Beberapa
waktu ini secara kebetulan beberapa kerabat dan handai tolan dekat di
karunia bayi-bayi cantik dan sehat alias baru saja lahiran. Sebagai
bentuk ikut merasakan
kebahagiaan mereka maka menjenguk bayi-bayi mungil dan ibu yang baru
yang baru lahiran itu kami lakukan. Sebagai pemerhati masalah kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak (KIA) maka dibalik
kebahagian terselip keprihatinan. Dari lima bayi-bayi yang kami kunjungi
hanya satu bayi yang tetap mendapatkan ASI eksklusif tanpa bantuan susu
formula. Pertanyaanya benarkah memberikan ASI eksklusif sangat sulit?
Pertanyaan
ini mungkin muncul dari ibu yang memiliki bayi yang berusia di bawah
enam bulan. Bayi ibu mengalami pertumbuhan yang signifikan pada enam
bulan pertama, masa pemberian ASI ekslusif dan bayi akan tumbuh optimal
jika diberikan makanan terbaik yaitu ASI. Setelah masa ASI eksklusif
pertumbuhan bayi dan balita ditentukan oleh kualitas makanan tambahan
yang diberikan. ASI eksklusif masih menjadi tantangan tersendiri bagi
ibu pasca melahirkan, mempertahankan konsumsi bayi hanya ASI tanpa
makanan dan minuman tambahan lain ternyata bukan hal yang mudah.
Demikian kenyataan di lapangan.
Banyak sudah hasil penelitian yang memaparkan faktor yang menyebabkan sulitnya pemberian ASI eksklusif, mulai dari produksi
ASI kurang, bayi tidak bisa mengisap karena puting susu ibu bermasalah,
ibu bekerja, pengaruh promosi susu bayi yang begitu gencar, ditambah
lagi pengetahuan yang kurang akan metode laktasi yang baik dan benar.
Sungguh disayangkan jika enam bulan pertama masa awal kehidupan yang
menentukan kualitas hidup bayi di masa mendatang ini terlewatkan.
Tumbuh kembang bayi dapat diukur. Ukuran
yang bisa digunakan untuk menggambarkan tumbuh kembang pada usia
menyusui ialah pengukuran berat badan (BB) dan panjang badan (PB) bayi.
Pada bayi yang lahir cukup bulan, normalnya setelah usia lima bulan BB
bayi bertambah menjadi dua kali BB lahir, pada usia satu tahun menjadi
tiga kali BB lahir, dan pada usia dua tahun menjadi empat kali BB lahir.
Di masa 0-6 bulan, pada triwulan
I kenaikan BB yang baik 700-1000 g/bln, dan pada triwulan II 500-600
g/bln. Dalam sebuah riset yang dilakukan di wilayah pesisir Wakorumba
Buton Utara pada 32 sampel bayi berusia 7-12 bulan nampak jelas
perbedaan yang antara berat badan dan panjang badan pada bayi ASI
Eksklusif dan Non ASI Eksklusif. Begitu pula dengan penyakit infeksi,
bayi dengan ASI Non Ekslusif lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Kita semua tahu bahwa pemberianASI
sampai kapan pun tak tergantikan, penyebab kegagalan pemberian ASI
sebagai makanan pertama dan utama bayi bisa beragam, kualitas dan
kuantitas makanan ibu, pengaruh fisik dan psikologis ibu, stress,
ketenangan, ketegangan, kesiapan mental ibu dan pemberian makanan selain
ASI terlalu dini. Kemampuan laktasi ibu memang berbeda-beda tetapi mempersiapkan
ibu agar bisa memberikan ASI eksklusif memang harus direncanakan dan
dipersiapkan. Pengetahuan ibu akan ASI, cara pemberian ASI, kualitas
ASI, dukungan keluarga semua harus dipersiapkan sejak sebelum kelahiran
bahkan penting untuk semua calon ibu. Sebagai lautan kehidupan,
harapannyaibu memegang peranan penting jika berhasil membina dan
memelihara laktasi dengan kondisi kesehatan yang baik ASI Eksklusif bagi
bayi terpenuhi hingga jangka waktu enam bulan. Alangkah indahnya!
#Catatan kecil
#Untukmu bunda dan calon bunda
#Persiapkan diri sebaik mungkin menjadi bunda :)
salam sehat
@tatikbahar