Aku mananam pohon harapan
Berharap batangnya tumbuh kokoh
Berharap rantingnya bercabang indah
Berharap daunnya subur merekah
Aku menanam pohon harapan
Memupuknya dengan keyakinan
Menyemainya dengan kesabaran
Menyiramnya dengan keikhlasan
Indah, Esok lusa aku akan melihatnya tumbuh indah
Senyum akan merekah, bahagia akan tersemai
InsyaAllah:)
*Kendari, 20122013
Jika kehidupan adalah perjalanan yang berujung, maka menulis akan mengabadikan kehidupan...
Sabtu, 21 Desember 2013
Rabu, 11 Desember 2013
Tanggal Cantik 11.12.13. Menikmati Matahari Terbit di Merapi
111213, I am looking for sunrise @merapi
Langit masih gelap, jam dipergelangan tangan menunjukkan waktu 04.30 pagi. Cuaca kaliurang diliputi kabut dengan suhu 23 derajat celcius, dingin sampai menusuk tulang tak menghalangi persiapan menuju kaki gunung merapi.
Berangkatlah dengan berharap menikmati mentari pagi di salah satu gunung teraktif di indonesia, jalan yang ditempuh kurang lebih 20 menit untuk mencapai kaki gunung. Selama perjalanan Pemandangan di kiri kanan menunjukkan betapa hebatnya letusan lahar dan awan panas tiga tahun silam.
Di kinah rejo kami berhenti mengambil gambar dan melihat batu alien, batu yang dipercaya memiliki bentuk serupa wajah manusia, dibaliknya nampak punggung merapi dengan gagahnya berdiri di tutupi kabut tebal. Allah.., indahnya menikmati sunrise ditempat terdekat dengan langit ini. Rasanya makin kecil diri dihadapan penguasa alam.
Subhanallah,. Alhamdulillah,.seakan mengerti kabut berlahan-lahan menjauhi tinggallah merapi cerah dinaungi langit biru bersinar hangat menyambut kami. Langit dan angin membawa pesan merapi, selamat datang nikmatilah cerahnya matahari terbit hari ini. Thanks Allah for this spesial moment. I love it.
Forget your pain, sempurnah pagi yang istimewa
*Yogyakarta, 11 Desember 2013
Minggu, 01 Desember 2013
Pekan Kondomisasi, Ethical Behaviour.
Memang benar prevalensi HIV AIDS makin memprihatinkan,
bahkan akhir tahun lalu Kemenkes melansir indonesia menjadi negara
dengan penyebaran HIV AIDS tertinggi di Asean, tentu kita semua harus
prihatin.
Memang benar, persentase penularan HIV AIDS paling besar melalui perilaku seks bebas. Konferensi pers yang digelar Kemenkes dalam rangka memperingati hari AIDS tahun ini terungkap bahwa proporsi ’seks bebas’ menyumbang kurang lebih 60% dalam penularan penyakit ini dibandingkan faktor risiko lain, tentu kita semua harus peduli.
Memang benar, pekerja seks komersil, GLBT, adalah kelompok yang berisiko tinggi terjadap penyakit HIV AIDS, tentu mereka harus diberi perhatian khusus.
Memang benar upaya promotif dan preventif harus terus digencarkan dalam upaya menekan perilaku yang berisiko yang menjembatani penularan HIV AIDS, tentu kita semua tak berbeda pendapat.
Hanya saja, jika ‘Pekan Kondom Nasional’ dijadikan strategi nasional untuk mengurangi penularan HIV AIDS, polemik dan kontroversi akan terus dituai. Sebagian besar penduduk negeri ini masih percaya terhadap agama, sebagian besar penduduk negeri ini masih menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Culture, nilai moral, dan agama mayoritas penduduk negeri ini selamanya akan menolak program ‘kondomisasi’ sekalipun menurut sebagian yang lain produktif.
Program ini tidak selalu tentang berhasil dan produktif.
*Ethical Behaviour
Memang benar, persentase penularan HIV AIDS paling besar melalui perilaku seks bebas. Konferensi pers yang digelar Kemenkes dalam rangka memperingati hari AIDS tahun ini terungkap bahwa proporsi ’seks bebas’ menyumbang kurang lebih 60% dalam penularan penyakit ini dibandingkan faktor risiko lain, tentu kita semua harus peduli.
Memang benar, pekerja seks komersil, GLBT, adalah kelompok yang berisiko tinggi terjadap penyakit HIV AIDS, tentu mereka harus diberi perhatian khusus.
Memang benar upaya promotif dan preventif harus terus digencarkan dalam upaya menekan perilaku yang berisiko yang menjembatani penularan HIV AIDS, tentu kita semua tak berbeda pendapat.
Hanya saja, jika ‘Pekan Kondom Nasional’ dijadikan strategi nasional untuk mengurangi penularan HIV AIDS, polemik dan kontroversi akan terus dituai. Sebagian besar penduduk negeri ini masih percaya terhadap agama, sebagian besar penduduk negeri ini masih menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Culture, nilai moral, dan agama mayoritas penduduk negeri ini selamanya akan menolak program ‘kondomisasi’ sekalipun menurut sebagian yang lain produktif.
Program ini tidak selalu tentang berhasil dan produktif.
*Ethical Behaviour
Minggu, 20 Oktober 2013
Oh Mommy: My name is today, not tomorrow
Siang hari ini mentari bersinar
terik tepat di atas kepala, waktu sholat dzuhur telah memanggil berkunjung ke
mesjid kampus. Dipelataran mesjid termegah dikampus kuning ini, saya bertemu dengan seorang teman yang lama
tak bersua. Dalam perbincangan yang
cukup singkat ada hal menarik yang sempat kami perbincangkan:
S : "De sekarang
sudah masuk tahap seleksi administrasi lho, kenapa tidak mencoba mendaftarkan diri sebagai CPNS?"
V : "Saya Malas
ka’., Saya tidak tertarik bekerja. Perempuan
bekerja itu 'Beban Ganda'. Diluar rumah lelah bekerja, pulang ke rumah juga
harus mengurus ini itu., Bisa-bisa jadi korban eksploitasi perempuan.
Bandingkan ka., jika laki-laki keluar rumah pulang bekerja sudah tidk
memikirkan yang lain-lain,. Nah perempuan
diluar rumah sibuk ngantor, pulang ke rumah lanjut lagi..fokus ka..fokus..
Capee Dehh.."
Hahh,
jawaban yang tidak saya sangka keluar dari perempuan yang saya tau 'cerdas'
secara akademik,. Dia sempat menawarkan apa saya tertarik belajar Bahasa
Perancis? Dia dengan senang hati bersedia memberi kursus jika saya berkenan.
Menurutnya mengusai bahasa inggris itu standar, jadi jangan merasa cukup hanya
dengan ukuran 'standar'. Ckck, diakhir percakapan: “Gimana ka’ suatu saat siap jika harus berhenti bekerja? “
Saya
hanya tersenyum..saya belum memikirkannya (lagi) de., Entahlah jika seandainya
besok-besok Allah mentaqdirkan pertanyaan itu terlontar dari orang lain yang
saya terikat 'Mitsaqan Ghaliza' dengannya :)
Perbincanganku
dengan adik tersebut cukup berkesan hingga saya buatkan status di jejaring
sosial,. Eh banyak komentar yang masuk. Berikut
ini komentar yang saya anggap paling
menyentuh hati:
“Perempuan bekerja sperti makan buah simalakama.kalo yang
satu sukses,berarti yg lain dikorbankan.tak kan prrnah dua-duanya sukses. Tidak mungkin. Ketika perempuan ke luar dari
rumah,mengejar kesuksesan dalam kerja, berarti yg dirumah akan dikorbankan (Apakah
ada pembantu yg smpurna dalam mrawat dan mendidik anak, like his or her own mommy, kagak ade ye.) Peran ibu dalam setiap
detik perkembangan anak begitu besar. Ketika seorang ibu keluar rumah, maka
sesungguhx dia telah kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan tumbuh kembang
anaknya dan detik yang hilang tidak akan
pernah bisa ditebus. Anak itu nama lainnya 'Today'....kebutuhannya
tidak bisa ditunda 'Tomorrow',....Besok
saja baru mama masak ya biar mau makan...aduh tidak sempat hari ini...besok saja
kita pikniknya........”oh mommy: my name
is today,not tomorrow” .#pengalamanpribadi
Saya terharu membaca komen ini,
saya menuliskannya sesuai teks asli tanpa merubah sama sekali kecuali
memperbaiki singkatan dan ejaan.
Salam
*Dalam sehari bertemu dua perempuan hebat,. Unforgetable moment
*Dalam sehari bertemu dua perempuan hebat,. Unforgetable moment
Sabtu, 07 September 2013
Antologi Pertama 'Sedikit Tentangku dan Kendari (Lagi)
BUKU BARU !!
Buku ini istimewa, se-istimewa kota kecilku Kendari,. selalu ada rasa rindu saat jauh dari sini., Kendari this is a place I call ‘home’. rindu suasananya, rindu keramahannya, rindu kuliner khasnya, selalu ada rindu untuknya.
Buku ini istimewa karena inilah audisi ‘menulis’ pertama yang ku ikuti, buku ini istimewa karena audisi inilah yang kelak pertama kali menorehkan namaku pada sampul bukunya, buku ini istimewa juga karena kisahku didalamnya istimewa,. semua istimewa seperti Kendari ‘kota kecil yang baik hati’ selalu istimewa.
Sedikit Tentang-ku dan Kendari (lagi)
Harga. Rp.40.000.,
**Semua royalti insyaAllah untuk amal
Don't Miss It !!
Minggu, 28 Juli 2013
Dream And Pray
Buku Baru : " DREAM&PRAY"
Tak pernah berhenti berharap, tak boleh berhenti meminta karena senjata ini adalah kekuatan yang bisa menyatukan keinginan Hamba dan ketetapan Allah., tak ada doa yang sia-sia, tak ada rugi menengadahkan tangan..
Alhamdulillah telah diberikan kesempatan berkontribusi dalam buku ini, bagi Allah ngak ada yang mustahil termasuk mengabulkan doa, yang dibutuhkan hanyalah keyakinan yang besar.. Buku ini sangat pas menginspirasi betapa ajaibnya mengetuk pintu langit dengan doa #semangatmenulis...semoga kisahku di buku ini jadi amal kebaikan yang tak pernah putus..aamiin.
Harga: Rp. 47.000.
Penerbit : Qultum Media-Jakarta
Bisa diperoleh di Toko Buku Gramedia
*Tak lupa terima kasih untuk penerbit qultum media atas kesempatan yg diberikan
Selasa, 23 Juli 2013
Kuncup Hati
Jangan biarkan kuncup-kuncup hatimu mengembang sebelum saatnya,
jika demikian ranting-ranting daunnya akan sulit sekali memangkasnya, bahkan saat berusaha
mencabut akarnya sekalipun.
Allah.. Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan
atas semua kehidupan ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga
akan kembali kepadaMu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh
karenaMu.. Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta
itu hanya karenaNya. Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah.
Katakanlah semua getar-rasa itu hanya karena Allah. dan semoga Allah yang Maha
Mencinta, yang menciptakan dunia dengan kasih-sayang mengajarkan tentang cinta
sejati. Semoga Allah memberikan kesempatan untuk merasakan hakikatnya. Semoga
Allah sungguh memberikan kesempatan untuk memandang wajahNya. Wajah
yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah
tumbuh. Layu bagai api yang tak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es
yang tidak membeku.
*Berharap menemukan kekuatan tentang pelajaran hidup yang harus diterima, belajar menikmati setiap episodenya, tak boleh ada rasa benci, hanya boleh ada penerimaan, dan sepenuh hati berterima kasih pada apa yang telah terjadi.
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya) dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (QS. Hud: 47)
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya) dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi (QS. Hud: 47)
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak dari
hambaMu, ubun-ubunku (nasib-ku) ada di tanganMu, telah lalu hukumMu atasku,
adil ketetapanMu atasku, aku memohon kepadaMu dengan perantara semua nama
milikMu yang Engkau namakan sendiri, atau Engkau turunkan dalam kitabMu, atau
Engkau ajarkan seseorang dari hambaMu, atau Emgkau rahasiakan dalam ilmu ghaib
di sisiMu. Jadikanlah AlQur'an sebagai penawar hatiku, cahaya dalam dadaku,
penghapus dukaku, dan pengusir keluh kesahku
(HR. Ahmad)
#Tereliye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Sabtu, 01 Juni 2013
Terapi Rasa
Buku dan Terapi Perasaan
”Mengapa saya tidak
bekerja? Bukankah saya dokter? Memang.. dan sangat mungkin saya bekerja waktu
itu. Namun saya pikir: buat apa uang tambahan dan kepuasanan batin yang
barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat
pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami sendiri kehilangan kedekatan
pada anak sendiri? apa artinya ketambahan uang dan kepuasan professional jika
akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk sendiri
pribadinya? Anak saya akan tidak mempunyai ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu
bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi
tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup
pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu”
Ini adalah sepenggal
tulisan ibu Ainun yang saya baca dalam buku Habibie dan Ainun., banyak sih quotes lain
yang berkesan tapi kalimat ini representatif ukuran kecerdasan Ibu Ainun.
Buku ini yang jadi
buah bibir karena filmnya laris manis di negeri ini, dan ternyata filmnya dapat
piala emas pula dalam Indonesia Movie Awards.
Sudah baca bukunya? Atau sudah nonton filmnya? Saya kok lebih suka sama
bukunya, lebih mengharu biru. Film tak mampu menggambarkan rasa dan emosi
secara keseluruhan seperti yang dikisahkan pada reportase ‘romantisme’ intelektualitas
yang dituturkan oleh Bapak BJH ‘Romeo’ kisah
ini; Ibu Ainun selalu mendampingi BJH saat memberikan persentase ilmiahnya
bahkan Bapak BJH selalu melirik ke beliau saat menyampaikan orasinya, iIu Ainun begitu menginspirasi
BJH di atas mimbar. Ibu Ainun juga ternyata rutin membaca Al-qur’an 1 (satu) juz per
hari, Ibu Ainun dan BJH sering berkomunikasi tanpa kata menghayati pikiran dan
perasaan tanpa bicara dan semua ini tak tergambarkan dalam film yang di
sutradarai oleh Hanung Bramantio itu.
Buku memang bisa
mengabadikan kisah dan rasa, menulislah maka kisah itu kan abadi sepanjang
masa. Menulis memang terapi jiwa, berdialog dengan diri sendiri, merangkai
kisah dan rasa dalam bait-bait kata bisa jadi obat dan terapi perasaan. Selibat
pikiran dan emosi bisa tercurahkan dalam kata tanpa melibatkan orang lain maka
menulis adalah pilihan. Kata dapat menjadi cermin ajaib akan kenangan pada kesunyian, kesedihan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Semua bisa tersimpul utuh dalam bait kata-kata.
Begitu banyak kisah di
dunia ini,. dan setiap kisah pasti istimewa. Bukan saatnya lagi ‘berpikir tentang rasa’
kini saatnya ‘menulis tentang rasa’..[]
Jumat, 31 Mei 2013
Balada Penanggalan MEI di Sebuah Negeri
Date, Awal MEI di negeri ceremonial
Pagi-pagi di setiap sudut negeri diadakan upacara
memperingati hari pendidikan, di semua sudut-sudut institusi pendidikan
menggelar upacara meriah perhelatan agung momen ‘pendidikan’. Mereka tentu tak
lupa beberapa saat sebelumnya mereka juga baru saja menggelar ujian nasional paling
carut marut di sepanjang sejarah pendidikan mereka, belum lagi konvoi geng
motor ‘raja jalanan’ berdalih perayaan kelulusan ujian nasional, sungguh ironi ‘perayaan
pendidikan’ ala negeri ceremonial.
Date, Akhir MEI di negeri ceremonial
Pagi-pagi diseluruh penjuru negeri memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Sebuah hari dengan himbauan agar perokok ‘berpuasa’ selama 24 jam
serentak diseluruh negeri. Rokok di negeri ini di anggap racun dan
penyebab terbunuhnya jutaan rakyat
negeri ceremonial. Tapi anehnya pembuat
rokok masih dengan leluasa menjual racun pada rakyatnya,
iklan-iklan besar penawar berhala
sembilan senti masih terpampang jelas di
sudut-sudut jalan dan penjuru negeri, padahal khusus di HTTS ini juru menteri
informasi mengedarkan surat imbauan agar iklan rokok tidak disiarkan khusus di HTTS. Sungguh ironi ‘perayaan hari tanpa tembakau’
ala negeri ceremonial
Alkisah di negeri ceremonial; Terlalu banyak
perayaan ini itu tapi tidak jelas substansi apa yang diperingati!
Kamis, 30 Mei 2013
Menebar Senyum Palsu
Belum lama ini kami dibagikan PIN Smile. PIN ini sudah sering saya lihat dipakai di beberapa instansi Kota Kendari, akhirnya tiba juga giliran kampus kuning meluncurkan icon SMILE pada PIN yang dibagikan GRATIS pada semua tenaga pendidik, tenaga pengajar plus staf administrasi kampus. Harapannya tentu saja agar semua staff kampus kuning selalu menyebar senyum saat memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, yah minimal saat memakai PIN ini, selalu teringat untuk tersenyum.
Well, sesaat rasanya pin saya terbalik, tingkah dan laku pola mahasiswa sejenak membalikkan PIN ku, aneh juga membayangkan PIN nya senyum tapi orangnya cemberut..jadinya serasa malah menebar senyum palsu.. hanya bisa geleng-geleng kepala,. bisa2nya kumpul tugas kok sampul dan isinya beda, gemes dan sebel jadi satu.
Saat ini mungkin perlu penelitian lebih lanjut korelasi antara senyum manis dan PIN smile..jangan sampai harapan pelayanan prima menebar senyum hanya dilakukan oleh PIN yang menempel di badan. Aneh juga membayangkan PIN nya senyum tapi orangnya tetap tidak bersahabat dan cemberut..jadinya malah menebar senyum palsu dong..
Seorang mahasiswa pernah mengatakan, kami selalu merindukan senyum ibu saat di kelas kami., kami akan selalu berusaha membuat ibu tersenyum..:D tertawa sendiri saat mengingat adegan ini, yah tak apalah anggap saja kejadian menyebalkan tadi kasuistik, nila setitiknya segera dibuang agar tak merusak susu sebelanga...ssttt ternyata ada rahasianya klo mahasiswanya sdh baik semua dosennya pasti kurang latihan menjadi lebih baik dong..Baiklah..baiklah..senyum akan selalu ada untuk kalian..jika senyum bisa membuat suasana perkuliahan lebih nyaman, serius tetapi santai kenapa tidak., sebentar lagi musim ujian,.mari mempersiapkan hati riang dan menebar kasih sayang dan kegembiraan di kampus kuning:)
"Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri.." (HR. Muslim)
Langganan:
Postingan (Atom)