Siang hari ini mentari bersinar
terik tepat di atas kepala, waktu sholat dzuhur telah memanggil berkunjung ke
mesjid kampus. Dipelataran mesjid termegah dikampus kuning ini, saya bertemu dengan seorang teman yang lama
tak bersua. Dalam perbincangan yang
cukup singkat ada hal menarik yang sempat kami perbincangkan:
S : "De sekarang
sudah masuk tahap seleksi administrasi lho, kenapa tidak mencoba mendaftarkan diri sebagai CPNS?"
V : "Saya Malas
ka’., Saya tidak tertarik bekerja. Perempuan
bekerja itu 'Beban Ganda'. Diluar rumah lelah bekerja, pulang ke rumah juga
harus mengurus ini itu., Bisa-bisa jadi korban eksploitasi perempuan.
Bandingkan ka., jika laki-laki keluar rumah pulang bekerja sudah tidk
memikirkan yang lain-lain,. Nah perempuan
diluar rumah sibuk ngantor, pulang ke rumah lanjut lagi..fokus ka..fokus..
Capee Dehh.."
Hahh,
jawaban yang tidak saya sangka keluar dari perempuan yang saya tau 'cerdas'
secara akademik,. Dia sempat menawarkan apa saya tertarik belajar Bahasa
Perancis? Dia dengan senang hati bersedia memberi kursus jika saya berkenan.
Menurutnya mengusai bahasa inggris itu standar, jadi jangan merasa cukup hanya
dengan ukuran 'standar'. Ckck, diakhir percakapan: “Gimana ka’ suatu saat siap jika harus berhenti bekerja? “
Saya
hanya tersenyum..saya belum memikirkannya (lagi) de., Entahlah jika seandainya
besok-besok Allah mentaqdirkan pertanyaan itu terlontar dari orang lain yang
saya terikat 'Mitsaqan Ghaliza' dengannya :)
Perbincanganku
dengan adik tersebut cukup berkesan hingga saya buatkan status di jejaring
sosial,. Eh banyak komentar yang masuk. Berikut
ini komentar yang saya anggap paling
menyentuh hati:
“Perempuan bekerja sperti makan buah simalakama.kalo yang
satu sukses,berarti yg lain dikorbankan.tak kan prrnah dua-duanya sukses. Tidak mungkin. Ketika perempuan ke luar dari
rumah,mengejar kesuksesan dalam kerja, berarti yg dirumah akan dikorbankan (Apakah
ada pembantu yg smpurna dalam mrawat dan mendidik anak, like his or her own mommy, kagak ade ye.) Peran ibu dalam setiap
detik perkembangan anak begitu besar. Ketika seorang ibu keluar rumah, maka
sesungguhx dia telah kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan tumbuh kembang
anaknya dan detik yang hilang tidak akan
pernah bisa ditebus. Anak itu nama lainnya 'Today'....kebutuhannya
tidak bisa ditunda 'Tomorrow',....Besok
saja baru mama masak ya biar mau makan...aduh tidak sempat hari ini...besok saja
kita pikniknya........”oh mommy: my name
is today,not tomorrow” .#pengalamanpribadi
Saya terharu membaca komen ini,
saya menuliskannya sesuai teks asli tanpa merubah sama sekali kecuali
memperbaiki singkatan dan ejaan.
Salam
*Dalam sehari bertemu dua perempuan hebat,. Unforgetable moment
*Dalam sehari bertemu dua perempuan hebat,. Unforgetable moment