan
pernah bilang ke mereka ‘kamu gemuk!’ wah bisa panjang lebar tuh diskusinya.
Ketiga, kesukaan berlebihan terhadap makanan tertentu.
Kesukaan berlebihan terhadap makanan tertentu bisa saja membuat kebutuhan gizi tidak
terpenuhi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan mode. Remaja dengan pergaulan
sosialnya sudah mulai terpengaruh trend makanan tertentu, demam fast food,
pizza, burger, minuman bersoda telah menjalar bahkan hingga ke pelosok negeri
ini. Padahal semua kita faham makanan-makanan ini tergolong junk
food yang tidak baik di konsumsi secara terus menerus, tapi sulitnya karena
makanan-makanan tadi simbol pergaulan dan eksistensi remaja masa kini.
Keempat, promosi berlebihan di media massa. Melihat idola mengkonsumsi makanan
tertentu menarik perhatian remaja untuk mencoba makanan-makanan produk baru.
Usia coba-coba memang ada pada masa ini termasuk soal pilihan makanan. Kondisi
ini dimanfaatkan dengan baik oleh pengusaha makanan untuk pemasarkan
produk-produk mereka. Makanan yang mengandung
banyak lemak, garam, gula, dan tinggi kalori plus minuman bersoda diiklankan
dimana-mana dengan target sasaran kaum muda. Padahal makanan ini tidak berguna
bagi tubuh apalagi untuk remaja yang masa pertumbuhannya sedang berlangsung.
Well, jadi untukmu remaja mesti bagaimana menghadapi
masalah-masalah ini? Setiap masalah pasti ada jalan keluar termasuk juga soalan
ini. Di Indonesia kita mengenal istilah gizi seimbang, dan gizi seimbang
dijabarkan dalam empat pilar sebagai
berikut:
1. Makan
makanan bervariasi
Agar makanan yang dikonsumsi berkualitas
perlu diperhatikan unsur adekuat (memberi zat gizi, serat, dan energi dalam
jumlah yang cukup), seimbang dalam zat gizi lainnya, terkontrol kalori (tidak
berlebihan nilai kalorinya), moderat (tidak berlebihan lemak,garam,gula dan zat
lainnya), bervariasi (makanan yang
dikonsumsi berbeda dari hari ke hari).
2. Aktifitas
fisik
Kemajuan teknologi menyebabkan hidup
semakin mudah hingga aktifitas fisik berkurang, kebiasaan di depan komputer
juga menyita waktu dan menyebabkan aktifitas fisik jarang dilakukan. Bila
kalori yang masuk berlebihan dan tidak dibarengi dengan aktifitas fisik yang
cukup maka bisa berakibat obesitas, apalagi dengan aktifitas yang padat membuat
remaja tidak lagi memiliki waktu untuk berolahraga secara teratur.
3. Pemantauan
Berat Badan.
Pemantauan berat badan penting dilakukan
secara berkala, karena berat badan merupakan indikator yang mudah di ukur untuk
menentukan status gizi seseorang. Sangat penting bagi para remaja untuk
mempertahankan berat badan ideal. Hal ini bermanfaat sebagai tindakan preventif
terhadap obesitas ataupun KEK (Kekurangan Energi Protein) pada remaja.
4. Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
Kebiasaan hidup bersih harus ditanamkan sejak
dini, dan peran orang tua dan keluarga sangat dominan dalam pembiasaan hidup
bersih dan sehat sejak dini. Mencuci tangan sebelum makan, kebersihan gigi dan
mulut, menutup makanan dengan tudung saji, memilih jajanan yang aman (tidak
terlalu manis, tidak terlalu berlemak dan tidak terlalu asin). Selain pola
hidup bersih, pola hidup sehat juga harus diperhatikan seperti tidak merokok,
melakukan aktifitas fisik yang cukup, tidak menggunakan narkoba, tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol yang kesemuanya akan berpengaruh pada pola gizi
seimbang dan merugikan kesehatan.
Siap menjemput masa depan cemerlang? Sehat syarat utamanya .
yuk persiapkan diri menjemput kesuksesan, jangan biarkan kesuksesan terengut
oleh sakit dan penyakit, remaja harus bisa hidup sehat? Sehat investasi masa
depan jadi harus diupayakan sejak dini, gizi seimbang bisa menjadi pilihan, jika tidak sekarang kapan lagi? Jika
bukan kamu siapa lagi? saya setuju, kamu juga kan ?
Salam Sehat